chapter 16

673 44 0
                                    

"Ada apa dok? "Ucap rendi

"Aa tak apa, bisa kah kau telepon papa mu untuk datang kerumah sakit? "Ucap sang dokter

"Saya usahain dok"ucap rendi

"Baiklah "ucap sang dokter

Rendi pun keluar dari ruangan lalu menelepon sang papa

'Pa bisa kah kau datang kerumah sakit dokter sangat memerlukan mu'ucap rendi dari telefon

'Menyusahkan sekali kalian, baiklah aku datang'ucap sang papa dari telefon

Tut

Sang papa langsung menutup telefon itu
Lalu rendi menuju keruangan sang adik

Pintu terbuka, terlihat sang adik yang entah sedang memikirkan apa

"Ji"ucap sang abang

"Ada apa bang? "Ucap aji

"Kau kenapa"ucap rendi

"Tak apa bang"ucap aji

"Oh ya kau tahu, kalau papa kita memiliki istri lagi? "Ucap aji tiba-tiba

"Apa? "Ucap rendi

"Aku melihatnya sendiri seusai dari sekolah"ucap aji

"Sebab itu lah papa jarang pulang"ucap aji

"Tak bisa dibiarkan"ucap rendi

"Tak usah berdebat denganya, biarkan saja"ucap aji

"Baiklah"ucap rendi

Sang ayah sudah sampai di rumah sakit lalu menemui sang dokter

"Ada apa dok"ucap sang ayah

"Begini, sisa hidup anakmu tinggal 2 minggu,apa kau tak mau menjalankan operasi untuk anak mu"ucap sang dokter

"Baguslah ,tak usah menjalankan operasi dok biarkan saja anak itu mati, hanya bisa menyusahkanku, sudah ya saya tak punya waktu lagi"ucap sang ayah lalu pergi

DEG
rendi yang mendengar itu tiba-tiba melemah, mendengar sisa waktu sang adik








































Too be continued

JANJI AJI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang