-3-

14K 1.2K 49
                                    

Happy Reading !

———————————————

Sampainya di kelas, hanya ada mereka berdua karena yang lain tentu saja memanfaatkan waktu istirahat dengan baik.

"Damn, I was surprised to hear your response to him. Not like you. But, lo harus tau tadi mukanya kocak banget kayak nahan berak."

Jovanka tidak tahan mengingat muka Adams seperti seseorang yang sedang kebelet ingin buang air. Diapun kaget melihat respon Rainey, dia pikir awalnya Rainey hanya pura-pura berhenti mencintai tapi ternyata, ah sungguh menarik.

"Rai, kenapa lo bisa tiba-tiba berubah. Ya well, lo emang udah kasih tau gue alesannya tapi gue masih enggak percaya. It's not like you at all."

"Pulang sekolah ini kita bakal ke cafè. Bakal gue jelasin rencana kita."

"Cih, gue pengen tau perubahaan lo malah ke rencana, sialan lo."

Lebih baik diam. Lelah menanggapi Jovanka mah. Memang gadis dingin itu bisa tiba-tiba cerewet didepan sahabatnya.

Ya sahabat, itulah yang dianggap Jovanka saat ini. Tidak tau dengan Rainey sendiri. Jovanka sih yakin selain mereka partner, mereka juga sahabat.

Sedikit cerita, Jovanka itu coldgurl. Dia irit berbicara dengan semua orang. Awalnya dia hanya lucu melihat Rai, dia mencintai Adams dengan tulus tapi Jovanka bisa tau jika Adams tidak tulus sama sekali. Jovanka juga pernah melihat Adams sedang berciuman dengan seorang gadis di rooftop sekolah, yang lebih parahnya lagi Rainey berada tidak jauh dari tempat kejadian itu. Dia melihat tunangannya sendiri mencium gadis lain, dan yang bisa dilakukannya hanya diam dan menangis.

Jovanka kasihan melihatnya. Entahlah, dia tak pernah merasa kasihan dengan orang tapi Rainey ini mendapat tempat pertama. Dia merasa Rainey ini sama menderitanya seperti dia. Hanya saja, dia tidak mempunyai siapapun, Rainey punya tapi semua fake. Dia sudah coba mendekat ke gadis ini tapi respon Rainey tidak terlalu bagus. Dia hanya ingin dekat dengan Adams dan anggota Esports.

Hari itu Jovanka ingin berhenti mendekat ke gadis ini tapi siapa sangka tiba-tiba gadis ini sudah didepan rumahnya dan bersedia berangkat bersama ke sekolah. Berakhir tidak jadi menjauh dan mereka menjadi partner sekarang.

Walaupun sudah tidak ada Rainey yang lucu dan polos, Jovanka tetap bahagia karena dia tulus ingin berteman dengan Rainey bagaimana pun sifat gadis itu.

Lama dengan lamunannya sendiri, bel berbunyi yang menandakan istirahat telah selesai dan waktunya belajar kembali. Guru yang mengajar pelajaran selanjutnya pun sudah datang. Mereka belajar tenang karena yang mengajar ini adalah guru killer.

•°•

Bel yang ditunggu para muridpun akhirnya terdengar. Benar. Bel pulang sekolah. Rainey sedang membereskan buku-bukunya bersiap ingin pulang. Ternyata ada saja yang mengganggu nya.

"Pulang bareng gue."

Menoleh, siapa yang berani mengajaknya pulang bersama. Ah ternyata si munafik ini.

"Gue bawa motor."

"Motor lo biar Casper yang bawa. Lo pulang bareng gue, gue enggak terima penolakan Ney."

"I don't care."

"Rainey! Lo kenapa sih? Tiba-tiba berubah gini. Gue ada salah? Gue minta maaf, Ney tapi gue mohon jangan jauhin gue gini. Gue sedih Ney."

Rebirth for RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang