-10-

9.1K 917 84
                                    

Happy Reading !

———————————————

Pagi hari yang cerah, matahari bersinar, Rainey sang gadis cantik terbangun dari tidur cantiknya. Dia bukan bangun sendiri tapi bangun karena cahaya matahari menusuk indra pengelihatannya, Veronica membuka gorden kamarnya.

"Selamat pagi, Nona. Mari bangun dan bersiap untuk kesekolah. Sepertinya itu hal penting Nona, mohon untuk diangkat." Sapanya dan tersenyum manis menatap sang Nona, dibaca kesal dengan ponsel Rainey yang terus menerus berbunyi.

Rainey yang peka bahwa pelayannya itu tengah kesal karena dering ponselnya, langsung mengambil benda pipih tersebut dan melihat nama yang tertera disana.

"Masih pagi udah ribut aja lo." Itulah ungkapan pertama gadis cantik ini setelah mengangkat telponnya, bukan kata-kata 'Hallo'

"Cih! Gue udah didepan mansion lo." Balas dari sebrang sana.

"Ngapain?"

"Minta sumbangan! Ya gue jemput lo lah."

"Buang-buang tenaga aja lo, gue baru bangun. Mending lo masuk tapi hati-hati ya soalnya di kediaman ini banyak binatangnya, takutnya lo digigit."

Jovanka yang mendengarnya langsung terbahak, ya itu benar sudah pasti yang menelepon Rainey itu partner in crime nya, Jovanka Wilson.

"Ya udah, lo jangan lelet kayak siput. Inget, gue dikerubunin binatang di mansion lo!"

Rainey tak menjawabnya dan langsung mematikan panggilan tersebut. Dia menatap Veronica.

"Ver, lo keluar. Disana ada cewek nah lo temenin dia selama gue siap-siap."

"Baik, Nona. Kalau begitu, saya permisi."

Setelahnya, Veronica langsung keluar dari kamar Rainey dan pergi menuju keluar untuk menyambut tamu sang Nona. Sebenernya dia cukup kaget, baru kali ini Nona nya membawa teman, seingat Veronica dulu Nona nya begitu tergila-gila oleh tunangannya sampai dia tak punya satu temanpun. Baginya Adams dan teman-temannya sudah cukup untuk Rainey. Tapi, dia ingat bahwa Nona nya ini sudah berubah ke jalan yang lebih baik lagi.

Lo cuman enggak tau sesuatu, wahai Veronica.

Rainey yang melihat Veronica sudah keluar dari kamarnya, langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap pergi kesekolah.

•°•

Disisi lain, Veronica yang turun kebawah disediakan drama antara pak Tono, penjaga gerbang kediaman Griffiths dan seorang gadis yang menatap dingin pak Tono.

Veronica yang melihatnya segera menghampiri sang gadis sebelum terjadi pertumpahan darah, Veronica merasa bahwa teman Nona nya ini bukan orang yang bisa diajak berantem ala wanita. Bisa-bisa nanti pak Tono yang tewas bukannya gadis ini.

"Permisi Nona, saya pelayan pribadi Nona Rainey. Saya diminta untuk menemani Nona selama Nona Rainey bersiap-siap." Ujarnya setelah berada didepan Jovanka.

"Loh, neng Veronica kenal sama Nona ini?"

"Aduh iya pak. Nona ini temannya Nona Rainey."

Mendengar nama sang Nona, pak Tono langsung terdiam kaku menatap Jovanka yang masih diam menatap dingin pak Tono. Melihat tatapan seakan ingin memutilasinya, pak Tono menelan ludahnya pahit dan segera meminta maaf atas kelancangannya.

Jovanka pun mengangguk dalam diam dan mengikuti langkah Veronica memasuki kediaman Griffiths.

Mansion yang besar, sangat besar. Tapi mengingat yang tinggal disini adalah keluarga besar, Jovanka memakhluminya. Lagipula ini Griffiths, hartanya banyak, walaupun yang tinggal disini hanya Rainey dan ayahnya seorang, mana mungkin kan mereka tinggal di kontrakan.

Rebirth for RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang