-7-

11.4K 1K 10
                                    

Happy Reading !

———————————————

Rainey mengedarkan pandangannya ke mansion didepannya. Besar, walau tidak sebesar mansion nya. Ya jika dipikir-pikir ini mansion sangat besar jika yang menempatinya hanya dua orang. Kalau tidak adanya bodyguard atau pelayan, entah jadi seseram apa mansion ini.

Didepan pintu sana sudah terlihat Jovanka yang berdiri seakan menunggu kedatangan dirinya, dan jangan lupakan anak perempuan kecil yang memegang ujung bajunya. Ah lucunya.

Setelah memarkirkan motornya, Rainey berjalan kearah Jovanka dan adiknya itu. Berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan anak kecil tersebut.

"Hay cantik, siapa namamu hm?"

Menyembulkan kepalanya dibalik tubuh Jovanka, "Ivanka."

Tersenyum kecil melihat tingkah anak perempuan yang diketahui bernama Ivanka, adik perempuan Jovanka.

Sifat dan tutur katanya sangat bertolak belakang. Batin Rainey setelah mendengar jawaban gadis cilik ini.

"Hai Ivanka, nama kakak Rainey, panggil kak Rai ya. Sini sama kakak." Menjulurkan tangannya kearah Ivanka.

Gadis kecil ini menatap uluran tangan Rainey dan lantas mendongkak menatap kakaknya. Seakan memberi kode kepada sang kakak, yang mana dibalas dengan anggukan olehnya.

Melihat anggukan sang kakak, lantas membuat Ivanka menerima uluran tangan Rainey.

Rainey lantas menggendong gadis kecil ini. "Ivanka kelas berapa, hm?"

Memeluk leher Rainey, gadis kecil tersebut menjawab, "3 SD."

"Ah, begitu.. Ivanka sudah sarapan?"

Menggeleng, "Belum."

"Loh kenapa?"

Menjauhkan wajahnya dari leher Rainey dan menatap wajah gadis itu, "Kak Jo menyuruh untuk menunggu kak Rai."

Mendengar jawaban gadis kecil ini, Rainey langsung menoleh kearah Jovanka yang berada disampingnya, seakan menuntut jawaban.

Mengerti yang diinginkan Rainey, "Lebih enak makan rame-rame kan."

Memutar bola mata malas, "Setidaknya biarin adik lo makan duluan," matanya sekarang menatap gadis kecil yang sedari tadi melihat interaksi mereka berdua. "Takutnya perutnya udah sakit karena telat makan."

Baru saja Jovanka ingin menjawab tapi sudah diduluankan oleh Ivanka. "Enggak sakit kok."

"Tuh denger." Jovanka memberikan senyum miringnya mendengar jawaban adiknya yang mana membuat Rainey semakin malas.

Mereka mendudukan diri mereka dimeja makan, tak lupa Rainey juga mendudukan Ivanka, karena gadis itu ingin makan sendiri, yang mana dituruti Rainey tanpa banyak bicara walau isi kepalanya penuh tanda tanya karena bagaimanapun juga adik Jovanka ini dewasa sejak dini, dan dingin seperti kakaknya. Mungkin faktor gen dan juga lingkungan yang mana harus Ivanka sadari.

Setelah selesai memakan sarapan, tak lama teman-teman Ivanka datang untuk bermain bersama gadis kecil tersebut.

Melihat hal tersebut, Rainey dan Jovanka memutuskan untuk pergi ke taman belakang kediaman Wilson. Mendudukkan diri mereka dibangku taman tersebut.

"Pft.. Gimana rasanya dipelukan mas Gilbert?"

"Enggak ada rasanya."

"Kirain enak kan sampe dieratin." Jovanka sepertinya sangat menikmati aksi mempermalukan Rainey.

Rebirth for RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang