04

332 51 3
                                    

Aira menundukan badannya dan mengetuk kaca mobil.

"Makasih ya Jun udah nganterin gue pulang"

"Sama-sama Ra"
"Yaudah gue balik ya"

"Hati-hati" Aira melambai kearah mobil Juna yang perlahan menjauh dari depan rumahnya.

Aira berjalan masuk kehalaman rumahnya, Aira membuka pintu dan terkejut karena mendapati Kevin berdiri disana.

"Anjir kaget gue. Kok lo di sini si?"

Pletak

Kevin menyentil dahi Aira

"Sakit tengiiiil" Aira mengusap-usap dahinya yang memerah dan mengangkat kepalan tangannya seolah-olah akan memukul Kevin.

"Apa lo? Mau mukul gue?" Tantang Kevin.

"Lagian lo kenapa si tiba-tiba nyentil jidat gue seenaknya"

"Gue beralasan ya nyentil lo"

"Lah gue salah apa?"

"Mulut lo tadi"

"Ck anjir doang Vin elah"

"Sekali di bolehin nanti yang lain juga ikut keluar isi kebun binatang lo"

"Iya iya maaf"

"Balik sama siapa lo tadi?"

"Temen"

"Cewek apa cowok?"

"Cowok"

"Siapa?"

"Lo gak kenal juga"

"Siapa?"

"Iish Juna"
"Kenapa si lo nanya-nanya mulu berasa maling lagi di introgasi gue"

"Suka-suka gue la, mau gue nanya mau ngga"
"Yakin lo cuma temen doang?"

"Astaga Kevin. Ya iya lah temen terus apa?"

"Kirain selingkuhan lo. Pake acara dadah-dadah lagi"

"Heh tengil sejak kapan dadah-dadah doang jadi tanda-tanda selingkuh"

"Mana gue tau"

"Lo cemburu ya?" Aira menunjuk Kevin.

"Apaan? Gak ya" Kevin membalikan badannya dan berjalan meninggalkan Aira di belakang.

"Ngaku gak lo. Cemburu kan lo tau gue di anterin balik sama cowok lain" Aira menyusul Kevin dan menggandeng tangan Kevin sampai mereka duduk di sofa.

"Gak"

"Gengsi bener bapaknya"

"Diem lo"

"Dih ngambekan. Lo ngapain ada di rumah gue?"

"Rumah mama bukan rumah lo. Rumah lo belum slesai"

"Hah? Kapan gue buat rumah?"

"Lah yang di bintaro?"

"Loh kan itu elo?"

"Kan rumah kita"

"Vin? Lo lagi ngegombal apa ngelawak si? Kalo ngelawak gak lucu ngegombal juga gue gak salting"

"Emang susah baperin lo mah"

"Jawab lo ngapain di sini?"

"Anterin gue dong Ai"

"Kemana?"

"Nyari hadiah buat Nazla, gue di undang ke acara ulang tahunnya"

"Bentar gue mandi dulu" Aira beranjak dari duduknya.

"Jangan lama-lama lo ya"

***

Aira dan Kevin memasuki salah satu mall yang ada di jakarta.

"Lo mau ngasi apa ke Nazla?" Aira bertanya pada Kevin.

"Gak tau, bingung gue"

"Lah terus?"

"Cariin ya?" Kevin menampilkan deretan giginya kearah Aira.

"Ck ujung-ujungnya gue juga yang pusing mikirnya"

"Hehe Aira kan baik"

"Gak usah muji-muji lo"

"Ck di puji salah gak di puji salah, salah mulu gue"

"Emang, lo banyak salahnya"

"Gue pites juga lama-lama lo Ai" Kevin memiting kepala Aira.

Aira yang di perlakukan seperti itu tak tinggal diam, dia mengigit tangan Kevin.

"Aaakh, sakit anjir" Kevin melepaskan tangannya dari leher Aira dan melihat tangannya yang memerah bekas gigitan Aira.

Pletak

"Astaga, kdrt banget lo"

"Mulut lo, lo gak ngebolehin gue ngomong gitu lo sendiri sama"

"Ck iya iya ngga"
"Cepetan cari hadiahnya"

Aira memasuki salah satu toko untuk mencari hadiah untuk Nazla.

Kevin hanya membututinya dari belakang, dan sesekali memainkan hpnya.

"Vin, yang ini apa yang ini?" Aira mengangkat tas di tangan kanannya dan dompet di tangan kirinya.

"Mana aja, bingung gue"

"Ck, yaudah. Mba yang ini ya" Aira menyerahkan tas pilihannya kepada pelayan toko.

"Lo gak beli Ai?" Kevin bertanya pada Aira.

"Gak. Kan gue gak ulang tahun"

"Ck. Gak mesti nunggu ulang tahun juga kali"
"Pilih satu buat lo"

"Tas gue udah banyak Vin"

"Dompet kek, baju kek, daleman kek"

Plak

Aira memukul lengan Kevin.

"Sakiit Ai lo mau bikin gue cidera ya"

"Ya habis mulut lo enteng banget ngomong gituan sama cewek"

"Ngomong apa? Daleman? Lah apa salahnya. Otak lo jangan mikir macem-macem makannya"

"Gak ya. Udah sana cepet bayar ah" Aira mendorong Kevin.

***

Mobil Kevin terparkir di depan halaman rumah Aira.

"Turun lo"

"Dih, ya sabar kali" Aira membuka sheatbeltnya dan turun dari mobil Kevin.

Kevin ikut turun dari mobil.

"Ngapain lo ikut turun?"

"Dih kepo" Kevin mendekati mama Ina.

"Ma Kevin pulang ya, itu anak perempuan mama Kevin balikin, soalnya kalo makan banyak ma, Kevin tekor" Kevin menyalami tangan mama Ina.

"Kamu tu ya kalo ngomong jujur banget" Mama Ina tertawa.

"Mamaaa kok anaknya gak di belain siii" Aira memberenggut dan menghentakan kakinya.

"Dah la males sama kalian berdua" Aira masuk kedalam rumah sedangkan Kevin dan mama Ina hanya tertawa karena berhasil membuat Aira jengkel.










Jangan lupa vote and comment🤗❤️

See you on the next part👋🏻

M I N E | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang