Apakah masih ada yang nungguin cerita ini?
Lama banget ya aku gak update🥹Happy reading everyone ❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Viiiiin" Aira mengejar Kevin yang sudah ingin keluar dari lounge.
Sebelum Kevin melewati pintu Aira berhasil menggapai tangan Kevin.
"Vin"
Kevin membuang muka tidak ingin melihat Aira.
"Viin, sumpah gue bener-bener lupa, gue sibuk hari ini sama tugas kampus, belum lagi ngejar jadwal pertandingan lo"
"Ikut gue" Kevin berjalan di depan Aira untuk keluar.
Kevin merogoh saku celananya untuk mengambil hpnya dan menghubungi seseorang, kevin berjalan ke sisi gedung yang sepi.
"Vin" Aira menyentuh lengan Kevin tapi tak di tanggapi oleh Kevin.
"Viin ayo lah, kan gue udah minta maaf sama lo"
"Brisik" Kevin menjawab dengan jutek.
Aira menghembuskan nafasnya dengan keras. Aira memilih untuk mengalah, karena pasti akan percuma membujuk Kevin yang tengah marah. Hingga akhirnya sebuh mobil menghampiri mereka.
Deri, turun dari mobil dan menyerahkan kunci mobil kepada Kevin.
"Mana kunci mobil lo?" Kevin bertanya pada Aira.
"Hah? Buat apa?" Aira dengan kelemotannya.
"Udah cepetan kasi ke Deri"
Aira merogoh tasnya dan mengeluarkan kunci mobilnya untuk di berikan pada Deri.
Kevin masuk kedalam mobil.
Kevin menurunkan kaca mobil.
"Masuk. Ngapain lo diem aja"Aira berjalan kedepan mobil Kevin kemudian masuk dan duduk di samping kemudi.
Di perjalanan Aira tak henti-hentinya membujuk Kevin agak tidak marah padanya, tapi Kevin terus mengacuhkan Aira, Kevin seolah-olah menulikan telinganya.
Hingga pada akhirnya Aira memilih untuk menyerah merayu Kevin. Biarlah Aira pasrah karena ini salahnya juga.
Hingga mobil yang mereka tumpangi berhenti di halaman rumah yang sangat Aira hafal di luar kepala. Ya, rumah seorang Kevin sanjaya sukamuljo.
"Ngapain kita kerumah lo?" Aira yang masih kebingungan dengan sikap Kevin yang aneh memilih untuk menyuarakan isi kepalanya.
Tapi lagi dan lagi Kevin hanya melirik sekilas kearah Aira tanpa menjawab pertanyaan Aira.
Aira menghembuskan nafasnya dengan kasar, beginilah seorang Kevin sanjaya yang orang lain banyak tidak tau, kalau sudah moodnya jelek bisa lebih galak dan sensitif dari orang yang sedang pms.
Kevin keluar dari mobil yang di ikuti oleh Aira. Aira terus mengekor di belakang Kevin, memang dia yang salah tapi sikap Kevin yang seperti ini membuatnya kesal setengah mati. Ingin rasanya Aira balik marah-marah kepada Kevin tapi nantinya akan semakin runyam.
Kevin menghentikan langkahnya di taman belakang rumahnya yang otomatis membuat Aira berhenti dan menegakkan kepalanya.
Kevin berbalik menghadap Aira dengan senyum yang mengembang dan membawa Aira kedalam pelukannya.
"Sekali lagi happy aniversari yang ketiga Ai" Kevin mengecup pelipis Aira.
Aira menatap kesekitar taman belakang rumah Kevin yang sudah berubah menjadi tempat yang cukup romantis untuk ukuran seorang Kevin sanjaya dalam mendekor. Di taman tersebut sudah ada satu meja dan dua kursi juga minuman yang ada di atasnya jangan lupakan se-bouquet bunga mawar besar di atas meja. Di sekitar taman juga terdapat hiasan lampu yang di setiap lampunya ada foto mereka yang tersusun manis.
"Maaf tadi udah nyuekin kamu dari tadi"
Aira mengurai pelukannya dan menatap Kevin.
"Jadi dari tadi lo sengaja?" Aira bertanya yang di jawab oleh Kevin dengan senyuman yang mengejek dan alis yang naik sebelah.
"Ngeselin banget sumpah" Aira memukul dada Kevin.
Kevin menggenggam kedua tangan Aira dan kembali memeluknya.
"Udah dong Ai aku kan udah minta maaf tadi"
"Terus kenapa taman rumah kamu jadi gini?" Entah Aira yang lemot atau memang tak mengerti.
"Ck, katanya pinter tapi kalo soal ginian oon" Ejek Kevin.
Aira menyubit pinggang Kevin.
"A..aa sakit Ai" Kevin langsung menjauh dari Aira.
"Kan tadi gue udah bilang. Gue nyiapin ini semua buat ngerayain hari jadi kita. Masa gitu aja harus gue jelasin si" Kevin misuh-misuh.
Aira berjalan mendekat dan menangkup wajah Kevin yang penuh dengan chocochip itu.
"Terima kasih ya, udah mau bertahan selama ini dengan aku, terima kasih udah selalu ada sama aku. Aku harap kita bisa terus bersama dalam waktu yang lebih lama lagi. I love you tengil" Aira tersenyum dengan sangat manis sambil terus melihat kearah mata Kevin.
"I love you more Aira" Kevin membalas dengan tatapan penuh cinta. Tatapan Kevin tak lepas dari wajah Aira, perlahan-lahan Kevin mengikis jarak di antara mereka hingga hanya bersisa beberapa senti saja sebelum sebuah suara mengacaukan suasana yang telah mereka bangun.
"Mas ini kunci mobilnya..." Kalimat Deri terhenti ketika dia melihat posisi Kevin dan Aira yang begitu dekat.
Aira langsung menjauh dari Kevin dan salah tingkah, Aira malu tentu saja lain hal dengan Kevin yang kesal terhadap Deri yang menganggu.
"Taro aja di meja" Kata Kevin
Deri yang merasa canggung berbalik badan sambil menggaruk kepala bagian belakang dan berjalan kembali masuk kedalam rumah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
M I N E | Kevin Sanjaya
Fanfiction"Saingan gue buka satu dua orang tapi seindonesia bahkan dunia. Gak yakin gue bisa bertahan sampe akhir" -Aira Yefara Nugroho- "Mau seisi dunia ngerebutin gue juga kalo gue maunya elu? Mereka bisa apa?" "Yang punya kendali atas diri gue ya cuma gue...