07

333 48 3
                                    

Aira dan Jesi sudah bersiap akan pergi ke istora untuk menyaksikan final Indonesia Open.

"Gila, gak sabar banget gue" Jesi nampak kegirangan di samping kemudia.

"Lebay lo" Aira dengan santainya menjawab pertanyaan Jesi sambil menyetir.

"Ck, iya deh iya yang udah biasa nge-istora mah"
"Eh btw nih ya Ra, lo dapet tiket dari mana? Gue denger-denger si Siska mau nonton juga tapi tiketnya udah sold out semua"

'Kepo lo"

"Dih, beneran anjir"

"Adalah orang dalem"

"Gila-gila Badminton Lovers banget lo sampe punya orang dalem"

Ocehan Jesi pun berlanjut sampai mereka tiba di bagian luar Istora.

"Rameh banget gila" Jesi melihat kesekeliling.

"Pake nih" Aira menyerahkan tanda pengenal yang biasa di gunakan oleh keluarga Atlit ketika akan menyaksikan pertandingan.

"Eh, kok?" Jesi bertanya-tanya.

"Udah ayo cepetan" Aira menarik tangan Jesi.

Mereka berdua berada satu tempat dengan para keluarga atlit.

"Ra? Lo yakin kita gak salah tempat?"

"Bener kok"

"Orang dalem lo atlit ya Ra?"

"Udah gak usah di pikirin, nikmatin aja. Katanya lo mau nonton aa Lee majalaya lo"

"Ih iya ih, bentar gue liat jadwalnya dulu, kapan aa Lee maen"

Mereka berdua menyaksikan pertandingan bulutangkis dengan semangat dan antusias sama seperti para penonton lain yang menyerukan nama Indonesia dan nama atlit idola mereka tanpa lelah.

"Gila, seru banget" Jeje mengguncang bahu Aira.

Aira hanya geleng-geleng saja melihat tingkah Jeje.

"Ra, nanti kalo lo mau nonton lagi ajak gue ya, gue selalu siap ko. Jeje menyengir kearah Aira.

Aira tak melirik malas kearah Jeje.

***

Sekarang yang tengah bertanding adalah pasangan ganda putra indonesia melawan ganda putra malaysia.

Tatapan mata Aira terfokus pada Kevin yang tengah berjalan di belakang Koh Sinyo. Diam-diam Aira tersenyum melihat Kevin.

"Gilaaak Raaa" Jeje mengguncang tubuh Aira dengan kencang.

"Kenapa si lo Je?"

"Ituuu, ituuu ya ampun gue baru kali ini lihat Kevin sanjaya secara langsung, gila ganteng bangen ya Tuhan"

"Lebay banget lo kayak gak pernah liat orang ganteng aja" Aira tak habis fikir dengan Jeje.

"Ya pernah tapi yang seganteng Kevin kan baru. Emang lo pernah liat Kevin persis di depan muka lo?"

"Sampe bosen gue"

"Serius lo? Demi apa?"

"Apaan?" Aira belum menyadari kalau dia tadi mengatakan hal yang salah.

"Lo sampe bosen liat muka Kevin? Lo emang sering ketemu Kevin?"

"Hah? Ngaco lo, ya nggak la. Maksud gue sampe bosen tu dengerin lo ngoceh bukan malah liatin mereka yang bentar lagi mau tanding. Kan gue jadi gak bisa fokus liatin Koh Sinyo" "ci Agnes maafkan aku yang make nama koko biar Jeje gak curiga" kalimat itu hanya bisa Aira ucapkan dalam hati.

"Ck. Udah punya istri jangan terlalu berharap" Jeje agak kesal dengan Aira.

"Yang bilang Koh Sinyo singel siapa?"

"Udah ah katanya tadi mau fokus kenapa sekarang lo yang gak berhenti ngoceh"

Akhirnya mereka berdua sama-sama diam dan menikmati pertandingan dengan sesekali berteriak dan saling menggenggam tangan satu sama lain untuk menyalurkan perasaan tegang mereka.

                           ***

Pertandingan di menangkan oleh Kevin/Marcus meski sempat kejar-kejaran angka akhirnya mereka bisa mengalahkan ganda putra Malaysia dengan rubber game.

Terdengar riuh suara teput tangan dan teriakan dari para penonton yang berada di istora menyaksikan kemenangan Kevin/Marcus.

Aira yang melihat itu tersenyum dengan sangay lebar, dia bangga bisa menyaksikan Kevin menjadi juara, meski ini bukan untuk pertama kalinya. Bagi Aira yang menemani Kevin beberapa tahun belakangan ini, melihat Kevin naik ke podium bukan hanya sebuah kemenangan, itu adalah bayaran dari kerja keras yang di lakukan Kevin selama ini. Aira menyaksikan sendiri bagaimana kerasnya Kevin berjuang, jatuh bangunnya Kevin yang mungkin hanya di ketahui oleh segelintir orang.

Aira dan Jeje berjalan keluar dari tribun karena pertandingan yang mereka tunggu adalah pertandingan Kevin/Marcus dan kebetulan Jeje juga sudah di telfon mamanya untuk pulang karena ada urusan mendadak.

Jeje sudah pulang terlebih dahulu, Aira masih setia berdiri tak jauh dari pintu keluar.

Drrrrt drrrrt

Aira merogoh handphonenya yang bergetar di dalam tas dan melihat siapa yang menghubunginya, ternyata Kevin.

"Hallo"

"Di mana?"

"Depan pintu keluar"

"Tunggu di situ, nanti mas Gion ke situ"

"Hah?" Aira tiba-tiba lemot. "Mas Gion? Kenapa mas Gion mau kesini?" Aira berfikir.

"Udah tunggu aja"

Tutt

Aira mau tak mau menuruti perkataan Kevin.

Tak lama kemudian mas Gion datang menghampiri Aira.

"Ayok Ra, di tungguin Kevin"

"Ada apa si mas?"

"Gak tau tuh, gue mah cuma di suruh Kevin"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju lounge.

"Mana Kevinnya mas?" Aira celingukan mencari keberadaan Kevin.

"Tunggu aja, lagi ganti baju kali"

Aira duduk di salah satu kursi yang ada di situ, sedangkan mas Gion sudah kembali bersama atlit yang sebentar lagi akan bertanding.

Aira memainkan hpnya sebelum di kagetkan oleh seorang yang mengalungkan sesuatu di lehernya.

Aira mendongak dan ternyata orang itu adalah Kevin.

"Happy anniversary yang ke tiga tahun Ay" Kevin tersenyum makin lebar.

"Hah? Tanggal berapa si sekarang?" Aira kaget. Aira melupakan hari yang menurut orang lain penting begitu juga Kevin.

"Ck, 27 juli Aira. Kebangetan ya, gue udah capek-capek bair menang di hari spesial kita lo bisa-bisanya lupa" Kevin berucap dengan sangat cepat dan kemudian berbalik meninggalkan Aira.

"Viiin"

"Keviiiin" Aira bangun dari duduknya dan mengejar Kevin.











Ada yang sama gak kaya Aira, hari spesial malah lupa😂 kalo ada angkat tangan 🖐🏻 kalian sama kayak Aira.

Maaf ya updatenya lama🙏
Semoga kalian selalu sabar nungguin updatean cerita aku yang gak jelas kapan updatenya😁

See you on the next part 👋🏻❤️

M I N E | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang