06

353 49 5
                                    

Aira yang baru saja selesai membereskan alat tulis dan memasukannya kedalam tote bag yang dia bawa mengambil hpnya yang bergetar di saku celananya.

Tengil
Gue di depan
Kelar kelas jangan ngaret

"Ck, ngadi-ngadi banget si ni anak satu. Awas aja kalo bikin ulah" Aira menggerutu sambil keluar kelas.

Aira berjalan di samping Jesi yang sudah berada di luar kelas.

"Kantin yuk, laper gue" Jesi mengajak Aira

"Duh maaf ya Je, gue udah di jemput nih"

"Tumben banget lo di jemput"

"Hehe, iya nih supir rumah lagi nganggur, ya jadi gue suruh jemput aja" Aira menggaruk kepala bagian belakangnya.

"Supir lo on time juga ya Ra"

"Gak tau tuh tumben. Yaudah gue duluan ya Je, bye Jeje"

Aira melangkah keluar kampus dan menghampiri mobil ford mustang berwarna biru dan langsung memasukinya.

"Lama banget lo" Kevin menyambut Aira dengan kata-kata yang mungkin bagi orang lain akan terdengar tidak mengenakan tapi untuk Aira itu adalah makanan sehari-hari.

"Ck, heh tengil lo pikir ni kampus cuma segede lapangan bulutangkis. Lo gak tau aja hari ini kelas gue ada di ujung"

"Yaudah gak usah ngomel"

"Lo yang mancing gue buat ngomel" Aira masih membenarkan seatbeltnya ketika tiba-tiba.

Cup

Kevin mengecup bibir Aira dari samping.

"Brisik, ngoceh mulu lo"

"Tengiiiiiiil" Aira yang baru saja sadar dari rasa terkejutnya segera melayangkan pukulannya kearah bahu Kevin.

"Sialan lo yaaaaa"

"Ampun Ai ampun, heh kita bisa mati kalo lo terus mukulin gue gini, gue lagi nyetir Aira"

"Jail banget si jadi orang"

"Jail gini juga lo suka kan ?"

"Gak" Aira membuang muka kearah jendela.

"Yaudah turun lo sana" Kevin menepikan mobilnya.

"Eh tengil kok beneran si"

"Katanya lo gak suka sama gue, buat apa gue jalan sama cewek yang gak suka sama gue, lagian yang suka sama gue banyak"

"Keviiiiin" Aira menutup muka dengan kedua telapak tangannya. Dia tidak bisa membayangkan jika benar Kevin akan menurukannya di sini, jalanan yang cukup sepi itu membuat Aira takut.

"Hahahaha" terdengar suara tawa Kevin yang membuat Aira mengangkat tanggannya dari muka dan menoleh kearah Kevin.

"Lo mikir gue serius mau nurunin lo Ai?. Bisa-bisa gue mati di gorok sama papa"

"Jahat banget si lo sama gue" Aira memukuli Kevin dengan brutal.

Kevin memegang kedua tangan Aira yang tadi memukulinya.

"Udah ya, biru-biru nanti badan gue"

"Bodo amat"

"Udah dong Ai, iya deh iya gue minta maaf udah jailin lo terus dari tadi. Habis muka lo lucu tau gak kalo gue jailin gitu"

"Bodo amat gue marah sama lo" Aira melepaskan tangannya dari genggaman Kevin dan menghadap kearah jendela mobil, terkesan seperti memunggungi.

Kevin yang melihat Aira seperti itu membiarkan saja, Kevin tak ingin terlalu membujuk Aira bisa-bisa makin marah nanti.

                           ***

"Loh kok ke rumah lo si?" Aira bertanya pada Kevin.

"Lah emang mau kerumah gue. Kenapa?"

"Lo gak bilang sama gue"

"Lo gak nanya" Kevin keluar dari mobil dan meninggalkan Aira.

Aira berjalan keluar dan mengikuti Kevin masuk.

"Maaa" Kevin berteriak di ujung tangga ketika dia ingin menaikinya untuk ke kamarnya.

"Mama belum budeg ya Vin, gak usah teriak-teriak"

"Ni, Kevin bawain calon menantu mama nih"

"Ya ampun Aira" Mama Kevin keluar dari area dapur sambil melap tanganya pada celemek yang dipakainya dan segera menghampiri Aira.

"Tapi awas mah nanti dia gigit soalnya lagi di mode macan" Kevin berkata sambil berlari menaiki tangga.

Aira yang mendengar itu melotok kearah Kevin. Bisa-bisanya Kevin berkata seperti itu di depan mama Nia.

"Keviiin, menantu mama jangan di jailin terus" Mama Nia berteriak dari bawah yang di jawab oleh tawa Kevin.

"Ck anak satu itu gak berubah-berubah. Yang sabar ya sayang kalo sama Kevin"

"Iya ma, mama kapan sampai di jakarta?"

"Kemaren"

"Kok gak ngabarin Aira, kan biar Aira jemput"

"Mama gak mau repotin calon menantu mama"

"Padahal gak ngerepotin sama sekali loh ma"

"Ayok duduk dulu, pasti kamu baru pulang dari kampuskan?"

"Iya ma"

"Kita makan siang bareng ya. Nunggu Kevin ganti baju dulu"

                    ***

Setelah acara makan siang Aira dengan mama Nia sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil mengobrol.

"Ra kapan-kapan main dong ke Banyuwangi"

"Hehe, iya ma nunggu Aira libur kuliah dulu ya, soalnya sekarang lagi banyak tugas"

Kevin turun dari lantai atas dan mendekati kedua wanita yang berbeda usia itu. Kevin duduk di samping Aira dan menyandarkan kepalanya di bahu Aira.

"Mau pulang jam berapa lo?" Kevin bertanya pada Aira

"Ya lo mau nganterin jam berapa"

"Nanti aja ya, kita makan malem di sini aja, jarang-jarangkan kita bisa makan malem bareng" ucap mama Nia.

"Ajakin masak gih ma, biar nanti kalo punya suami bisa masak" Kevin berucap sambil memainkan hpnya.

"Kalo suaminya elo si, gue kasi makan nasi ama garem aja"

Mama Nia tertawa melihat anak dan pacar anaknya seperti itu.

"Kalian ni gak ada akurnya tapi kok bisa-bisanya pacaran awet banget"

"Aira ni ma pake kemat"

"Gue kemat beneran lo"

Mama Nia terkekeh dan menggelengkan kepalanya menyaksikan anak dan calon menantunya itu.









Jangan lupa vote and comment sebanyak-banyaknya😁

See you on the next part guys❤️👋🏻

M I N E | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang