Kelas berakhir. Sebenarnya sekarang Jungwon tidak memiliki jadwal kuliah lagi. Kelas Jay sudah berakhir, tapi sekarang Jungwon malah kebingungan. Jungwon ingin sekali untuk segera pulang ke apartemennya, dan segera mengistirahatkan tubuh lelahnya. Namun semua itu ia urungkan ketika Yoonwon selalu menempel padanya sedari tadi.
Jay sudah membujuk Yoonwon, tapi si kecil tetap tak mau lepas dari Jungwon. Ia jadi merasa tak enak hati karena harus merepotkan muridnya sendiri karena anak semata wayangnya.
Berbeda dengan Jungwon, ia justru merasa senang bisa dekat dengan Yoonwon, anak kecil lucu nan tampan. Ia tidak merasa direpotkan sama sekali. Karena Yoonwon anak yang nurut, tidak rewel namun sedikit manja.
Kelas sudah berakhir sekitar setengah jam yang lalu. Kini mereka berdua, Jungwon dan si kecil Yoonwon, sedang duduk di gazebo taman kampus. Jay menitipkan Yoonwon kepada Jungwon karena ia masih ada jadwal mengajar dikelas yang lain.
Jungwon tengah menemani si kecil makan siang. Yoonwon mengeluarkan kotak bekalnya dari dalam tas mungilnya. Jungwon membantu membuka kotak bekal tersebut, ternyata isinya adalah bento dengan bentuk karakter lucu.
"Waahh lucu banget... Ini Papa kamu yang bikin ya?" Ucap Jungwon.
Yoonwon menatap wajah Jungwon sambil tersenyum menampilkan deretan gigi susu kecilnya.
"Iya. Papa Jeyi suka bikinin Yoonwon makanan yang enak." Balasnya.
Papa Jeyi? Entah kenapa Jungwon malah gemas sendiri mendengar panggilan itu setelah tahu kalau nama dosennya itu adalah Jay. Jeyi, bukankah itu panggilan yang lucu? Sangat berbanding terbalik dengan penampilan Jay yang penuh akan wibawa dan sikap tegasnya.
"Jadi Papa kamu pinter masak ya?"
"Eumm... Papa Jeyi pinter masak. Mama Wonie juga pinter masak."
Mama Wonie? Jungwon jadi sedikit penasaran dengan sosok 'Mama Wonie' yang Yoonwon maksud. Apakah ia istrinya Jay? Tentu saja iya. Tapi Jungwon penasaran dengan wajah istri sang dosen seperti apa hingga Yoonwon selalu memanggil dirinya sebagai 'Mama Wonie-nya'. Mungkin akan berakhir percuma kalau ia menanyakan hal itu kepada Yoonwon, tapi juga ia tak enak hati untuk menanyakannya langsung kepada Jay karena takut dianggap kepo dengan urusan rumah tangganya.
"Kamu mau disuapin atau makan sendiri?" Tanya Jungwon.
"Yoonwon mau disuapin, Yoonwon udah lama gak disuapin sama Mama."
"Ya udah kalau begitu kamu makan yang banyak ya supaya Papa kamu senang bekalnya dihabisin."
"Eumm.." Yoonwon mengangguk semangat.
Jungwon menyuapi Yoonwon dengan senang hati, sesekali ia mengusap rambut si kecil dengan lembut. Ini kali pertama ia suka dengan anak kecil. Ini juga pertama kalinya Jungwon mengasuh seorang anak kecil. Ia tersenyum lembut, ternyata ini menyenangkan.
Yoonwon memakan bekalnya dengan khidmat, ditemani oleh Jungwon yang duduk disampingnya. Sesekali Jungwon mengajaknya berbicara ini dan itu dan selalu ditanggapi antusias oleh si kecil.
Dari jauh, Jay memandang interaksi keduanya. Putranya terlihat begitu nyaman dengan Jungwon, sosok yang mirip dengan mendiang istrinya. Jungwon terlihat begitu menyayangi Yoonwon, memperlakukannya dengan baik. Jungwon terlihat memiliki sifat keibuannya ketika memperlakukan si kecil. Jay tersenyum melihat interaksi keduanya.
Kali pertama ia melihat Jungwon, ia begitu terkejut ketika menatap wajahnya. Wajah lugu nan cantik itu terlihat begitu mirip dengan wajah istrinya. Lesung pipi dengan bibirnya yang tipis, terlihat sama persis tanpa cela. Jay sampai mengira kalau Jungwon adalah reinkarnasi istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You | JAYWON
Fanfiction"Bolehkah aku egois? Aku ingin memilikinya seutuhnya." - Yang Jungwon.