Setelah menyantap makan siang bersama, Jungwon dan Jay duduk bersantai di sofa sambil sesekali mengawasi Yoonwon yang tengah asik menonton kartun di televisi. Si kecil duduk di atas karpet berbulu didepan televisi dengan Maeumi yang tertidur disampingnya.
Jay memanfaatkan kesempatan itu dengan baik. Ia duduk di belakang Jungwon sambil memeluk si manis dari belakang. Sedangkan Jungwon memilih menyamankan tubuhnya dengan bersandar di dada bidang milik kekasihnya. Tangan mungilnya sibuk memainkan tangan Jay yang memeluk pinggangnya dengan erat.
"Apa itu film kesukaan Yoonwon?" Ucap Jungwon sambil memperhatikan si kecil yang anteng di depan televisi.
"Iya, dia suka sekali sama film Pororo, sama seperti aku waktu kecil dulu." Jawab Jay.
"Benarkah? Kenapa dosen aku sangat menggemaskan seperti ini?" Ucap Jungwon sembari terkekeh gemas ketika mengetahui fakta kalau kekasihnya itu dulu suka dengan kartun Pororo.
"Aku tidak seperti itu, justru kamu yang menggemaskan sayangku." Balasnya sambil mengeratkan pelukannya.
Jay menciumi leher Jungwon dan menelusupkan wajahnya dileher si manis sambil menghirup bau khas kekasihnya itu.
Jungwon pun menghentikan tawa nya. Lama-lama ia merasakan hal aneh dibawah sana. Sesuatu yang cukup besar dan keras terasa mengganjal dibelakang sana. Apalagi ketika Jay yang mulai bernapas dengan berat. Hembusan napasnya sesekali menyapu tengkuk Jungwon hingga membuatnya geli.
"Hyung?" Ucapnya.
"Hmm? Apa sayangku?" Balasnya.
Jungwon sebenarnya malu jika harus membicarakan hal seperti ini. Tapi ia rasa ini bukanlah hal yang buruk ketika membicarakan hal seperti itu bersama sang kekasih. Sesekali dirty talk bersama pasangan tidak apa-apa kan?
"Punya hyung kok bangun lagi? Kan tadi udah hyung tuntasin di kamar mandi." Ucap Jungwon.
"Ahh itu, makanya kamu jangan bergerak terus seperti tadi sayang, itu membuatnya kembali tegak seperti sekarang ini." Ucap Jay sedikit menggeram tertahan.
"Aku tidak gerak-gerak kok. Hormon kamu yang mudah terpancing hyung ahh sana kamu tuntasin lagi di kamar mandi." Ucapnya dengan pipi yang merona merah.
Detak jantung Jungwon jadi degdegan tak karuan. Hatinya tiba-tiba berdesir entah karena apa Jungwon tidak paham.
"Aku juga tidak tahu sayang, setiap di dekat kamu hatiku selalu bergejolak. Tapi tidak apa-apa, aku bisa menahannya dengan baik."
"Hmm, terserah hyung saja." Ucap Jungwon sembari kembali bersandar di dada Jay yang semakin mengeratkan pelukannya.
Jungwon menatap Yoonwon yang bergerak membaringkan tubuhnya di atas karpet disamping Maeumi. Sepertinya si kecil mengantuk. Si kecil memilih untuk tidur siang dan menjemput Maeumi di alam mimpi daripada menggangu kedua pasangan ini yang sedang sibuk berpacaran.
Baru saja ia hendak bersuara, namun suara Jay lebih dulu mengalun di telinganya.
"Aku ingin cepat-cepat menikahimu sayang." Ucapnya sembari mengecup kepala Jungwon beberapa kali sembari sesekali menghirup rambut halusnya.
"Aku tahu maksud kamu hyung, hyung pasti ingin segera menghancurkan ku dan merusak ku kan? Hyung benar-benar mesum!" Ucapnya sembari merengek.
Jay terkekeh, "Tidak sayangku, bukan begitu maksudku. Apa kamu tidak ingin segera menikah denganku juga? Aku ingin segera memilikimu seutuhnya, dan tinggal bersama denganmu, dengan Yoonwon juga."
"Dan ucapanmu tadi soal aku yang ingin segera menghancurkan mu, ya itu benar, itu adalah tujuanku yang kesekian. Aku ingin segera menghancurkan mu agar semua orang tahu kalau Yang Jungwon adalah hak milik Park Jongseong dan hanya aku yang boleh merusak tubuhmu." Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You | JAYWON
Fanfiction"Bolehkah aku egois? Aku ingin memilikinya seutuhnya." - Yang Jungwon.