MY - 8

2.3K 338 44
                                    

Jungwon tengah duduk di meja belajarnya, menghias buku jurnal miliknya sedemikian rupa agar terlihat cantik dan rapi. Sejenak ia menghentikan kegiatannya, kala terlintas dipikirannya mengenai kejadian siang tadi.

Jantungnya kembali menghangat. Pelukan hangat itu, Jungwon menyukainya. Ia masih ingat bagaimana Jay mendekap tubuhnya, begitu nyaman dan membuat rasa aman seakan melindungi dirinya. Bahkan Jungwon hafal wangi parfum maskulin milik Jay yang entah kenapa terasa begitu memabukkan.

Jungwon suka bau tubuh Jay, bau khas pria dewasa. Memikirkannya bisa membuat Jungwon gila. Kemudian ia kembali berkutat dengan jurnalnya sebelum pikiran-pikiran kotor melintas di pikirannya.

"Apa Yoonwon sudah tidur? Tumben sekali akhir-akhir ini dia tidak rewel." Ucapnya.

"Aarrghh kenapa Jay hyung tidak meneleponku sih? Apa dia masih kesal ya? Tapi tadi siang dia senyum kok. Atau aku telepon duluan? Tapi takut ganggu juga sih. Ahh aku kenapa sih?"

Setelah berdebat dengan pikirannya sendiri, keputusan akhirnya adalah tidur. Karena besok libur, Jungwon berniat untuk tidur seharian menghabiskan waktu libur kuliah nya.

[ M I S S I N G_Y O U ]

Baru jam tujuh pagi, kegiatan tidur Jungwon terganggu oleh suara dering ponselnya yang berbunyi. Bukan alarm, melainkan sebuah panggilan masuk yang menghubunginya. Dengan sedikit kesal ia pun mengangkat panggilan itu tanpa melihat nama kontak yang tertera di layar ponselnya terlebih dahulu.

"Jungwon?" Ucap orang di seberang telepon.

Ia mengenal suara ini. Suara yang familir di telinga Jungwon. Ketika ia sadar kalau itu adalah suara Jay, seketika nyawa Jungwon kembali terkumpul. Kantuknya jadi hilang berganti dengan semangat dengan mata yang seketika berubah segar.

"Jay hyung!" Ucapnya tanpa sadar dengan sedikit antusias.

"Kamu baru bangun ya? Maaf jika aku  mengganggu tidurmu."

"Tidak apa-apa hyung. Ada apa?"

"Jungwon, bisakah kamu ke apartemen ku? Yoonwon demam, semalam dia tidak bisa tidur. Dia terus menangis sambil menggumamkan nama kamu. Tadinya kemarin malam aku mau meneleponmu, tapi aku tidak enak hati takut mengganggu tidurmu."

Jungwon terkejut mendengar penuturan Jay. Yoonwon demam? Pantas saja kemarin Yoonwon sedikit murung, tidak rewel, dan tidak banyak bicara. Jungwon jadi khawatir.

"Sekarang bagaimana keadaannya hyung?" Ucap Jungwon dengan nada khawatir.

"Sekarang Yoonwon sedang tidur. Dia baru bisa tidur jam 5 pagi tadi. Aku belum memberinya obat, aku hanya menempelkan kompresan instan di dahi nya." Ucap Jay.

Jungwon dapat menangkap suara Jay yang terdengar lelah, Jay pasti belum tertidur karena terjaga semalaman. Hati Jungwon tersentuh, ia jadi memikirkan bagaimana Jay bisa mengurus Yoonwon yang masih kecil itu seorang diri?

Tanpa diminta pun tentu Jungwon akan membantu Jay mengurus si kecil, karena ia begitu menyayangi Yoonwon. Apalagi ketika si kecil sedang sakit seperti sekarang. Jay pasti lelah mengurus Yoonwon seorang diri.

"Baiklah hyung aku bersiap dulu, aku akan kesana. Apa kamu sudah punya obat penurun demam untuk anak-anak?"

"Belum, aku belum sempat membelinya. Jungwon, maaf aku tidak bisa menjemputmu. Kamu tidak apa-apa kan?" Ucap Jay.

Missing You | JAYWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang