Setelah sampai di apartemennya, Jungwon langsung menjatuhkan diri diatas ranjangnya. Menangis hebat dengan rasa sakit yang menjalar di hatinya. Sesak, sangat sesak. Merutuki perbuatannya sendiri kepada Jay. Kini, perasaan bersalah yang cukup besar meliputi hati dan pikirannya.
"Hiks.... Maaf, maaf hyung hiks..."
Pikirannya sibuk menerka-nerka tentang perasaan kekasihnya. Apa pria-nya itu marah? Apa sekarang Jay jengah dan tidak tahan dengan sikapnya? Atau yang lebih parah, apa kekasihnya itu akan membencinya?
Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di pikirannya. Ia takut kalau sampai Jay harus pergi meninggalkannya. Apa ia harus menurunkan sedikit egonya dengan meminta maaf kepada Jay? Jungwon bingung.
Setelah membersihkan dirinya dan bersiap untuk tidur, Jungwon tiduran diatas ranjangnya. Ia menunggu pesan dari Jay, karena biasanya pria-nya itu akan mengirimkan pesan untuk sekedar mengabarinya. Tapi, sudah beberapa jam terlewati, pesan yang ia tunggu tak kunjung ia dapatkan.
Dan satu yang dapat Jungwon simpulkan, kekasihnya itu marah padanya.
[ M I S S I N G_Y O U ]
Akhir pekan, biasanya orang-orang akan antusias menjalani hari di akhir pekan. Pergi berlibur atau sekedar menghabiskan waktu untuk tidur seharian diatas kasur yang nyaman.
"Yoonwon sedang apa ya sekarang? Apa dia akan pergi keluar dengan Jay hyung?" Ucap Jungwon.
Hari ini, Jungwon berencana pergi ke perpustakaan kota untuk mencari referensi untuk tugas kuliahnya. Ia berniat pergi sendiri dengan taxi, hitung-hitung menikmati me-time di akhir pekan nya.
Sedang di perjalanan, pikirannya selalu tertuju kepada Jay tentang apa yang sekiranya pria-nya itu lakukan hari ini. Dan bahkan, Jungwon masih belum berani memberi Jay pesan duluan.
"Kalau Jay hyung tahu aku pergi keluar sendirian, dia pasti akan memarahiku." Gumamnya sambil membayangkan wajah khawatir kekasihnya itu.
Hari ini Jungwon habiskan dengan pergi keluar sendirian. Pergi ke perpustakaan kota, makan siang di restoran, dan tujuan terakhirnya adalah sungai han. Cuaca hari ini lumayan dingin. Angin yang berhembus seakan menusuk kulitnya saking dinginnya.
"Ah dingin banget."
Jungwon melangkahkan kakinya menuju stan penjual odeng dan tteokbokki, disana juga menjual beberapa gorengan hingga menarik minat si manis. Tangannya mengambil sendiri cup dan mengisinya dengan kuah yang masih panas, lalu mengambil beberapa odeng dan menyimpannya di cup yang tengah ia pegang. Setelah ia mendapatkan apa yang ia mau, kemudian Jungwon membayar makanannya kepada si penjual.
"Terima kasih." Ucap si penjual ramah.
Si manis mendudukkan dirinya di tempat duduk yang disediakan disana. Ia memakan makanannya sambil menatap sekitar yang ramai oleh pengunjung yang berlalu-lalang.
Sampai kedua netra nya terfokus menatap seorang pria yang tengah menggendong seorang anak kecil laki-laki yang tengah berdiri disalah satu stan. Pikirannya jauh menerawang. Tiba-tiba saja ia teringat akan si kecil Yoonwon.
Wajahnya kembali murung. Jungwon pikir, dengan melakukan me-time seperti ini ia bisa mengalihkan perhatiannya dari memikirkan apapun tentang Jay. Tapi semakin ia berusaha, maka semakin berantakan pula pikirannya. Jay sudah mengisi penuh bagian dari hidupnya yang kosong.
"Aku ingin pulang saja." Ucapnya lirih.
Hari-harinya tidak seru sama sekali. Mood nya hancur berantakan. Bahkan setelah pulang jalan-jalan pun hatinya tetap kosong. Setelah memesan taxi, Jungwon berlalu pulang menuju apartemennya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You | JAYWON
Fanfiction"Bolehkah aku egois? Aku ingin memilikinya seutuhnya." - Yang Jungwon.