JENO masuk ke dalam rumah bersama dengan teman-temannya. Ya, Jeno membawa beberapa teman ke rumahnya.
Mereka masuk ke dalam sembari tertawa, membuat Renjun sedikit tersentak. Ia sedikit kaget karena ini pertama kalinya rumah mereka ramai dari sekian setelah lama orangtuanya pergi.
Namun yang Renjun sayangkan, kenapa Jeno membawa temannya tengah malam? Apa yang akan mereka lakukan?
Renjun memeluk guling dengan sangat erat dan kembali memejamkan matanya untuk mencoba kembali tidur setelah melepaskan alat bantu dengarnya.
Sementara Jeno di depan, ia sedang membuka botol minuman soju yang dibawa oleh salah satu temannya.
"Kau izin mengerjakan tugas?" tanya Jeno pada temannya.
Hyunjin kembali tertawa, "tentu saja, jika tidak izin begitu pada orangtuaku, mana boleh aku pergi meminum minuman keras seperti ini." Ujarnya sembari menepukkan tangannya pada Eric yang memang sudah sedikit tidak sadarkan diri dari luar.
Mereka memang sudah minum di luar dan Jeno membawa sisanya.
Tiba-tiba Hyunjin menyeringai mengingat ucapan yang Jeno lontarkan beberapa jam lalu. Sementara Eric sudah tertidur di sofa.
"Jen,"
Jeno menoleh pada Hyunjin yang memanggilnya, "apa?"
"Mana mainan yang kau bilang?"
Keningnya mengerut, mencoba mengingat tentang mainan yang disebutkan oleh Hyunjin.
"Kau lupa?" tanya Hyunjin, "mainan yang kau bilang tadi."
"Oh!" Jeno terkekeh sejenak setelah mengingatnya, ia meneguk segelas soju yang telah ia tuangkan lalu berdiri.
"Sebentar, akanku bawakan." Ucap Jeno pada Hyunjin.
Kaki Jeno melangkah ke arah kamar Renjun, ia membuka pintunya dan mendapati Renjun yang sudah tertidur sembari memeluk gulingnya.
Tangannya menarik lengan Renjun dengan keras sampai-sampai Renjun terbangun dan terkejut mendapati Jeno langsung menyeretnya keluar kamar.
Dengan langkah yang limbung dan kepala yang pusing, Renjun dengan linglung menyeret kakinya mengikuti Jeno.
Renjun meringis.
Jeno langsung mendorongnya ke sofa lainnya dihadapan sofa yang tengah diduduki teman-temannya.
Kakaknya itu tersungkur. Matanya bergerak panik menatap Hyunjin yang tertawa dari sela-sela rambutnya. Renjun tidak dapat mendengarkan karena ia tidak memakai alat bantu dengarnya.
Renjun mencoba duduk namun Jeno menahan kepalanya kebawah dan mengangkat pinggulnya ke atas. Ia mencoba berontak, namun tenaga Jeno jauh lebih kuat.
"Diam, Renjun. Jangan buat usahaku sia-sia." Geram Jeno sembari mencengkram rambut Renjun kebelakang.
Renjun mendongak saat Jeno mendekatkan mulutnya pada wajahnya agar kakaknya dapat jelas membaca gerakan bibirnya.
"Aku akan memperkosamu didepan teman-temanku. Jika kau membuatku kesulitan, maka tidak akan ada ampun untukmu besok. Namun, jika kau menurut, aku akan memberikanmu hadiah. Oke, Hyung?"
Renjun kembali terkejut, kepalanya langsung menggeleng dengan kuat namun jambakan yang Jeno berikan juga tidak jauh lebih kuat darinya membuat kepala Renjun sakit.
Hyunjin menyalakan sebatang rokok dan langsung menghisapnya sembari menyaksikan adegan Jeno menyiksa Renjun.
"Kau suka melakukan kekerasan?" tanya Hyunjin pada Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ lost. - noren, hyuckren
FanfictionWhen Jeno lost his mind and Renjun lost his life and Haechan who saved his life. TW/CW; incest, disgusting, raped, traumatic. Jeno dengan segala kelakuan paling bodoh didunia yang pernah ia lalukan terhadap sang kakak. "Maaf..." Jika maaf bisa membu...