(18+) don't do this to me

2.6K 204 8
                                    

JENO menarik tubuh Renjun dan langsung membuangnya ke kasur. Membuat Renjun meringis dan menahan rasa sakit.

Jeno naik ke atas kasur. Pemuda berumur 17 tahun itu menarik paksa kaki Renjun agar tubuh mereka bisa menempel.

Renjun menggelengkan kepalanya kuat, airmatanya sudah tidak dapat ia bendung lagi. Renjun terlalu takut. Ia sangat takut.

Kedua tangannya dicengkram oleh Jeno dengan kuat dan menahan keduanya tepat di atas kepala Renjun.

"Jeno - tidak ... tidak - ini - salah, lepaskan - aku - Jeno,"

Seakan ikut tuli, Jeno menurunkan dan melepaskan celana milik Renjun dalam sekali tarik, membuat kelaminnya terpampang jelas dipandangan Jeno.

Jeno menyeringai, "kau benar-benar merawat tubuhmu, ya?"

Renjun coba memberontak dengan menendang-nendangkan kakinya, namun Jeno terlalu kuat, ia bisa menahan Renjun hanya dengan 1 tangannya.

"Jeno - aku - kakakmu!" pekik Renjun tertahan.

"Aku tau, Renjun," Jeno tertawa tepat didepan wajah Renjun.

Tangan lain milik Jeno menurunkan celana pendeknya sendiri serta dalamannya, membuat penis miliknya langsung bersentuhan dengan milik Renjun.

Jeno mendesis. Ia menarik kaki Renjun hingga membuat kakaknya itu mengangkang dibawahnya.

"Jeno - aku - kakakmu ...." Isakan Renjun semakin terdengar membuat Jeno berdecak kesal.

"Jika kau bisa diam, maka aku akan memberimu hadiah dan aku tidak akan mengarang bebas soal ini pada Ibu dan Ayah,"

Renjun mendongakkan kepalanya ketika Jeno mulai menggesekan penis mereka bersamaan.

"Dengar Renjun, aku bisa berbuat lebih dari ini,"

Jeno menekan penisnya pada milik Renjun dan kembali menggesekannya membuat Renjun menggigit pipi dalamnya dengan kuat.

"Ah ... Renjun."

Adik yang berumur 6 tahun dibawahnya itu gencar melecehkannya. Renjun hanya bisa diam dan mencoba menahan tangisannya.

Renjun tidak bisa bertindak, tubuhnya terlalu kaku. Ia tidak berontak lagi, Renjun terlalu takut.

Setelah merasa Renjun jauh lebih tenang, Jeno melepaskan cengkraman tangannya pada Renjun dan langsung fokus pada bagian bawahnya.

Jeno sudah menegang.

Tangannya meraba lubang anus milik Renjun, ia menyentuhnya dan membelainya, mencoba memasukan 1 jarinya namun ia merasa bahwa Renjun terlalu ketat, ia menahan niatnya dan menggantinya dengan yang lain.

Jeno langsung mengarahkan penis tegaknya pada lubang Renjun, ia mendorongnya masuk, namun Renjun benar-benar masih ketat, ia cukup kesulitan untuk memasuki kakaknya yang kini hanya menangis sambil menatapnya seperti tidak ada harapan lagi.

"Ah ... brengsek!"

Tangan kekar milik Jeno bertengger dipinggang Renjun, dalam sekali hentakan, penis besar miliknya langsung masuk begitu saja, membuat Renjun harus kembali menahan sakit.

Rasa sakit luar biasa, dirinya seperti terbelah dua sekarang, rasa asing memenuhi lubangnya.

Renjun kembali menangis, rasa sakit dihati dan dilubangnya menjadi satu.

Hatinya begitu sakit saat adiknya melecehkannya.

"Renjun ... Renjun,"

Jeno menggeram kuat, tangan lainnya membuka baju milik Renjun dan membuat kakaknya itu kini menjadi telanjang bulat.

☑️ lost. - noren, hyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang