Jangan lupa komen, vote and follow akunnya, ya. Biar penulis bisa terus semangat menulisnya.🥰
Setelah mengalami kejadian yang membuat ia hampir mati. Dareen kemudian berusaha untuk mencoba tegar menjalani hidup. Setelah ia membaca sebuah tulisan milik pemuda misterius yang berinisial DA. Ia menjadi lebih bersemangat lagi menjalani hidup yang begitu pelik. Entah mengapa perasaannya selalu tenang saat membaca tulisan yang diberikan pemuda misterius itu.
Kehadiran pemuda misterius itu membuatnya seolah-olah sedang berada di tengah-tengah gurun yang disirami air. Pemuda misterius itu mampu membuat hidupnya semakin berwarna.
Ia sering bertukar kabar dengan pemuda misterius itu via email. Di sana ia selalu bercerita apa pun masalah yang ia alami. Sejak mendapatkan tempat berkeluh kesah. Gadis itu semakin penasaran dengan sosok pemuda misterius yang menolongnya saat di danau. Bahkan, perasaannya juga mulai berubah. Semenjak pemuda misterius itu hadir di dalam hidupnya. Ia bisa melupakan semua masa lalunya bersama Dimas. Ia yang tadinya susah melupakan Dimas, akhirnya bisa melupakannya dalam sekejap.
Dareen sudah mulai bisa kembali menjadi gadis normal. Ia sudah bisa menjalani aktivitas setelah lama menjalankan perawatan psikoterapi di rumah sakit. Ayahnya yang sedang berlibur di luar negeri bersama dengan istri baru dan anak tirinya, tidak mengetahui aksi yang dilakukan Dareen saat di danau. Dareen sengaja menyembunyikan dari ayahnya. Ia tidak mau ayahnya memarahinya karena perbuatan bodohnya.
Yang mengetahui gadis itu hendak melakukan aksi bunuh diri hanya Bi Imah-pembantu yang sudah seperti ibu kandungnya, pemuda misterius yang menolongnya, dan Maemunah teman masa kecilnya.Setiap hari Dareen selalu membaca tulisan yang ditulis oleh pemuda misterius itu. Ia selalu menyimpan secarik kertas itu di bawah batalnya. Dareen Benar-benar dibuat jatuh hati oleh pemuda misterius yang menolongnya.
Ia bahkan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mencintai siapa pun kecuali pemuda misterius itu. Ia ingin sekali melihat pemuda itu secara langsung. Namun, pemuda itu sekarang tinggal di luar negeri dan tidak tahu kapan ke Indonesia.
Dareen sangat sedih karena ia tidak bisa melihat langsung pemuda yang ia cintai. Ia sempat meminta nomor WA pemuda itu, tetapi pemuda itu mengatakan ia tidak bisa memberikan nomor ponselnya. Ia hanya bisa menghubungi Dareen lewat email.
Pemuda itu benar-benar membuat Dareen penasaran. Dareen benar-benar dibuat kagum. Pasalnya, zaman sekarang susah mencari pria seperti pemuda itu. Ia sekarang sudah berkomitmen dengan hatinya. Untuk selalu mencintai pemuda itu sampai kapan pun.
***
Dareen adalah gadis introvert, ia selalu terbuka hanya ke orang-orang terdekatnya saja. Di kelas ia selalu duduk paling belakang karena ia tidak mau menjadi pusat perhatian. Setelah liburan semester satu. Ia sekarang lebih fokus belajar untuk bisa masuk ke UCLA (University of California, Los Angeles) – Amerika Serikat. Ia ingin masuk ke UCLA karena ia juga ingin bertemu dengan pemuda misterius yang sudah membuat ia jatuh cinta. Pemuda itu katanya juga tinggal di Amerika. Jadi, kalau ia masuk ke UCLA. Ia bisa bertemu pemuda misterius itu di sana.Suasana kelas yang begitu gaduh, membuat Dareen ingin keluar kelas. Ia melangkahkan kakinya keluar menuju taman belakang sekolah. Di bawah pohon rindang ia selalu duduk termenung sambil memejamkan matanya. Ia menikmati belaian angin yang menerpa tubuhnya. Rasanya tiada tempat ternyaman selain taman belakang sekolah. Saat ia duduk seorang diri di taman. Ia melihat laki-laki yang jaraknya tidak jauh dari tempat duduknya sedang mendengarkan lagu menggunakan earphone di telinganya. Pemuda itu sepertinya tidak asing. Ia seperti pernah melihatnya di suatu tempat, tetapi ingatannya samar-samar.
Dareen langsung melanjutkan membaca buku pelajaran yang sempat tertinggal karena ia lama di rumah sakit. Tidak ada yang tahu, kalau ia membolos saat jam pelajaran, hanya karena ia ingin belajar di luar ruangan. Ia lebih nyaman belajar di tempat yang tenang. Makanya ia sering membolos saat jam pelajaran dimulai.
Saat Dareen sedang asyik membaca. Laki-laki yang memakai earphone itu mendekatinya dan menanyakan kelas XII IPA-1 di mana, tetapi gadis itu bersikap acuh dan masih asyik dengan bukunya.
“Lo punya mulut ‘kan? Tanyain aja sendiri, kenapa malah tanya ke gue,” jawab Dareen dengan ketus.
“Njir. Songong banget lo jadi cewek. Orang nanya baik-baik malah dijawab ketus. Dasar cewek aneh!” celetuk laki-laki itu sambil berjalan meninggalkan Dareen dan berjalan ke arah koridor kelas.
“Dasar cowok lemes. Punya mulut, kok, kaya perempuan!”
***
Setelah selesai membaca ia kemudian kembali ke kelas. Suasana di kelas sangat gaduh. Gadis itu membuka pintu. Saat ia membuka pintu suasana kelas yang tadinya gaduh tiba-tiba saja hening. Gadis itu masih menundukkan wajahnya dan berjalan pelan.“Wah gawat si Queen datang gaes. Bisa perang dunia ke-3 nih, kalau tahu tempat duduknya di tempati orang lain,” ucap salah satu siswi yang duduk di dekat pintu dengan suara agak pelan. Saat mendengar ucapan siswi itu, Dareen langsung memusatkan matanya ke arah tempat duduknya.
Saat melihat ke sudut kelas dekat jendela. Mata gadis itu membelalak. Ia kaget dan langsung mempercepat langkahnya.
“Dasar cowok lemes! Ngapain lo duduk di sini. Cepetan pindah!” bentak Dareen pada lelaki itu.
“Lo lagi, lo lagi, kayanya dunia ini terlalu sempit ya,” ucap lelaki itu pada Dareen. Lelaki itu lalu melanjutkan ucapannya, “Eh cewek aneh! Dengerin baik-baik ya, tempat duduk kosong banyak. Ngapain juga gue harus pindah. Kalau gue mau duduk di sini, memang masalah buat lo.” Lelaki itu menatap Dareen dengan wajah penuh amarah dan dengan tatapan yang menikam.
“Iyalah, masalah, itu kan tempat duduk gue. Kenapa lo tempatin?” tanya gadis itu lagi dengan tatapan sinis.
“Ya ... nggak apa-apa, suka-suka gue dong. Lagian ini kan kursinya ada dua. Jadi kalau lo mau. Lo bisa kok duduk di sebelah gue.”
“Ogah! Ngapain juga gue duduk di sebelah cowok lemes kayak lo. Nggak sudi gue dekat-dekat sama lo!”“Yaelah perihal masalah duduk aja ribet amat sih. Dengerin baik-baik, ya. Gue nggak mau pindah. Titik!” ucap lelaki itu dengan tersenyum menyeringai.
Mendengar ucapan itu, Dareen langsung menarik tas ransel milik lelaki itu dengan tangannya. Saat ia menarik tas ranselnya, tiba-tiba, Dea-adik tirinya Dareen yang baru datang dari toilet, langsung menghampirinya.
Kedatangan Dea semakin memperkeruh keadaan. Dareen yang tadinya tidak mau memperpanjang masalah dengan lelaki itu. Namun, karena mendengar ucapan adik tirinya malah semakin membuat keduanya berseteru.Untuk menghindari pertengkarannya dengan lelaki itu, Dareen langsung membawa tas ranselnya dan langsung meninggalkan kelas. Ia benar-benar dibuat kesal oleh Dea dan lelaki itu. Hari ini benar-benar membuat Dareen ingin cepat lulus dan pergi keluar negeri untuk menemui pemuda misterius yang ia cintai.
Dareen terus berjalan melewati koridor sekolah. Ia berjalan menuju tempat parkir. Di sana ia langsung mengendarai sepeda motor Yamaha R1M. Ia benar-benar wanita yang tomboi. Bahkan, kamarnya saja ia dekor seperti laki-laki. Namun, yang lebih anehnya ia mendapat julukan Queen di sekolah.
Biasanya julukan Queen itu identik dengan wanita yang anggun dan cantik. Berbeda dengan Dareen wanita tomboi yang tampil natural. Ia mendapatkan julukan ‘Queen’ karena ia satu-satunya wanita yang disegani dan dihormati karena prestasi dan kepintarannya.Banyak laki-laki yang mengejar-ngejar dan menginginkannya. Termasuk Danil. Teman sekelasnya pas semasa SMP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat Menyadari
Fiksi UmumBercerita tentang seorang anak SMA yang harus terpaksa memenuhi perjodohan dengan seorang lelaki yang seperti musuhnya di sekolah. Bagaimanakah kisah kelanjutannya? Yuk baca ceritanya 🥳