Part 2

1.6K 193 11
                                    

Mama Rosa meminta Devan mengantarkan Keisha pulang dan besok Mama Rosa akan menemui orang tua Keisha. Devan dan Keisha berjalan keluar menuju gerbang,
"Thank you udah bantuin gue, nih gue kasih 200 juta sekarang lo bisa pergi sejauh mungkin dari sini," ucap Devan sambil memberi Keisha segepok uang.
"Kalo butuh bantuan kabarin gue lagi ya." jawab Keisha sambil mengeluarkan bantal dari bajunya.

Devan mengantar Keisha ke taksi, setelah kepergian Keisha, Devan menatap langit yang di penuhi oleh bintang-bintang itu sembari berpikir bagaimana cara menghadapi Mamanya besok. Devan memang menghamili seorang perempuan tapi bukan Keisha orangnya, Devan belum siap jika semua harus tau siapa perempuan itu.

Papa Aldebaran yaitu Zayn Serhan terkejut mendengar penuturan istrinya tentang apa yang terjadi, Zayn sebagai kepala keluarga tidak bisa berdiam diri tentu saja Ia memarahi anak keduanya itu habis-habisan. Zayn juga tidak bisa membiarkan pernikahan ini batal begitu saja, apa kata orang nanti hal ini bisa saja merusak nama baiknya.

Zayn mengajak istrinya untuk berdiskusi empat mata, Zayn meminta untuk Aldebaran saja yang menikahi Andin. Awalnya Rosa menolak tidak setuju, tapi setelah di pikir-pikir Ia juga tidak ingin kehilangan menantu seperti Andin. Rasa sayang Rosa terhadap Andin sangat besar.
"Tapi kalau Aldebaran nolak gimana mas?" ucap Rosa memandang suaminya.
"Kamu pasti bisa bujuk dia, Al itu paling tidak bisa menentang perkataan kamu" ucap Zayn dengan yakin.

Rosa mendatangi Aldebaran, anak pertamanya yang sudah berusia 32 tahun tapi belum pernah memiliki hubungan dengan perempuan mana pun, sudah berkali-kali Rosa mengingatkan anaknya itu untuk mencari pasangan hidup tapi apa yang terjadi Ia hanya kerja dan kerja setiap harinya, Aldebaran adalah Dokter spesialis bedah sekaligus Pengusaha.

Rosa mengusap punggung anaknya yang sedang berdoa selepas sholat, "Eh ada apa Ma?" tanya Al sambil melipat sajadahnya.
"Mama mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Rosa.

"Tentang apa Ma?"
"Kalau Mama minta kamu nikah sama Andin mau ngga?" tanya Mama Rosa hati-hati.
"Nikah? Kenapa harus Aku Ma, Aku ngga mau Ma," tolak Aldebaran mentah-mentah.

"Al, Mama mohon banget sama kamu, kasian Andin dan Mama ngga mau juga kehilangan Andin" rayu Mama Rosa pada Al.
"Ma..."
"Please Al..."

Aldebaran masih terus menolak, hingga akhirnya Mama Rosa mengeluarkan air mata membuat Al tidak tega. "Ma, belum tentu Andin mau nikah sama Aku" ucap Al. Rosa yang mendengar perkataan itu sangat senang tandanya Al sudah setuju, sekarang Ia harus membujuk Andin. Sebelum keluar dari kamar Al, Rosa memeluk Al sambil mengucapkan terima kasih.

Andin sedang duduk di pinggir kolam renang, Ia bertanya-tanya mengapa malam ini sangat panjang banyak sekali kejadian yang tak terduga. Dua tahun sudah Ia menanti momen ini terjadi, tapi sekarang hanya angan-angan.

Tak ada tempat dimana Andin bisa benar-benar mencurahkan kesedihannya, seminggu menjelang pernikahannya Ia harus menerima kabar bahwa Papanya sakit parah dan harus berobat ke luar negri di temani Mamanya. Kakaknya pun yang bekerja di luar kota mendadak tidak bisa di hubungi semenjak 8 bulan yang lalu, bahkan Andin sudah tidak tau lagi berapa banyak suruhan Papanya yang mencari Kakaknya setiap hari bahkan sampai detik ini.

Kemudian datang Mama Rosa mengusap bahu Andin, "Kamu ngapain sendirian disini sayang?" tanya Mama Rosa.

"Ngga ngapain-ngapain Ma, cuman cari angin aja" jawab Andin.
"Ndin, Kamu mau ngga nikah sama Al?" tanya Mama Rosa spontan.
"Hah apa Ma? ga mungkin Aku nikah mas Al Ma." jawab Andin seadanya.

"Ndin, pernikahan ini benar-benar ngga bisa di batalin gitu saja sayang, banyak yang terlibat disini, keluarga kita kan sudah lama saling mengenal, Papa Al juga sudah mengabari orang tua Kamu dan mereka setuju." ucap Mama Rosa memberi pengertian ke Andin.

"Ma, tapi Aku gaada perasaan apapun sama mas Al,"
"Gapapa sayang, seiring berjalan waktu pasti ada perasaan kok, lagipula Al anak baik-baik kok Kamu tenang aja." ucap Mama Rosa sambil tertawa.

"Tapi, tadi Aku kok ga bisa telepon Papa dan Mama ya, Ma?" tanya Andin.
"Mungkin mereka sedang ada di pesawat menuju kesini" ucap Rosa.








jangan lupa vote yaa, terima kasih buat yang udah baca, tunggu kelanjutannya ya!!

jangan lupa vote yaa, terima kasih buat yang udah baca, tunggu kelanjutannya ya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— 28 jan 2022

Thousand FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang