Part 4

1.7K 255 16
                                    

Tatapan kosong terpancar dari mata Andin, Al mencoba menenangkan Andin, "Kamu tenang ya, kita akan susul ke bandara nanti." ujar Al, mendengar ucapan Al membuat Andin sedikit lega.

Sebelum turun ke bawah menemui keluarga Al, Andin pergi ke kamar mandi terlebih dahulu, ia menghidupkan air di wastafel lalu berkaca dan Andin mengusap wajahnya yang terlihat seperti orang tidak punya semangat hidup. Kemudian Andin membersihkan wajahnya, bagaimana pun ia harus terlihat baik-baik saja di depan mertuanya.

Andin menuruni tangga dengan hati-hati karena kepalanya sedikit pusing, sesampainya di meja makan Andin menyapa Mama Rosa, "Morning Ma,Pa," ucap Andin. Lalu di balas kembali oleh Papa Zayn dan Mama Rosa. Jujur Andin tidak selera makan sama sekali ia masih kepikiran keadaan orang tuanya, tapi ia memaksakan untuk menelan makanan itu.

"Ndin, kamu kenapa nak? kok pucat," tanya Mama Rosa.
"Aku gapapa kok Ma," jawab Andin, ia tak ingin mertuanya ikut kepikiran.

Setelah Andin selesai makan kemudian Al datang dengan kemeja putihnya, "Kamu habis darimana Al?" tanya Zayn.
"Tadi ada urusan sebentar Pa," jawab Al.

"Kamu gaada jadwal operasi hari ini?" lanjut Zayn.
"Kebetulan aku cuti Pa" jawab Al, lalu Zayn mengiyakan perkataan Al.

Andin dan Al pamit untuk keluar rumah tapi mereka tidak bilang ingin ke bandara, ketika sudah sampai disana Andin melihat sahabatnya, Nayyela. Andin memeluk Nayyela erat-erat, ia kembali menangis. "Ndin lo harus kuat dan sabar ya." ucap Nayyela sambil mengusap punggung Andin.

Al menemani Andin ke pusat informasi untuk bertanya dan memang benar orang tua Andin ada di dalam pesawat itu, padahal tadi Andin sudah berharap bahwa orang tuanya hanya ada di daftar tapi tidak menaiki pesawat itu. Tapi apa boleh buat kenyataan tak sesuai harapannya.

"ENGGGAA!!" Andin berteriak lalu memegang kepalanya yang berdenyut, matanya berkunang-kunang, kaki Andin terasa lemas kemudian ia pingsan, dengan sigap Al menangkap Andin. Al membawa Andin ke rumah sakit, diikuti dengan Nayyela juga yang menaiki taksi. Setelah mendapat penanganan sekarang Al duduk sambil memandangi Andin yang sedang tertidur akibat pengaruh obat. Tak lama ponsel Al berdering.

"Halo Al, tadi Mama liat berita kalo pesawat yang di naiki orang tua Andin jatuh ya Al," ucap Rosa lirih.
"Iya Ma, ini lagi di rumah sakit tadi Andin pingsan di bandara," jawab Al.
"Mama kesana sekarang ya." lanjut Mama Rosa. Al memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya.

Ketika Mama Rosa memasuki ruang rawat Andin ia langsung memeluk Andin. Cobaan apalagi yang di terima menantunya ini, "Sayang gapapa kamu gausah takut, kamu ada Mama, Papa, Al dan semuanya yang selalu ada untuk kamu" ucap Mama Rosa. Andin membalas pelukan Mama Rosa, beribu kata syukur terucap dalam hati Andin karena mendapat mertua seperti Mama Rosa.

Setelah beberapa hari kemudian Andin sudah mencoba mengikhlaskan semuanya, Andin sudah merasa lebih baik setelah berhari-hari ia sakit terus menerus.

Kini Andin tengah memasak makanan kesukaan Al, yaitu ayam saus teriyaki. Andin ingin berterima kasih pada suaminya yang sudah merawatnya beberapa hari ini, Andin tak menyangka Al sebaik itu padanya padahal mereka menikah karena terpaksa.

Ketika makanan sudah siap, Andin melihat Al yang buru-buru ingin pergi.
"Eh mas mau kemana ga sarapan dulu?" tanya Andin sambil memberhentikan Al.
"Gabisa, saya ada jadwal operasi pagi ini," jawab Al.
"Tapi sarapan dulu ya mas," bujuk Andin.
"Udah mepet saya bisa telat Ndin." ucap Al sambil melepas tangan Andin yang memegang tangannya.
"Yaudah, Aku antar nanti ke rumah sakit ya," ucap Andin lalu Al mengangguk.

Sebelum mengantar makanan ke Al, Andin mampir dulu ke butiknya karena ada pekerjaan. Andin memasuki mobilnya sambil meletakkan beberapa buku designnya. Mata Andin memandang butiknya, sudah lama ia tidak mendatangi tempat ini. Butik Andin bernama 'Vhayra Boutique' seperti nama tengah Andin, nama ini berasal dari gabungan nama orang tuanya, Erevhay Allaza dan Razano Hazev.

 Butik Andin bernama 'Vhayra Boutique' seperti nama tengah Andin, nama ini berasal dari gabungan nama orang tuanya, Erevhay Allaza dan Razano Hazev

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pict from pinterest,

Kini Andin telah tiba di rumah sakit, ia mengambil tas selempangnya dan bekal makanan untuk Al, Andin berjalan memasuki rumah sakit ia celingak-celinguk karena lupa menanyakan ruangan Al ada di lantai berapa. Maka dari itu Andin mengirimkan pesan pada Al,

Setelah itu Al mengajak Andin memasuki ruangannya, "Ini aku masakin ayam saus teriyaki untuk mas, makanan kesukaan mas," ucap Andin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu Al mengajak Andin memasuki ruangannya, "Ini aku masakin ayam saus teriyaki untuk mas, makanan kesukaan mas," ucap Andin.
"Kamu tau darimana saya suka ini?" tanya Al.
"Dari Mama hehe," jawab Andin sambil tersenyum kecil.

Ketika Al sedang makan Andin meminta izin untuk bertemu dengan Nayyela dan Shasa, Al mengizinkannya "Hati-hati, jangan pulang terlalu malam." ucap Al.
"Oke mas," jawab Andin sambil mengacungkan jempolnya.

Sebelum pergi Andin merapikan tasnya dulu, karena tadi sempat ia acak-acak untuk mencari permen. Setelah itu Andin beranjak dari sofa ruangan Al, belum sempat Andin keluar dari sana Al menahan tangan Andin, "Terima kasih, makanannya enak." ucap Al.
"Iya sama-sama mas, Aku pergi dulu ya," ucap Andin.

Andin telah tiba di parkiran kemudian ia masuk ke dalam mobilnya, Andin merasa mobilnya sedikit aneh tapi Andin cuek saja.











jangan lupa vote dan komen ya bestie kalo ga aku ngambek haha engga deng canda, kalo ada typo kasi tau yaa, makasii udah mau baca!

jangan lupa vote dan komen ya bestie kalo ga aku ngambek haha engga deng canda, kalo ada typo kasi tau yaa, makasii udah mau baca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— 1 feb 2022

Thousand FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang