Part 9

2.2K 263 23
                                    


Andin sudah rapi dengan pakaiannya ingin menuju butik, kemudian ia melakukan rutinitasnya seperti biasa menyiapkan semua yang dibutuhkan Al untuk ke rumah sakit.

Al keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian santai, "Kamu ga ke rumah sakit mas?" tanya Andin.

"Enggak, hari ini kan saya mau ngantarin kamu ke butik," jawab Al.

"Sebenarnya kamu ga perlu nganterin aku mas, aku bisa sendiri kok." tolak Andin, ia tak enak merepotkan Aldebaran.

"Kamu lagi sakit Ndin."

"Aku gapapa mas, tuh liat aku sehat-sehat aja kan." ucap Andin sambil memutar badannya.

"Tapi saya tetap akan nganterin kamu." ucap Aldebaran kekeh.

"Aku gamau ngerepotin kamu mas." lirih Andin.

"Saya udah cuti."

Andin pun tak membantah lagi, lagipula tak ada yang salah jika Aldebaran ikut bersamanya.

——

"Mas, kita beli sarapan dulu yuk!" ajak Andin, karena tadi Aldebaran menolak sarapan di rumah karena hanya ada mereka berdua, keluarga yang lain ada sudah urusan sepagi ini.

"Mau sarapan dimana?" tanya Al.

"Beli bubur ayam aja gimana setuju ga?"

"Dimana?"

"Deket darisini, nanti ke jalan Lily lalu belok kiri." ucap Andin.

"Oke kita kesana."

Mereka sarapan di sebuah rumah makan yang disana banyak menyediakan berbagai makanan, "Kenapa ayam, kacang, sama daun bawangnya kamu pisahin mas?" tanya Andin yang heran karena daritadi Al hanya memisahkan itu.

"Gapapa, saya mau makan ini nya terakhir aja." jawab Al.

"Kamu gasuka bubur ya mas?"

"Engga, saya suka kok." Al langsung menyuapkan bubur ke dalam mulutnya.

"Udah mas jangan di paksa harusnya kamu bilang kalo ga suka, kan kamu bisa pesan yang lain." dengan cepat Andin mengambil mangkok bubur Aldebaran.

"Gapapa sini saya makan aja,"

"Engga, tunggu bentar aku pesenin kamu gado-gado aja ya."

Kemudian Andin datang membawa gado-gado untuk Al, karena rumah makannya lumayan sepi jadi pesenan gado-gado siap dengan cepat.
"Lain kali kalo kamu gasuka bilang ya mas,"

"Saya pengen makan apa yang kamu makan." ucap Al dalam hati.

——

Hanya keheningan yang menghiasi sesuana di mobil, tak lama ponsel Andin berbunyi,

Hanya keheningan yang menghiasi sesuana di mobil, tak lama ponsel Andin berbunyi,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thousand FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang