BIMPIRIMPI || 01

5.6K 394 24
                                    

Haloha! I'm back baby! Hahaha 

Kali ini aku bawa cerita baru. Cerita collab pertamaku bareng @Andhyrama  

Semoga gak gaje-gaje amat yeeee 

NO COPAS-COPASAN OKAY!! Yang deal silahkan baca, yang gak silahkan out! Wkwkwkwkwk 

Selamat membaca :)  

========++++++======= 

Pimpi itu sahabatku. Dia lucu dan manis. Banyak omong sekaligus irit. Dia pintar melukis dan lukisannya adalah lukisan terindah yang pernah aku lihat. Pimpi pernah membuat sebuah lukisan cantik untukku. Lukisan metamorfosis kupu-kupu yang awalnya adalah sebuah ulat, kemudian berubah menjadi kepompong dan berakhir menjadi kupu-kupu cantik. Seperti persahabatan kami. Sepertinya dia memiliki jari ajaib yang dapat membuat kanvas putih berubah menjadi mahakarya menakjubkan. Aku yakin suatu saat ia akan menjadi pelukis terkenal seperti Leonardo da Vinci. Keren bukan. Ya, dia adalah Pimpi sahabatku.  

"Pim!" panggilku di koridor kampus. Orang yang aku panggil masih setia berjalan tanpa menoleh ke arahku. "Pimpi!" panggilku lagi yang membuat semua anak menoleh ke arahku, tak terkecuali Pimpi. Akhirnya. Aku tersenyum lebar ke arahnya yang membuatnya menggelengkan kepala.  

Buru-buru aku berlari ke arahnya. Aku tidak mau kehilangan Pimpi pada saat seperti ini. Pimpi sayang, aku lagi bahagia! 

"Pake teriak-teriak segala. Ini kampus neng, bukan hutan!" cibirnya yang membuatku tersenyum semakin lebar. "Ada apa, Bim? Senyum lo nakutin gitu?" tanyanya terlihat bingung. 

"Gue lagi seneng!" kataku histeris.  

"Lo tiap hari kan emang seneng mulu." cibirnya sambil kembali melangkahkan kakinya. Aku terkekeh geli mendengar cibirannya.  

"Hari ini senengnya beda, Pim." kataku yang membuat Pimpi berhenti dan menoleh ke arahku. Kemudian aku menarik Pimpi untuk duduk di salah satu bangku di sepanjang koridor ini. Dengan pasrah Pimpi duduk di sebelahku. Dari wajahnya dapat kulihat ekspresi penasaran yang membuat senyumku semakin lebar. Aku senang melihat Pimpi penasaran. Ia akan terlihat sangat lucu sekali. 

"Tebak gue seneng kenapa?"  

"Lo habis menang lotre? Traktiran dong!" katanya antusias. 

"Bukan." 

"Jual diri lo laku?" tanya heboh sendiri. 

"Najis lo! Sembarangan aja kalo ngomong." kataku kesal yang membuatnya tertawa terbahak-bahak. 

"Lo putus sama Yessa?" tanyanya semakin antusias. 

"Amit-amit! Jangan sampelah." jawabku yang membuatnya terkekeh. 

"Lha terus apa'an?" tanyanya disela tawa yang keluar dari mulutnya. Aku nyengir lebar ke arahnya.  

"Jeng ... jeng ... jeng .... Tada...." kataku seraya memperlihatkan tabletku ke arahnya. 

"Tablet lo baru?" tanyanya bingung seraya menyambar tablet yang semula berada digenggamanku. 

"Yee, bukan Pim. Lihat layarnya," kataku gemas sendiri. "ini lihat dan baca." lanjutku seraya menunjuk layar pada tabletku. 

"Dan ...?"  

"Cerita gue masuk urutan pertama dalam kategori humor! Kerenkan." Kataku girang sendiri.  

"Yaelah kirain apa'an!"  

"Kan keren, Pim." 

"Kan udah dari kemaren-kemaren lo bilang kalau cerita lo dapet urutan pertama." 

Bimpirimpi BimbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang