2. First Day

528 31 2
                                    

"Yak kamu!" Teriak seorang pria yang sukses membuat Renjun meringis.

"Sini kamu!" Titah pria itu.

Mau tidak mau Renjun menuruti ucapan pria itu.

"Kamu mahasiswi baru-kan?" Tanya Pria itu, yang merupakan kakak tingkat Renjun.

Yup, hari ini hari pertama Renjun masuk kuliah. Renjun harus menjalani masa orientasi terlebih dahulu, sebelum dirinya benar-benar belajar.

Dan sial-nya di hari pertama Renjun harus mengikuti masa orientasi, Renjun malah telat bangun. Padahal tadi malam Jeno sudah memperingatkan diri-nya kalau jangan sampai tidur larut malam, karena besok akan orientasi terlebih dahulu. Namun ya begitu, Renjun keras kepala dan memang memiliki riwayat insomnia.

"Iya kak." Jawab Renjun.

Lagi Renjun juga heran sama kakak tingkat-nya, yang memberikan pertanyaan tidak masuk akal! Sudah tau Renjun memakai pakaian seperti orang tidak waras, masih aja di tanya dia Mahasiswa baru atau tidak!

"Kenapa terlambat?" Tanya kakak tingkat itu.

Renjun dapat melihat name tag yang tertera di almamater kakak tingkat itu. Nama-nya Dokyeom.

"Ya karena kesiangan. Kalau tidak kesiangan, saya tidak mungkin terlambat kak." Jawab Renjun.

Dokyeom atau yang sering di panggil DK pun mengangguk-anggukkan kepala-nya. Benar juga apa yang di katakan Renjun.

Tapikan status dia di sini itu sebagai kakak tingkat! Jadi dia tidak salah dan harus berwibawa.

"Yak kamu?! Cepat ikut saya!" Titah DK.

Renjun hanya bisa menghela nafas-nya kasar, dan mengikuti ke mana DK membawa-nya.

Renjun terus mengikuti DK dari belakang dengan misuh-misuh! Meratapi kebodohan serta kesialan-nya di pagi hari ini.

Mereka terus menelusuri koridor gedung fakultas, sampai akhir-nya mereka tiba di lapangan fakultas.

Renjun langsung mengangkat wajah-nya yang tertunduk, begitu mendengar suara dari microfon.

Netra-nya langsung menyusuri sekitar. Terlihat banyak-nya mahasiswa baru yang tengah berbaris. Sementara di hadapan-nya ada kakak kanting yang tengah memberikan pengarahan.

Tubuh Renjun langsung terhenti begitu saja, ketika netra-nya menangkap Jaehyun yang tengah duduk di depan sana, bersamaan dengan kakak tingkat lain-nya.

'Jaehyun juga kuliah di sini? Kenapa aku tidak tau?' Gumam Renjun, yang terus melihat Jaehyn yang tidak menyadari akan keberadaan-nya.

"Yak kamu! Kenapa berhenti?!" Teriak DK yang membuat Renjun tersentak kaget.

Renjun langsung meringis, dan menundukkan wajah-nya, begitu melihat banyak pasang mata yang melihat ke arah-nya karena teriakan DK.

Renjun langsung merutuki DK dalam hati. 'Ck! Sebenarnya dia makan apa sih? Microfon atau Toa? Kenapa teriakan-nya kencang sekali, melebihi suara microfon?!' Rutuk Renjun, menyalahkan DK.

Karena DK, diri-nya menjadi bahan tontonan. Pokok-nya mulai saat ini, DK masuk ke dalam daftar hitam milik Renjun.

"DK, kenapa?" Tanya Eunwoo yang tengah memberikan pengarahan kepada Mahasiswa baru.

"Ah tidak, aku hanya sedang membawa mahasiswa baru yang terlambat. Jangan hiraukan aku, dan silahkan lanjut pengarahan-nya. Biar mahasiswa ini yang menjadi urusan-ku." Jelas DK.

"Suruh dia baris ke depan sini!" Titah Eunwoo, menunjuk arah depan podium-nya.

Renjun yang mendengar itu pun tidak bisa menyembunyikan keterkejutan-nya. "Yak Kak, tidak bisa seperti itu dong!" Protes Renjun.

"Kamu ingin hukuman lain? Masih untung saya taruh kamu di depan!" Ujar Eunwoo.

Eunwoo itu memang terkenal akan kedisplinan-nya. Ia tidak segan-segan menghukum mahasiswa yang terlambat. Tidak mengenal gender juga dalam menghukum!

"Ck! Tampan sih, tapi sayang masih tampanan kekasih-ku. Udah gitu ribet lagi orang-nya." Oceh Renjun yang masih bisa di dengar banyak orang.

Renjun memang seperti itu guys, kalau sudah kesal dengan orang? Dia tidak akan bisa menyembunyikan kekesalan-nya, atau berbuat baik kepada orang yang ia kesali.

"Apa yang kamu katakan? Coba katakan yang lebih keras lagi!" Titah Eunwoo.

Renjun menghembuskan nafas-nya kasar. Ia tidak mau masalah ini semakin panjang dan melebar ke mana-mana. Ia juga tidak ingin menjadi pusat perhatian lebih lama. Jadi, dia lebih memilih untuk mengalah.

"Tidak ada. Baiklah, aku akan duduk di depan sana." Pasrah Renjun, yang langsung berjalan gontai menuju depan podium.

Baru juga Renjun ingin duduk, suara Eunwoo mengintrupsi-nya lagi.

"Hai kamu!" Panggil Eunwoo.

"Apa lagi sih kak?!" Tanya Renjun, menatap Eunwoo dengan tatapan jengah.

"Sebelum duduk, coba perkenalkan diri kamu di depan sini. Siapa nama kamu, dan berikan alasan kamu memilih jurusan ini." Titah Eunwoo.

Renjun menghela nafasnya secara kasar lagi, dan langsung maju ke depan podium.

Sungguh! Eunwoo benar-benar memancing kesabaran-nya yang setipis kapas ini.

Renjun langsung mengambil microfon yang Eunwoo pegang, begitu dia sudah ada di samping Eunwoo.

"Hallo semua! Perkenalkan nama saya Huang Renjun. Ingat! Lonjwin! Pelafalan-nya harus jelas! Alasan saya masuk ke dalam jurusan ini karena saya sangat suka menghitung, dan emang karena paksaan orang tua juga sih. Jadi doakan saja supaya saya sanggup melewatinya." Ucap Renjun, yang mulai mengikuti perintah Eunwoo.

"Apakah ada hal lain yang ingin anda tanyakan lagi, Tuan---Eunwoo?" Tanya Renjun, menatap Eunwoo jengah, seraya menggantungkan kalimat-nya sejenak, karena mencari nama Eunwoo di almamater-nya terlebih dahulu.

Eunwoo terdiam, menatap Renjun dengan tatapan yang sulit di artikan, dan itu sukses membuat Renjun kesal bukan main.

Renjun langsung saja mendekatkan diri-nya tepat di samping telinga Eunwoo, dan teriak tepat di depan telinga Eunwoo.

"Apakah ada hal lain yang ingin anda tanyakan Tuan Eunwoo?!" Teriak Renjun tepat di depan telinga Eunwoo.

Perbuatan Renjun sukses membuat Eunwoo meringis, dan menjauhkan wajah-nya dari Renjun.

"Yak!" Teriak Eunwoo kesal karena perbuatan Renjun.

"Ne, Eunwoo-ssi? Apakah anda sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan-ku tadi?" Tanya Renjun.

"Tidak ada! Sekarang kembali ke tempat-mu, dan jangan berbuat onar lagi! Mengerti?!" Ucap Eunwoo.

"Sangat mengerti Eunwoo-ssi. Kalau begitu saya pamit kembali ke tempat." Ucap Renjun, yang langsung turun dari podium, dan langsung duduk di tempat yang di perintahkan Eunwoo.

Tanpa Renjun sadari kalau sedari tadi tingkah, dan perilaku-nya berada dalam pengawasan seorang pria, yang sedari tadi hanya diam memperhatikan Renjun.

Siapa lagi kalau bukan Jung Jaehyun! Pria yang tidak pernah melepaskan pandangan-nya dari Huang Renjun.

Pria yang selalu memperhatikan Renjun dalam diam.

"Aku tidak menyangka kalau Renjun akan memberontak seperti itu. Dia keren sekali ya Jae?" Bisik Taeyong yang saat ini tepat berada di samping Jaehyun.

Mendengar bisikkan Taeyong, Jaehyun langsung membuyarkan lamunan-nya. "Ya, aku juga tidak menyangka-nya."

(NOT) EX-LOVER "JAEREN"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang