Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.Dan untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?
Kalian bisa pesan melalui :
- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)Dengan Format Pembelian :
Judul PDF :
Alamat Email :
Bukti Transaksi :Pembayaran melalui :
- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin
Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!
Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman PDF : 122 halaman.
****bruk* tabrakan yang terjadi di antara dua insan manusia, membuat manusia yang lebih kecil dari yang dia tabrak pun oleng.
Hampir saja Huang Renjun jatuh karena menabrak seorang pria yang tubuh-nya lebih besar dari diri-nya, kalau saja pria yang ada di hadapan-nya ini tidak menangkap diri-nya.
Renjun langsung membenarkan posisi-nya, dan langsung membersihkan jas yang terkena tumpahan jus yang ia pegang.
"Aduh, maafkan aku ya. Aku jalan-nya tidak lihat-lihat, sehingga aku menabrak diri-mu." Sesal Renjun, yang masih membersihkan noda di jas hitam milik pria yang ada di hadapan-nya.
Posisi Renjun masih menunduk, tidak melihat orang yang ada di hadapan-nya ini. Karena ya Renjun harus mendongakkan kepala-nya ke atas, kalau ingin melihat orang yang ada di hadapan-nya ini. Perbedaan tinggi mereka sangat-lah jauh.
"Tidak apa-apa. Kotor di baju-ku ini bisa di cuci. Bagaimana dengan-mu? Apakah kau baik-baik saja?" Tanya pria itu.
*degh* jantung Renjun berdetak lebih cepat, begitu mendengar suara pria yang ada di hadapan-nya.
Suara pria ini terdengar tidak asing di telinga Renjun. Renjun seperti mengenal suara pria ini. Suara yang selalu ia ingat, dan tidak pernah ia lupakan sedetik, atau sedikit pun.
Karena rasa penasaran Renju yang tinggi, serta meyakinkan diri-nya, kalau dia sedang tidak berhalusinasi, akhir-nya dia lebih memilih untuk mengangkat wajah-nya, guna melihat wajah orang yang ada di hadapan-nya.
Tubuh Renjun menengang dan kaku begitu melihat pria yang ada di hadapan-nya! Pria yang di hadapan-nya ini sesuai dengan tebakkan-nya tadi.
Pria yang dulu-nya pernah mengisi hati Renjun. Pria yang dulu-nya pernah mewarnai hari-hari Renjun. Pria yang pernah ia rindukan. Ah tidak, selalu ia rindukan kehadiran-nya.
Bukan hanya Renjun yang menegang dan kaku, pria yang ada di hadapan Renjun pun sama dengan Renjun. Ia benar-benar terkejut karena bisa bertemu Renjun di sini.
"Ren--- Renjun? Huang Renjun?" Ucap pria itu, memastikan bahwa penglihatan-nya tidak salah.
"Jae--"
"Jaehyun!" Panggilan seorang wanita, yang sukses memotong ucapan Renjun.
"Sayang, kamu ngapain di sini?" Tanya wanita itu kepada Jaehyun.
'Sayang?' Batin Renjun begitu mendengar wanita itu menyebut Jaehyun dengan panggilan sayang.
"Hai! Kau siapa? Tamu juga ya di sini?" Sapa wanita itu, begitu melihat Renjun.
"Ah iya! Aku--"
"Sayang, kamu ke mana saja? Aku mencari diri-mu ke mana-mana namun tidak ketemu! Dan ternyata kau sedang berada di stan makanan!" Ucap seorang pria yang sudah merangkul pinggang Renjun, begitu pria itu tiba di samping Renjun.
"Loh Taeyong Noona? Ngapain kau di sini? Itu siapa? Tunangan Noona?" Tanya pria yang ada di samping Renjun.
"Jeno-ya, apakah tidak ada pertanyaan yang lebih berbobot selain itu? Aku di sini, ya jelas sebagai tamu lah! Dan mengenai tunangan? Yup! Jaehyun, pria yang ada di samping-ku ini tunangan-ku! Kenapa kau tidak datang ke acara pertunangan kami?! Dan siapa wanita yang ada di samping-mu ini? Kekasih-mu?" Tanya Taeyong, seraya menatap Renjun dengan senyuman yang tidak pernah luntur sedari tadi.
"Malas! Lebih baik aku menjemput Renjun di bandara! Dan ya! Wanita yang ada di samping-ku ini kekasih-ku! Memang-nya Noona saja yang bisa menjalin kasih dengan seseorang." Sarkas Jeno, menatap Noona-nya dengan tatapan tidak bersahabat.
"Ck! Kenapa Noona tidak tau kau memiliki kekasih?!" Sarkas Taeyong kesal.
Adik-nya ini selalu menyembunyikan semua hal dari Taeyong! Sedangkan Taeyong? Taeyong tidak bisa menyembunyikan apapun kepada Jeno! Jeno selalu tau kalau diri-nya sedang menyembunyikan sesuatu.
"Bagaimana mau tau, kalau aku saja bersekolah di China, sedangkan Noona di Amerika selama beberapa tahun, dan kembali ke Korea selama beberapa tahun?!" Sarkas balik Jeno.
Terkadang Noona-nya tidak masuk akal, dan suka tidak jelas, dan terkadang lemot! Membuat Jeno kesal bukan main kalau kelemotan Noona-nya sedang timbul.
"Oh iya ya hehe." Ucap Taeyong.
"Oh iya Renjuniee. Perkenalkan nama-ku Lee Taeyong! Aku Noona dari kekasih-mu yang sangat menyebalkan ini! Dan ini tunangan-ku Jung Jaehyun." Ucap Taeyong memperkenalkan diri, seraya memperkenalkan Jaehyun.
Renjun yang sedari tadi menatap Jaehyun pun tersentak, dan langsung membalas ucapan Taeyong. "Ah iya Eonnie. Perkenalkan nama-ku Renjun." Ucap Renjun, memperkenalkan diri, seraya membalas jabatan tangan Taeyong.
"Sayang, ayo jabatan dengan Renjun! Dia kekasih-nya Jeno!" Bisik Taeyong tepat di samping Jaehyun, karena Jaehyun yang sedari tadi diam, tidak bergeming sedikit pun.
"Ah ne. Pekenalkan nama-ku Jaehyun." Ucap Jaehyun, seraya membalas jabatan tangan Renjun.
Jabatan yang niat-nya hanya ingin sebentar pun ternyata lama! Jaehyun yang terus menggenggam tangan Renjun, seraya menatap manik mata Renjun. Sementara Renjun? Ia berusaha untuk menarik tangan-nya dari genggaman tangan Jaehyun. Ia takut Jeno dan Taeyong curiga dan berpikiran yang tidak-tidak.
"Sayang, nge-bugnya nanti dulu, kasihan itu tangan-nya Renjun!" Peringat Taeyong yang langsung melepaskan genggaman tangan Jaehyun dan Renjun.
"Maafkan Jaehyun ya! Jaehyun memang suka nge-bug seperti itu! Pasti tangan-mu sakit ya? Mau aku antarkan ke dokter untuk memeriksa tangan-mu?" Ucap Taeyong yang merasa tidak enak hati karena ulah Jaehyun.
"Ah tidak usah! Aku tidak apa-apa kok Eonnie." Ucap Renjun, yang langsung menolak tawaran yang di berikan Taeyong.
Tangan-nya tidak merasakan sakit sama sekali. Bagaimana mau sakit kalau misalkan Jaehyun hanya memegang tangan-nya?
"Sungguh tidak apa-apa?" Tanya Taeyong memastikan. Masalah-nya Taeyong tau kalau tenaga Jaehyun dalam meremas tangan orang itu tidak main-main. Ia takut tangan Renjun patah karena remasan tangan Jaehyun.
Memang sudah jadi kebiasaan Jaehyun kalau berjabat tangan dengan orang lain? Pasti Jaehyun meremas tangan orang itu sampai kesakitan.
"Sungguh Eonnie. Aku tidak apa-apa." Balas Renjun, meyakinkan Taeyong kalau diri-nya tidak apa-apa.
"Ini kartu nama-ku. Kalau kau kenapa-napa? Kau bisa hubungi aku." Ucap Taeyong seraya memberikan kartu nama-nya kepada Renjun.
Baru juga sampai di tangan Renjun, kartu nama Taeyong sudah di ambil lebih dulu oleh Jeno.
"Untuk apa menghubungi Nonna? Aku kekasih-nya! Aku tidak akan membiarkan Renjun sakit! Noona tenang saja!" Ujar Jeno.
Jeno lupa menyebutkan satu hal yang ia tidak sukai dari Noona-nya. Noona-nya terlalu berlebihan dalam menyikapi sesuatu, terutama kebersihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOT) EX-LOVER "JAEREN"
FanfictionCERITA INI KHUSUS JAEREN (JAEHYUN X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI JUNG JAEHYUN, DAN HUANG RENJUN!