5. The Reason

365 30 0
                                    

Saat ini Jaehyun dan Renjun sudah tiba di salah satu restaurant, yang sering ia kunjungi dulu.

Renjun terkejut dan masih tidak menyangka kalau Jaehyun masih ingat restaurant, yang mereka sering kunjungi dulu.

"Apakah kau mengingat tempat ini?" Tanya Jaehyun.

"Tentu saja. Ini restaurant hotpot yang sangat terkenal bukan? Yang banyak di cari masyarakat." Ucap Renjun.

Jaehyun tersenyum mendengar ucapan Renjun. "Mendengar jawaban-mu yang mengelak seperti itu? Aku jadi yakin kalau kau masih mengingat-nya." Ucap Jaehyun.

Renjun hanya mendesis. Tidak membenarkan ucapan Jaehyun, atau tidak menyalahkan ucapan Jaehyun.

"Aku merindukan-mu." Ucap Jaehyun yang sukses membuat detak jantung Renjun, berdetak lebih cepat.

Renjun terdiam seribu bahasa. Bingung ingin membalas ucapan Jaehyun seperti apa. Rindu apa yang Jaehyun lontarkan untuk-nya? Apa maksud Jaehyun mengatakan rindu untuk-nya?

"Aku rindu diri-mu. Semua tentang diri-mu dan kenanangan kita." Sambung Jaehyun.

"Kau tau? Kita sering kemari sehabis pulang sekolah. Habis dari sini, biasanya kita ke timezone. Memainkan banyak permainan, dan juga bertaruh akan apapun. Dan tujuan terakhir kita adalah tempat karaoke. Kita sering sekali menyanyikan lagu---"

"Aku tidak ingat apapun tentang itu." Potong Renjun, membuat ucapan Jaehyun terpotong, dan tidak berniat untuk melanjutkan ucapan-nya.

"Aku tau kau sangat membenci diri-ku." Ucap Jaehyun.

Ia tau ini salah-nya. Salah dia yang sudah meninggalkan Renjun, ketika dia sudah menjanjikan banyak hal kepada Renjun. Meninggalkan Renjun tanpa adanya penjelasan dan kejelasan apapun.

"Aku tidak membenci diri-mu." Ucap Renjun, meralat ucapan Jaehyun.

"Melainkan kecewa." Sambung Renjun, menatap manik mata Jaehyun yang sedang menatap-nya.

"Aku tau itu. Kau pasti sangat kecewa dengan diri-ku, yang meninggalkan-mu tanpa penjelasan dan kejelasan yang jelas. Aku yang meninggalkan diri-mu, padahal aku sendiri yang menjanjikan diri-mu kalau hubungan kita akan bertahan selama-nya, sampai ke jenjang per--"

"Bisakah kita stop membahas masa lalu? Kenapa kita tidak membahas masa kini? Membahas hubungan-mu dengan Taeyong Eonnie, dan membahas hubungan-ku dengan Jeno? Kita hanya-lah dua orang yang saling mengenal di masa lalu. Tepat-nya hubungan kita. Hubungan kita hanya-lah masa lalu, yang tidak seharusnya membawa-nya ke masa kini." Ujar Renjun, memotong ucapan Jaehyun.

Sungguh, ia tidak mau mendengar ucapan Jaehyun lagi. Semakin mendengar semua untaian kalimat yang di ucapkan Jaehyun, semakin membuat-nya mengingat tentang kenangan dia bersama dengan Jaehyun, dan semakin membuat diri-nya sakit bukan main.

"Kenapa memang-nya? Sebegitu sakit-kah aku menyakiti-mu. Sehingga kau tidak ingin mengingat kenangan yang telah kita lalui?" Pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut Jaehyun.

Kenapa Jaehyun mempertanyakan pertanyaan yang sudah ia jawab?

Masalah sakit? Tentu Renjun sakit. Di saat Jaehyun yang menjanjikan bahwa hubungan mereka akan bertahan lama hingga ke jenjang pernikahan, dan sampai maut memisahkan mereka.

Masa indah yang selalu mereka buat bersama ketika mereka sekolah menengah pertama. Bagaimana cara mereka menghabiskan waktu mereka setiap hari-nya. Jaehyun yang mengajarkan apa arti-nya cinta yang sempurna, dan hanya kesenangan di dalam-nya. Cara Jaehyun memperlakukan-nya dengan sangat baik. Menjaga-nya layak-nya Renjun seorang tuan puteri yang harus di jaga. Tidak pernah membuat Renjun menangis, kecuali tangisan bahagia akan kejutan yang selalu Jaehyun kasih.

Tapi nyata-nya apa? Jaehyun-lah orang pertama yang membuat dia merasakan sakit hati akan yang nama-nya cinta. Jaehyun, yang merupakan cinta pertama-nya. Jaehyun, orang pertama yang mengambil ciuman pertama milik Renjun. Serta Jaehyun yang merupakan orang pertama, yang mengambil kesucian Renjun, adalah orang yang sukses membuat dia hancur sekaligus.

Kepergian mendadak begitu lulus, hingga kabar akan di adakan pertunangan.

Yup, Jaehyun yang langsung pergi ke Amerika, begitu dia lulus, tanpa pamit kepada Renjun. Serta akan di adakan-nya pertunangan antara Jaehyun yang merupakan anak konglomerat nomor 1 yang sangat terkenal di Korea selatan, dengan anak konglomerat nomor 2 yang sangat terkenal juga akan kekayaan-nya, serta kecantikan anak mereka; Lee Taeyong, gadis yang akan menjalin pertunangan dengan Jung Jaehyun. 

Renjun yang mengetahui hal itu pun langsung hancur. Bukan hanya hancur, dia juga sangat trauma. Sangking trauma-nya Renjun, Renjun sampai kembali ke kota kelahiran-nya Jilin, China. Hanya karena ingin meninggalkan semua kenangan tentang dirinya bersama dengan Jaehyun.

"Aku minta maaf." Ucap Jaehyun, yang langsung memegang tangan Renjun yang ada di atas meja.

Renjun yang melihat itu pun langsung menyingkirkan tangan-nya. "Bukan-kah sudah aku katakan bahwa aku tidak membenci diri-mu? Ku juga tidak marah kepada diri-mu. Jadi, kau tidak perlu mengutarakan kata maaf untuk-ku." Ucap Renjun.

"Tentu saja aku harus. Karena aku, kau merasakan akan kesakitan. Padahal aku sudah berjanji kepada-mu, kalau aku tidak akan menyakiti diri-mu. Serta tidak akan membiarkan kau mengeluarkan air mata kesedihan. Tapi nyata-nya aku lah yang melanggar semua janji-ku. Aku sangat bajingan-kan Renjun? Maka dari itu aku harus meminta maaf karena telah menyakiti dan melukai hati-mu." Ucap Jaehyun.

"Bukan-kah ini sudah menjadi konsekuensi bagi dua orang yang menjalani hubungan, tanpa adanya kepastian. Cuma ada kata saling mencintai satu sama lain, tanpa adanya yang mengikat. Kau tidak usah merasa bersalah Jaehyun. Setiap hubungan yang terjalin, pasti adanya perpisahan. Toh dulu kita juga masih sangat remaja. Kita menjalin hubungan dengan umur kita yang masih sangat remaja. Umur belasan tahun tidak akan menjamin hubungan akan bertahan selama-nya bukan?" Ujar Renjun, seraya menunjukkan senyuman kepada Jaehyun.

Ia tidak ingin Jaehyun merasa sangat bersalah mengenai diri-nya. Mungkin dulu Renjun sangat kecewa karena Jaehyun. Tapi seiring berjalan-nya waktu, dia sudah belajar untuk mengikhlaskan Jaehyun.

Dia juga berfikir mengenai ucapan yang ia lontarkan kepada Jaehyun. Ucapan yang di lontarkan bukan-kah benar adanya? Hubungan mereka hanyalah cinta monyet belaka, yang pastinya akan adanya perpisahan.

"Kalau misalkan kamu masih kekeh untuk meminta maaf? Aku sudah memaafkan-mu. Bahkan ketika kau meninggalkan aku, aku sudah memaafkan-mu." Sambung Renjun.

"Jadi, daripada membahas masa lalu? Bagaimana kalau kita membahas masa kini? Mengenai hubungan antara kau dengan Taeyong. Darimana kau mengenal Taeyong? Sudah berapa lama kau menjalin hubungan-nya dengan-nya? Dan ya, selamat atas pertunangan-mu. Maaf aku tidak bisa datang ke pertunangan-mu dengan-nya. Ya kau tau sendiri kalau aku baru saja pulang ke China selama beberapa minggu."

(NOT) EX-LOVER "JAEREN"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang