10. six kisses

1.6K 264 53
                                    

Yunyun terdiam melihat apa yg terjadi didepannya, semua teman-temannya, jasuke dan ketiga putranya berdiri sembari tersenyum lebar. Dengan niki yg membawa sebuah kue ulang tahun yg tertancap lilin nomor 32 diatasnya, jika kalian fikir yunyun akan terharu maka kalian salah. Yunyun kesal karena dia dikerjai hingga menangis cukup lama, sampai rela berlutut didepan kaki jay hanya karena rencana bodoh mereka.

Yunyun sudah rela datang kemari dengan tergesa-gesa karena khawatir dengan keadaan jay, tapi apa yg terjadi? Jay tidak mabuk dan malah sedang tersenyum sembari menggendong galaksi.

Telapak tangan yunyun terkepal menahan tangis, dadanya terasa sangat sesak dan tenggorokan yg tercekat. Beberapa detik yunyun terdiam membeku, kini kakinya melemas dan akhirnya dia bersimpuh dilantai cafe. Menangis kencang karena sangking kesalnya pada mereka semua, padahal mereka tau kalau yunyun sangat benci dibohongi.

"Hiks, kalian jahat banget sih."

Melihat mommynya bersimpuh dilantai, tentu saja galaksi tidak suka. Dia meronta dari gendongan jay, minta diturunkan. Setelah berhasil tutun, galaksi segera berlari menghampiri yunyun diikuti kedua adiknya. Mereka sama-sama memeluk yunyun, bahkan langit sampai ikutan menangis.

"Mommy kenapa? Jangan nangis.." mata angkasa sudah berkaca-kaca, sepertinya ingin menangis juga seperti yunyun dan sang adik.

"Huwee mama!" tangis langit semakin kencang karena yunyun tak kunjung menjawab pertanyaan mereka, berbeda dengan si sulung yg masih terdiam dan memeluk leher yunyun.

Sedangkan jasuke dan teman-temannya masih tidak mengerti, mereka masih diam memperhatikan ibu dan ketiga anaknya yg menangis didepan mereka.

Selang beberapa saat yunyun akhirnya menghentikan tangisnya juga, meraup ketiga tubuh putranya dan memeluknya erat. Tangan kanannya terulur untuk mengusapi pipi basah angkasa dan langit bergantian, menyuruh mereka untuk berhenti menngis.

"Udah sayang, mama nggak apa-apa." kata yunyun dengan suara seraknya, lalu kembali berdiri dan menggandeng mereka bertiga. "Ayo pulang, mama capek." sambungnya yg membuat jasuke dan teman-temannya terkejut.

"Yun, tunggu."

Jay meraih tangan yunyun, menahannya agar tak pergi dari cafe. Namun sayangnya yunyun malah menepis tangannya dengan kasar, terlihat dari kilatan matanya. Sepertinya yunyun tidak berbohong jika dia sangat marah pada jay berserta teman-temannya.

"Kamu pikir ini lucu? Iya?"

"Yun, it's a prank. Kita semua cuma pengen ngasih surprise buat kamu, jangan marah okey?" bujuk jay, kembali menggulurkan tangannya untuk menangkup pipi sebelah kanan yunyun. Tak lupa juga dia mengelusnya dengan lembut, berharap agar yunyun tidak marah. "Tonight is your day," sambungnya pelan

"Denger ya jay, ini nggak lucu! Kalo kalian pengen ngasih aku surprise, jangan gini caranya." untuk yg kedua kalinya yunyun menepis tangan jay yg berada di pipinya, air matanya kembali menetes. Sumpah demi apapun, yunyun lebih suka diberi ucapan selamat dari pada diprank sampai seperti ini. Apa susahnya mengatakan happy birthday saja tanpa menjahilinya dulu? Apa hidup mereka hanya tentang membuat yunyun marah? Atau mereka lupa pernah dibenci yunyun hingga bertahun-tahun lamanya hanya karena mereka berbohong mengenai keadaan jake dulu?

"Daddy, jangan sakitin mommy. Kalo daddy bikin mommy nangis, kakak akan pukul daddy." entah darimana galaksi belajar berbicara seperti itu, tapi jay benar-benar tertohok dengan ucapannya.

Bagaimana anak berusia hampir 3 tahun bisa berkata seperti itu? Pikir jay.

"Sayang, daddy nggak nyakitin mommy." elak jay

"Tapi kalian semua udah bikin mommy nangis kaya tadi, itu artinya kalian udah nyakitin hati mommy kan?" balas galaksi, mengeratkan genggaman tangannya pada jari jemari yunyun. "Kakak nggak suka dad, kakak nggak suka liat mommy nangis." lanjutnya

𝐌𝐨𝐦𝐦𝐲 - 𝐉𝐀𝐒𝐔𝐊𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang