19. i'm your first

1.1K 194 44
                                    

Yunyun menatap sayang pada galaksi yg tertidur didekapannya, padahal tadi yunyun sedang bersantai sembari menonton televisi. Tapi tiba-tiba saja galaksi datang dan mendusel padanya, sebelum akhirnya terlelap.

Kalau yunyun boleh jujur, dia sangat menyayangi galaksi. Lebih dari dia menyayangi angkasa dan langit, walaupun begitu yunyun tetap menyayangi ketiganya tanpa membeda-bedakan.

Tangan kanan yunyun terulur untuk mengelus rambut lebat galaksi, merapihkannya agar tak menutup wajah tampan sang anak. Bibir ranumnya mengecup kening galaksi pelan, berharap dia tidak terusik dengan hal itu.

"Mom—my.." angkasa segera memelankan suaranya saat yunyun menyuruhnya dengan gerakan jari telunjuk yg dia letakkan di bibirnya.

"Kenapa sayang?" Tanya yunyun pelan, angkasa merebahkan tubuhnya dikarpet bulu dan menjadikan paha yunyun sebagai bantal.

"Mom, boleh cerita nggak?"

"Of course baby, kamu bisa cerita apa aja sama mommy." Jawab yunyun sembari mengusap pipi angkasa lembut. Dia mengangguk pelan, mengiyakan.

"Tapi janji jangan marah, okey? Soalnya aku nggak sengaja ngelakuin ini, mommy percaya kan?" Pintanya memohon, menggenggam tangan yunyun yg sedang mengelusi pipinya.

"Emangnya kamu ngapain?"

Angkasa beralih posisi menjadi duduk didepan yunyun, menatap lekat wajah mommy ya itu begitupun sebaliknya. Satu detik kemudian angkasa memeluk dan menenggelamkan wajahnya diperpotongan leher yunyun.

"Mommy, tadi siang di sekolah aku nggak sengaja cium cewek huweee.. aku kesandung terus jatuh dan nggak sengaja cium bibir dia, tolong hilangin bekasnya hiks." Tangisnya sembari menggoyang-goyangkan tubuh yunyun, menangis menyesali perbuatannya itu.

Yunyun masih saja diam, tidak tau harus merespon bagaimana. Masih tidak menyangka kalau putranya mencium seorang gadis diumurnya yg masih empat belas tahun, hal itu membuat tangis angkasa semakin kencang.

"Mommy marah ya? Hiks.. mommy maafin angkasa, angkasa nggak sengaja."

"Ssttt,, jangan berisik. Kakak lagi tidur, pelanin suara kamu." Suruh yunyun saat galaksi menggeliat didekapan sebelah kirinya, tanda bahwa anak itu terganggu dengan tangisan sang adik.

Angkasa langsung diam, walaupun masih sesenggukan. Mengira jika yunyun sedang memarahinya, angkasa kemudian menundukkan kepalanya tak berani menatap yunyun lagi.

Helaan nafas pelan terdengar dari mulut yunyun, dia lalu menarik tangan angkasa agar kembali memeluknya.

"Udah jangan nangis, mommy nggak marah." Katanya lembut, sembari mengelusi rambut lebat angkasa. "Siapa namanya?" Sambungnya

Angkasa menggeleng, tidak tahu siapa nama gadis yg tak sengaja dia cium tadi siang. Lagipula dia juga tidak peduli, dia hanya menyesal dengan dirinya sendiri.

"Hei dengerin mommy." Yunyun menangkup pipi sebelah kanan angkasa, menatap mata anak itu setenang mungkin. "Gini sayang, kamu harus inget ya. Itu bukan ciuman pertama kamu, karena apa? Karena mommy adalah pertamanya. Sebelum kamu cium dia, mommy udah lebih sering cium kamu duluan. Ngerti kan? Jangan khawatir okey." Lanjutnya

Angkasa mengangguk, bibir bawahnya mencibik lucu. Merasa senang karena itu bukan ciuman pertamanya dengan seorang perempuan.

"Mommy, please give me one thousand kiss." Pinta angkasa sembari mempoutkan bibirnya kedepan wajah yunyun, Meminta seribu ciuman darinya. Ada-ada saja tingkahnya, tapi meski begitu yunyun malah menurutinya dan menciumnya bertubi-tubi.

Saat sedang mengecupi angkasa, sang kakak menggeliat dan berakhir membuka matanya. Melihat adegan kissing sang adik dan bundanya, galaksi terkekeh tanpa suara. Tangannya terulur untuk menutup mulut yunyun agar tak mencium angkasa lagi, menengok kan kepala yunyun supaya menatapnya.

Galaksi ikut memanyunkan bibirnya, padahal matanya masih sayu. Dia juga masih berada didalam dekapan yunyun,

"Kok udah bangun? Angkasa berisik ya?" Tanya yunyun, tidak kunjung mengerti dengan maksud galaksi yg juga meminta sebuah ciuman.

Galaksi menggeleng, bibirnya masih manyun. Yunyun pasti berfikir jika galaksi sedang cemberut karena dia mencium angkasa.

"Poppo—" rengeknya kesal, yunyun terlalu lemot. Jadi galaksi yg menarik tengkuknya dan mencium bibir sang bunda, membuat yunyun terkejut.

"Ish nakal." Kata yunyun sembari terkekeh, tangannya terangkat untuk mencubit pipi galaksi pelan. Si kakak hanya tersenyum tipis, begitu juga angkasa. "Sini peluk, emm." Sambungnya sembari menarik kedua leher sang anak dan memeluknya erat.

"Bunda sayang banget sama kalian berdua." Yunyun menggesekkan pipinya ke pipi galaksi dan angkasa.

"MAMA! TERUS MAMA NGGAK SAYANG ADEK?!" tiba-tiba saja di bungsu melihat dan mendengar perkataan yunyun, langit terduduk lemas saat yunyun berkata jika dia sangat menyayangi kedua kakaknya.

"Ehh sayang lah, ya ampun dek. Bukan gitu maksud mama, mama sayang adek juga kok." Yunyun panik bukan main melihat langit yg terduduk tak jauh darinya, dia lalu menghampiri langit dan membantunya berdiri.

"Mama jahat, mama nggak sayang adek." Kata langit lirih

*****

Sunghoon memijit pelipisnya pening, dari pulang kerja hingga sekarang berusaha membujuk langit tapi tak bisa-bisa. Dia sudah lelah dengan pekerjaan kantor, sampai rumah seharusan beristirahat. Bukan malah tambah pusing seperti ini

"Kamu ngomong apa sih sampe langit kaya gitu? Udah tau anaknya suka marah-marah nggak jelas, kalo ngomong tuh yg bener." Kata sunghoon menyalahkan yunyun

"Kok kamu nyalahin aku sih Hoon?" Balas yunyun tak terima, ini semua hanya kesalahpahaman. Kenapa jadi dia yg disalahkan

"Ya kan emang kamu yg salah, jadi mama kok kaya gitu. Sama anak itu harus sayang semua, nggak boleh pilih kasih begitu. Dikira nggak sakit hati dengernya? Mikir nggak sih kamu?"

Galaksi dan angkasa yg melihat yunyun sedang dimarahi oleh sunghoon, merasa kasihan dan memutuskan untuk menghampiri keduanya dan menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi.

"Pah, mommy nggak salah." Kata angkasa memelas, sembari memeluk yunyun erat.

"Angkasa, kamu sama kakak balik ke kamar aja sana. Mommy mau bicara berdua dulu sama papa, sana." Suruh yunyun, melepaskan pelukan angkasa dan sedikit mendorong anak itu agar pergi.

"Nggak mau! nanti papa marahin mommy, mommy kan nggak salah." Tolak angkasa kukuh, kemudian menatap sunghoon sengit. "Adek cuma salah paham doang pah, angkasa yakin kalo mommy nggak ada maksud begitu. Jangan salahin mommy, angkasa nggak suka papa kaya gitu." Sambungnya

Angkasa segera menarik yunyun pergi dari ruangan itu, membiarkan galaksi yg melanjutkan meyakinkan sunghoon kalau yunyun memang tidak bersalah.

"Papa masih mau nyalahin bunda? Apa papa lupa, siapa yg paling cemas waktu denger adek hampir diculik tante-tante? Siapa yg nangisin adek kalo bukan bunda? Emangnya papa nangis? Enggak kan." Galaksi menatap pria setengah baya dihadapannya itu lekat, begitu juga sebaliknya.

"Mungkin karena lagi sama kita berdua, makanya bunda ngomongnya sayang sama kita berdua. Tapi bukan berarti bunda nggak sayang sama adek, papa harus tau kalo bunda nggak pernah sekalipun beda-bedain kita bertiga. Bunda selalu adil, adeknya aja yg keras kepala. Dia nggak mau dengerin penjelasan bunda, adek sendiri yg salah paham. Kenapa papa nyalahin bunda, padahal papa tau bunda nggak mungkin begitu." Sambungnya lalu ikut pergi menyusul angkasa dan yunyun.

















TBC

NGGAK JELASBYEE—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NGGAK JELAS
BYEE—

𝐌𝐨𝐦𝐦𝐲 - 𝐉𝐀𝐒𝐔𝐊𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang