13. Ayah dan bunda

1.2K 240 54
                                    

Hari ini tepat satu minggu setelah ajakan rujuk dari jasuke, seperti yg kalian harapkan. Pagi tadi jasuke dan yunyun sudah resmi menjadi suami-istri lagi, sudah tidak ada lagi kata 'mantan yg akan menjadi embel-embel panggilan mereka.

Sengaja sy cepetin, karna sy nggak tau prosesi rujuk itu gimana. Hikd 🤧

Yunyun tengah sibuk memasukkan baju-baju miliknya dan ketiga putranya kedalam koper, karena nanti sore mereka akan kembali kerumah besar nan mewah yg dulu. Jasuke juga sudah menghubungi bibi yg dulu bekerja dirumahnya untuk membersihkan rumah itu.

Sedangkan jasuke, mereka sedang duduk sembari memangku triplets diruang keluarga. Mengobrol dengan chaeryeong dan taehyun yg sepertinya masih tidak rela jika ketiga cucunya akan pergi dari rumah ini. Lumrah, sudah sekitar tiga bulan mereka bersama. Pasti sedih jika berpisah, walaupun rumah mereka masih terbilang dekat.

"Jangan lupa, kalo ada waktu luang main kerumah bunda ya?" kata chaeryeong pada jasuke

Ketiga pria itu mengangguki perkataan mertuanya, dengan senang hati jasuke pasti akan sesekali membawa triplets berkunjung kemari.

"Bunda nggak usah khawatir, nanti pasti main kesini lagi kok. Atau enggak ya bunda yg main kerumah kita, kan deket." jawab jake ramah, senyum lebarnya dari tadi tak pernah luntur dari wajah tampannya.

Saat sedang berbincang-bincang dengan chaeryeong dan taehyun, yunyun datang sembari menggeret satu koper besar dan meletakkannya disamping pintu utama. Setelah itu menghampiri mereka dan duduk disebelah sunghoon.

"Kenapa pada ngeliatin aku? Aku salah pake baju atau gimana?" tanya yunyun bingung, balik menatap jasuke dan chaeryeong yg menatapnya. "Kenapa sih?" lanjutnya

"Enggak, nggak apa-apa." jawab mereka

Yunyun berdecak kesal, lalu mengambil alih langit agar duduk dipangkuannya. Merapihkan baju yg dikenakan sang anak,

"Mama, kita beneran mau pulang kerumah ya?" tanya langit, wajahnya terlihat murung. Jari telunjuknya tergerak untuk menyoret-nyoret kaus sang mama, sepertinya anak itu juga sedih akan berpisah dengan kakek dan neneknya.

"Adek masih mau disini?" tanya yunyun balik, anggukan kepala dia dapati dari langit.

"Adek masih mau main sama nenek sama kakek," adu langit sendu, menduselkan wajahnya diceruk leher yunyun.

"Yaudah adek tinggal aja disini, sekalian galaksi sama angkasa juga." sahut jake, hmm pasti ada niat terselubung dibalik perkataannya.

Chaeryeong mengangguk setuju, sedangkan taehyun hanya tertawa karena mengerti apa maksud menantunya.

"Nggak mauu! Kakak mau sama bunda." seru galaksi, turun dari pangkuan jay dan berlari menghampiri yunyun. Memeluk kaki 'bundanya itu erat, "kakak mau jagain bunda." sambungnya

Jasuke, bahkan chaeryeong dan taehyun menyeritkan alisnya bingung saat mendengar galaksi memanggil yunyun dengan sebutan bunda.

"Bunda?" tanya jay mengoreksi

Galaksi mengangguk pelan, bibirnya mencibik cemberut. Menatap yunyun dan jay secara bergantian, dia juga menatap nenek dan kakeknya.

"Eum, daddy. Kakak boleh nggak panggil daddy, ayah? Kaya mommy panggil kakek sama nenek. Soalnya kemarin kata mommy, panggilan bunda sama ayah itu spesial. Jadi kakak pengen panggil daddy sama mommy pake ayah sama bunda, kan kalian spesial buat kakak. Boleh ya dad? Please.." jelas anak itu terbata-bata, wajahnya yg memelas membuat jay dan juga yg lain gemas.

"Terus kalo panggil papa hoonie sama daddy jake apa? Kita nggak dipanggil ayah juga?" tanya sunghoon menggoda sembari menoel pipi gembul galaksi.

"Ya tetep papa hoonie sama daddy jake, kan yg spesial cuma mommy sama daddy doang." jawab galaksi dengan wajah tanpa dosanya, sontak membuat sunghoon dan jake tertohok.

"Kamu nggak sayang ya sama papa?" sunghoon pura-pura menangis, dia menelungkupkan wajahnya dipundak yunyun. Jake juga ikut-ikutan menggoda putra sulungnya itu, bibirnya mencibik cemberut.

"Nggak udah usil deh hoon," lerai yunyun, mencubit paha suaminya itu pelan. "Nggak apa-apa kok sayang, panggil bunda aja. Biar anak tiga manggilnya beda semua," lanjutnya sembari mengelus kepala galaksi

"Jadi sekarang aku dipanggil ayah dong?"

.......

Malam ini yunyun tengah memasak makan malam untuk ketiga suami dan ketiga anaknya, ditemani bibi. Senyumnya tak luntur-luntur dari sudut bibirnya, bahkan bibi juga ikut tersenyum melihat sang nyonya yg terlihat sangat bahagia.

"Selamat datang kembali ya nyonya, bibi seneng banget akhirnya kalian bisa bareng-bareng lagi." kata bibi. Walaupun baru kurang lebih tiga tahun bekerja dirumah ini, dia juga merasakan bagaimana hidup ditengah-tengah keluarga kecil jasuke dan yunyun.

"Hehe makasih bi, saya juga seneng bisa balik lagi kesini." kekeh yunyun, tangan kirinya terulur untuk mengelus pundak bibi dengan lembut. Menatap wanita paruh baya itu lekat-lekat, dia sudah menganggap bibi sepeti orang tuanya sendiri. Wanita itu yg selalu membantunya tiga tahun belakangan ini.

Dia bersyukur ada bibi yg selalu sigap membantunya kapan saja, saat dia hamil triplets dulu. Saat dia mengurus triplets dan saat apapun. Bibi lah yg selalu membantunya

"Oh iya bi, kemarin pas saya nggak disini bibi gimana? Bibi pulang ya?"

"Iya nyonya, bibi pulang kerumah anak bibi yg kebetulan deket. Sekalian jagain cucu, hehe." jawab bibi, yunyun hanya mengangguk mengerti kemudian melanjutkan memasaknya. Sedangkan bibi pamit kebelakang hendak membuang sampah.

Tiba-tiba saja ada sebuah tangan yg memeluk pinggangnya dari belakang, bahunya juga terasa berat karena seseorang dibelakangnya itu meletakkan dagunya disana.

"Sayang, masaknya belum selesai ya?" tanyanya

"Belum jek, ini sebentar lagi. Kamu udah laper banget ya?"

"Nggak juga sih, cuma kangen aja sama masakan kamu. Udah tiga bulanan loh aku nggak makan masakan kamu," adunya manja, yunyun yakin jake tengah mencibikkan bibirnya cemberut. Wajah pria itu juga bersembunyi diceruk leher yunyun

"Kangennya sama masakannya apa yg masak, hm?"

"Kalo itu sih nggak usah ditanya juga kamu udah tau jawabannya." jake melepaskan pelukannya, beraih berdiri disebelah yunyun dan menatap istrinya itu sembari menggigit bibir bawahnya. "Nanti malem ya yang?" sambungnya

"Ngapain?" tanya yunyun bingung, mematikan kompor dan memindahkan masakannya yg sudah matang kedalam mangkuk. Menyajikannya diatas meja dengan beberapa lauk yg lain,

"Bikin adek buat triplets, kasian mereka kesepian bertiga doang."

Bertiga doang. Ini kesepian jenis apa ya? Mana ada bertiga kesepian, akal-akalannya jake doang ini mah.

"Nggak ah jek, aku nggak mau punya anak lagi. Mereka bertiga aja juga udah cukup," tolak yunyun mentah-mentah, membuat senyum sumringah jake terganti dengan wajah muram.

"Tapi aku kan pengen punya anak cewek."

Iya sih, yunyun juga pengen punya anak cewek biar dia nggak cewek sendirian dirumah ini. Tapi nanti kalo hamil lagi terus ternyata keluarnya cowok lagi gimana? Masa iya yunyun harus hamil lagi biar punya anak cewek.

"Udah jangan berisik, nanti kita omongin masalah itu lagi. Aku mau panggil yg lain dulu."













TBC

NGGAK NGERTI, PASTI GAJETOT BANGET KAN? SORRY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NGGAK NGERTI,
PASTI GAJETOT BANGET KAN?
SORRY

JANGAN LUPA JEJAKNYA!
ANNYEONG

𝐌𝐨𝐦𝐦𝐲 - 𝐉𝐀𝐒𝐔𝐊𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang