Sepertinya hari ini adalah hari paling melelahkan bagi yunyun, sebab anak bungsunya merajuk sampai-sampai tidak mau melakukan apapun. Bahkan berbicara dengan yunyun pun masih dengan bibir yg mengerucut, apalagi dengan ketiga ayahnya. Langit mengamuk perihal perkataan jake tadi malam bahwa dia menginginkan seorang anak lagi, tentu langit tidak mau.
Walaupun masih kecil, langit cukup tau apa maksud jake. Tapi rasanya enggan untuk memiliki adik, dia hanya mau menjadi yg terakhir. Dia berfikir bahwa nanti jika dia memiliki seorang adik, yunyun dan jasuke pasti akan membagi kasih sayangnya. Berbeda dengan galaksi dan angkasa, mereka seakan tidak perduli pada ucapan jake dan memilih untuk diam saja.
Yunyun menghembuskan nafasnya pelan, menatap langit yg duduk memunggunginya. Dia barusaja memandikan langit, tapi saat hendak memakaikannya baju anak itu kembali merajuk entah karena apa.
"Adek cepetan dong, sini pake bajunya dulu." kata yunyun sedikit kesal, menarik pelan tangan langit agar mendekat padanya.
"Ndak mau, mama marah-marahin adek terus. Ndak suka.." tolaknya hendak menangis, menarik tangannya sendiri agar yunyun melepaskannya. Matanya sudah berkaca-kaca dan hidungnya yg memerah menahan tangis. "Adek ndak suka mama marah-marah hiks, adek ndak mauu.." sambung langit, akhirnya menangis juga
"Siapa yg marah-marah coba? Dari tadi malem adek loh yg marah-marah sama mama. Adek yg bentak-bentak mama terus, adek susah diatur nggak kaya kak galak sama kak asa. Terus sekarang adek malah bilang kalo mama yg marah-marah, mau adek itu apa sih?" cerca yunyun tersulut emosi, menatap wajah langit dengan lekat. Hal itu membuat langit menciut takut dan menundukan kepalanya tak mau menatap yunyun lagi. Bahkan dia langsung menghentikan tangisnya
"Mahh.."
"Mama tau, adek pasti marah karna daddy bilang pengen punya anak lagi kan? Dek, kalo adek nggak mau punya adek, harusnya adek ngomong sama daddy. Bukannya malah ngambek kaya gini, dikira mama suka kalo adek kaya gitu?"
Langit mengerucutkan bibirnya cemberut, tangannya merebut baju miliknya yg dipegang yunyun. Memakainya sendiri walaupun agak kesusahan, setelah itu langsung berlari meninggalkan sang mama kekamarnya.
"Emng dasarnya anak setan, hehh!" gerutu yunyun, mengambil bantal sofa dan merematnya kuat. Melampiaskan amarahnya yg dari tadi sudah dia tahan-tahan, ingin sekali rasanya yunyun memasukan langit kedalam perutnya lagi. "Huftt.. Sabar yun. Tahan, jangan emosi nanti cepet tua."
.....
Malam ini jasuke berniat membujuk langit. Tadi saat mereka bertiga pulang bekerja, yunyun langsung menceritakan kelakuan langit. Mulai dari memarahi yunyun dan yang lainnya.
"Jangan pegang! Ndak mauu.." langit menepis tangan sunghoon yg memegangi tangannya, padahal hanya memegang saja. Tapi langit meronta dan menjauhkan duduknya agar tidak berdekatan dengan ketiga ayahnya.
"Dek, adek kenapa sih?" tanya sunghoon lembut, mencoba mendekati anaknya lagi. Namun hasilnya tetap saja, langit selalu menggeser duduknya saat sunghoon mendekatinya.
"Ndak tau." jawab anak itu ketus,
Karena geram, sunghoon akhirnya meraup tubuh mungil langit dan membawanya kedalam dekapan eratnya. Tidak membiarkan anak itu lepas,
"Lepasinn, adek ndak mau dipeluk papa. Huwee mamaa.." dan pada akhirnya tangisnya pecah juga, membuat sunghoon segera melepaskannya. Kesempatan, langit terus mengangkat tangannya dan menampar-nampar pipi sunghoon hingga beberapa kali. "Papa jahat, kalian semua jahat. Adek ndak suka, hiks."
Sunghoon pasrah saja dianiaya oleh anaknya, lagipula sunghoon sadar kalau itu salahnya karena terlalu kencang mendekap langit.
"Iya maaf, maafin papa ya sayang? Kita beli ice cream deh yuk, tapi adek harus maafin papa, daddy sama ayah dulu. Mau kan?" bujuk sunghoon, menyeka air mata langit dengan ibu jarinya. Merasa kasihan sudah membuat langit menangis seperti ini, walaupun sebenarnya langit menangis bukan karena dekapan erat tadi. Melainkn ada hal lain yg membuatnya ingin menjauhi jasuke
"Ndak mau, papa jelek." langit lekas berlari meninggalkan sunghoon dan juga kedua ayahnya yg lain. Menghampiri yunyun yg tengah menidurkan galaksi dan angkasa dikamar mereka.
"Ck, ini semua gara-gara lo jek."
"Ya sorry, mana gue tau bakalan jadi begini." balas jake ikutan mendengus, sedangkan jay hanya diam saja tanpa mau menggubris gerutuan kedua sahabatnya.
"Terus gimana dong sekarang? Gue nggak mau ya nanti langit ngejauhin gue, pokoknya lo harus cari cara supaya anak gue nggak ngambek lagi." desak sunghoon, menghempaskan punggungnya dipunggung sofa. Lelah sendiri menghadapi langit, dia jadi merasakan apa yg yunyun rasakan selama ini. Mengurus langit saja sudah lelah, apalagi tiga anak sekaligus yg sifatnya hampir sama.
"Jek, ngurus anak itu nggak gampang. Lo mungkin masih pengen punya anak lagi, begitupun dengan gue dan sunghoon. Tapi coba deh lo pikir-pikir lagi, lo nggak kasihan gitu sama yunyun? Dia pasti capek ngurusin triplets, apalagi kalo mereka rewel banget kaya langit tadi. Udahlah jek, lupain aja keinginan lo untuk punya anak cewek. Jangan egois cuma gara-gara pengen kaya jungwon, triplets udah cukup dikeluarga kita." ceramah jay, namun tatapannya masih terfokus pada layar ponselnya.
"Bener tuh! lagian kenapa sih lo bisa-bisanya iri sama jungwon? Anak cewek sama cowok itu sama aja, nggak ada bedanya jek."
"Ck, gue lagi yg kena." decak jake pasrah, sepertinya memang dia tidak boleh memiliki anak lagi.
.....
Setelah berdebat dengan jayhoon, jake kemudian menyusul langit kekamar. Dia akan membicarakan semuanya pada anak itu
Jake mengangkat tubuh mungil langit yg sedang duduk dan bermain robot-robotannya untuk duduk dipangkuannya. Memeluk perut putra bungsunya itu lembut,
"Adek mau beli robot-robotan lagi nggak?" tanya jake basa-basi, sontak membuat yunyun yg sedang mengeloni galaksi dan angkasa jadi menatapnya tajam.
"Mau daddy, tapi kalo daddy mau punya anak lagi adek ndak mau." jawabnya telak, masih fokus dengan robot ditangannya. Jake hanya menahan nafasnya mendengar jawaban langit,
"Emm besok kita beli ya? Tapi adek harus janji dulu sama daddy, adek nggak boleh marah-marah terus. Daddy janji deh, nggak mau punya anak lagi. Maafin daddy ya sayang?" bujuk jake, membalikkan tubuh langit agar duduk menghadapnya.
Wajah langit berubah seperti sedang berfikir, jari telunjuknya mengetuk-ngetuk pelan dagu dengan bibir yg mengerucut. Dia kemudian mengacungkan jari kelingkingnya kedepan wajah jake
"Janji ya? Kalian ndak boleh punya anak lagi, nanti kalian ndak sayang sama adek, sama kak galak sama kak asa juga. Pokoknya ndak boleh, adek ndak mauu."
Jake tersenyum, walaupun sedikit getir. Dia cukup ikhlas untuk merelakan keinginannya memiliki seorang anak perempuan pupus ditangan langit,
"Iya daddy janji," jake kemudian menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking langit. Masih ingat gerakan janji yunyun dan galaksi dulu? Mengecup tangan yg tertaut itu secara bersamaan setelah mengucap janjinya, jake dan langit juga melakukan hal yg sama. "Sini kiss dulu." sambungnya
TBC
NGGAK NYAMBUNG,
AH UDAH LAH.BYE-
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐨𝐦𝐦𝐲 - 𝐉𝐀𝐒𝐔𝐊𝐄
Fanfiction𝐭𝐡𝐢𝐬 𝐢𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝟑𝐫𝐝 𝐬𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐨𝐨𝐤 "𝐓𝐑𝐈𝐏𝐋𝐄 𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃" @ENHYPEN Original story by Emaknya_Ni-ki Wattpad