Part 15

1K 131 52
                                    

" Ibu sudah cukup! "

Carla berhenti mengambil baju tidur bayi yang berbentuk dino. Alisnya mengkerut bingung mendengar perkataan putranya.

" Bagaimana bisa kau mengatakan itu? Dengar sayang, ibu sudah berpengalaman lebih jauh darimu, saat itu ibu juga diposisi kekasihmu dan kau tau ayahmu selalu bilang cukup saat membeli kebutuhan bayi dannn coba tebak apa yang terjadi? "

Carla berkacak pinggang seraya menatap Eren yang kedua tangannya dipenuhi pakaian bayi.

" Umm ibu melahirkan?"

" Awh! Sa-sakit ibu!! Jangan memukulku dengan baju dino! "

" Huh kau menyebalkan, semoga saja calon menantuku betah denganmu."

Eren berwajah lesu, " Ibu jangan seperti itu, tentu saja Levi ku akan betah denganku, bagaimana bisa ibu berkata kalau aku menyebalkan? "

" Memang kenyataannya! "

Tak ingin membuat ibunya semakin kesal, Eren memilih diam dan mengikuti kemana ibunya pergi untuk memilihkan pakaian bayi. Sedangkan Levi sedang berbelanja sayuran dan bahan-bahan untuk membuat makan malam nanti, tangannya sering mengusap perut datarnya karena bahagia dirinya akan memiliki seorang anak.

°°°

" Haahh melelahkan sekali." Eren mendudukkan dirinya di sofa empuknya. Levi duduk disampingnya lalu menawarkan pijatan kepadanya.

Dengan senang hati Eren mendekatkan bahunya agar mendapatkan pijatan nyaman dari sang pujaan. Carla datang setelah merapikan beberapa paper bag yang menumpuk.

" Levi." panggil Carla dengan lembut

" A-ada apa i-ibu..." Eren tersenyum geli saat melihat wajah Levi yang tersipu malu.

" Lanjutkan saja sekolahmu sampai perutmu sudah agak besar, jika kau masih ingin sekolah disaat mengandung kau boleh mengikuti homeschooling." Carla mengelus bahu Levi dan menatapnya dengan tatapan berbinar-binar.

Levi tersentak. Ia melirik kearah Eren.

" Ta-tapi..."

Carla terkekeh, " Jika yang kau khawatirkan soal biaya homeschooling tenang saja ibu akan menanggungnya."

Mendengar hal itu Levi merasa dirinya ingin menangis. Kebaikan hatinya sangat tulus, ia tak pernah merasakan perasaan itu ketika bersama Kenny. Eren yang melihat kedua mata Levi yang berkaca-kaca segera mendekapnya.

" Eh?? " Carla kebingungan, apa dirinya membuat kesalahan hingga calon menantu kesayangannya itu menangis?

" A-ah maafkan ibu... sepertinya ibu terlalu memaksamu."

" Tidak! "

Keduanya terkejut mendengar bentakan pria raven.

Levi mendorong tubuh Eren untuk melepaskan pelukannya. Kemudian beralih menatap Carla cukup lama sebelum Levi memeluknya.

" Te-terimakasih...bu."

Carla membulatkan matanya tak percaya calon menantunya akan memeluknya, ia membalas pelukannya dengan erat. Eren menyenderkan punggungnya di sofa, hatinya menghangat melihat keduanya begitu dekat.

" Hei tidak perlu berterimakasih, ingat kelak ibu akan menjadi mertuamu. Ibu juga sangat menyetujui kalian berdua menikah secepatnya." bisiknya tepat ditelinganya

PERVERT BOY - ERERI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang