Part 11

1.1K 155 63
                                    

Malam telah tiba. Dan sekarang Eren berdiri di sudut ruangan dengan wajah memerahnya, entah apa yang dipikirkan olehnya tapi pasti hal yang aneh-aneh

Dug

Dug

" Sstt bisa diam tidak? Dasar jantung sialan " gerutu Eren kesal

" Eren? Ternyata kau disitu? " tanya Levi menyembulkan kepalanya dibalik dinding

" Waaaaa! "

Bulu kuduk Eren berdiri melihat Levi yang muncul dibalik tembok. Bukan karena dia menakutkan, tapi masalahnya Levi tidak memakai celananya dan hanya memakai atasan piyama tidurnya. Karena itu lah Eren yang sedang rebahan santai di kasur langsung kabur begitu saja saat Levi muncul dari kamar mandi

" J-jangan mendekat " Eren menutup kedua matanya dengan jarinya walaupun tidak berguna sih karena Eren masih tetap mengintipnya!

" Ada apa denganmu, kau sangat aneh "

Setiap kali Levi melangkah maju keringat Eren semakin mengucur deras

" Apa kau sakit? "

" T-tidak.."

" Benarkah? Keringatmu sangat banyak coba lihat "

Puk

Tangan dingin Levi menyentuh dahi Eren yang kelebihan keringat horny nya. Di saat Eren memutuskan untuk menjauhkan jarinya, Eren menyesal sungguh menyesal karena ia malah di sajikan tulang selangka Levi yang terlihat jelas di balik piyamanya

' Ya tuhan..sabarkanlah hamba mu ini '

Eren semakin membuka matanya lebar agar bisa melihatnya lebih jelas

' jangan dilewatkan, asupan! '

" Huh? " Levi kebingungan saat melihat ekspresi Eren yang sangat aneh seperti kakek-kakek mesum. Ia menjauhkan tangannya dari dahi Eren

" Apa yang kau lihat, dasar mesum "

Levi mendorong pelan kepala Eren menggunakan jari telunjuknya

Wajah Eren memerah, " A-apa aku tidak mesum sama sekali "

" Terserah " ucap Levi dengan cuek, ia membalikkan badannya menjauh darinya

" Eehh?! Levi " Eren mengejarnya dari belakang

" Apa? "

" Pakailah celana mu "

" Kenapa? Jangan bilang kau tadi kabur karena melihatku seperti ini? " Levi melirik Eren yang berada disampingnya

Eren mengangguk semangat sampai lehernya seperti mau patah, " Benar! "

" Berarti kau mesum "

" Levi~ "

" Aku tidak mau memakai celana. Ini sudah rutinitas ku setiap malam "

" Bagaimana jika aku lapar? "

" Apa kau bodoh? Tentu saja makan "

Eren menyeringai, " Memakanmu? "

Ucapan itu membuat Levi tersentak kaget ia menatap Eren dengan tatapan ngeri

" Dasar gila! Kau pasti kanibal, minggir sana pergi jauh-jauh dariku! " Levi berlari cepat menuju kamarnya meninggalkan Eren yang mematung di tempat

Apa? Kanibal? Eren memikirkan perkataan itu sampai matanya juling. Kemudian tawa keras keluar dari mulut Eren. Ia merasa geli karena kepolosan Levi apakah dia mengira akan memakan dagingnya? Tentu saja, ia akan menggigit kulitnya,melumatnya, menjilatnya merasakan kenikmatannya. Pasti sangat lezat, Eren semakin tertawa keras

Di kamar Eren...

Levi meringkuk dikasur dengan selimut putih yang membungkus tubuhnya. Levi bergemetar ketakutan mengingat perkataan Eren tadi

" Aku menyesal tinggal dengannya, ternyata Eren seorang kanibal "

" Bagaimana jika aku mati? "

" Apa aku harus melarikan diri sekarang? "

Levi terus meracau tidak jelas. Ketakutannya semakin menjadi-jadi saat mendengar suara tawa seperti bapak-bapak di bawah sana, pasti itu suara tawa Eren. Pasti Eren sedang merencanakan sesuatu untuk memakannya

" Ibu..." lirih Levi

Ceklek

' sialan, aku lupa mengunci pintunya'_ Levi menjerit dalam hatinya

" Eh? " Eren memiringkan kepalanya melihat sebungkus selimut ditengah-tengah kasurnya. Tiba-tiba senyum jahil muncul

" Ah aku lapar~ sepertinya didepanku ini ada hidangan yang lezat "

Levi melebarkan matanya, selimutnya dibukanya lalu menatap Eren tajam

" Dagingku pahit, kau tidak akan menyukainya " seru Levi

" Benarkah? Aku tidak percaya itu sebelum mencobanya langsung " Eren menjilat bibirnya lalu segera meloncat kearah kasur menindih Levi

" Ahhhh apa yang kau lakukan "

Telinga Eren memerah mendengar teriakan Levi yang seperti desahan yang mengalun indah

" Sstt tenanglah Levi, aku tadi hanya bercanda. Aku tak akan memakanmu "

" Kau bohong "

" Tidak. Aku berboh– maksudku aku jujur " Eren memainkan kedua pipi Levi dengan cara menoel-noelkan jari telunjuknya

Levi menahan jari Eren tetapi dengan keras kepala Eren kembali melakukan itu. Levi mendesah kesal dan membiarkannya

" Baiklah, minggir aku mengantuk "

" Tidurlah "

" Aku tidak bisa tidur karena tubuhmu masih berada diatasku "

Eren menggulingkan tubuhnya di samping Levi lalu memeluk tubuh mungil dari belakang

" Selamat malam Levi "

Cup

Wajah Levi memerah saat rambutnya dikecup oleh Eren, " Umn selamat malam juga Eren "
























Hohoho iseng update ah lagi pengen nulis yang ini juga. Gomenn kalo ga menarik HAHAHA

Oh ya book ini nanti bakalan ada banyak adegan itunya, jadi kalo masih ada yang dibawah umur dimohon untuk skip yaa

Sankyu~

Masih hiatus btw

Okee bye bye muah













Jangan lupa vote dan komen💖






PERVERT BOY - ERERI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang