Part 6

1.1K 168 15
                                    

Levi mengarahkan pandangannya ke segala arah guna mencari pemuda berambut coklat yang tak kunjung datang, katanya dia akan menemani latihan ekskul basketnya tapi sampai sekarang masih belum muncul juga

" Mungkin dia sudah pulang " ucapnya dengan nada terdengar kecewa

Levi tersentak saat bahunya di tepuk oleh seseorang, ia segera menoleh kebelakang

" Oh Armin? " Hati Levi sedikit kecewa ternyata bukan orang yang dicarinya

" Ku lihat kau sedang tidak fokus, ada apa? " Armin mendudukkan dirinya di samping Levi seraya memainkan bola basketnya. Levi menyandarkan punggungnya ke tembok

" Tidak ada, hanya sedikit lelah "

Manik biru milik Armin menatap dengan lekat ke Levi kemudian ia tersenyum

" Aku tadi lihat Eren sedang bersama Sasha " Levi berjengkit kaget saat Armin berhasil menebak isi kepalanya seketika ia sedikit merasa merinding, tunggu- dia bersama gadis? siapa Sasha?

" Sasha? Siapa dia "

Armin tertawa, " Tidak usah khawatir, Sasha itu teman dekatnya Eren "

" Dia bersekolah disini? "

" Ya dia berada di kelas 2C, wajar kau tidak mengenalinya karena dia juga jarang mengunjungi kelas kita "

Levi diam tak menjawab, manik hitamnya menuju ke salah satu pintu keluar masuk, tak seperti biasanya ia menunggu seseorang sampai berharap dia benar-benar datang. Helaan nafas keluar dari bibirnya, ia berdiri lalu melihat Armin

" Ayo lanjutkan latihan "

" Baiklah "

^^^


" Woi cepetan! Itu diatasmu, cepat ambil " Teriak Sasha

" Sabar brengsek, kau kira mudah apa! "

" Cepetan ambil bego bahu ku mati rasa "

Mereka berempat yaitu Eren, Jean, Sasha dan Connie berada di belakang sekolah sedang mengambil buah mangga di pohon milik sekolah untuk Erwin. Sebenarnya mereka ogah tapi Sasha memohon sampai menangis jadi terpaksa mereka juga harus menolong Sasha yang masih menjadi babunya Erwin

Dan kini Eren menyesal menolong Sasha, seharusnya daritadi ia sudah menemani Levi di ekskul basketnya sekarang ia hanya bisa memohon agar Levi tidak marah

Keringat bercucuran di dahi Jean karena bahunya masih di injak oleh Eren agar bisa mengambil buah mangga. Sedangkan Eren belum bisa menggapai buah mangga yang berada di atasnya. Eren dengan kesal menoleh kebelakang menatap Connie yang sedang meneduh

" Enak banget ya hidupmu! Giliran kau yang manjat " Connie menguap dengan lebar

" Lah disini yang bisa manjat tuh cuman kamu doang "

" Dasar Erwin sialan " gumam Eren, ia kembali melanjutkan perjuangannya

" Woi Ren cepetan elah, gua ada panggilan alam "

" Sabar ini juga hampir kena, maju sedikit "

Jean menahan rasa mulas di perutnya, Sasha yang sedaritadi memakan keripiknya sambil menonton mereka tertawa melihat wajah Jean

Prettt

" Ah lega~ "

" Sialan kau Jean "

PERVERT BOY - ERERI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang