Almero axton

1.1K 81 2
                                    

"Buat apa kamu kembali lagi ke sini" ucap pria berjas rapih yang duduk di sofa besar ruang kerjanya, pria itu sudah menginjak umur 50 tapi tetap terlihat tegas sama pembawaannya

Almero tersenyum sinis pada pria itu yang merupakan ayah nya "yang pasti bukan untuk bertemu dengan ayah"

"Ingat bahwa selama kamu disini papah tidak akan memberikan fasilitas apapun kepada kamu, kecuali kamu mau menuruti kemauan papah" ujar sang papah melihat ke anak pertamanya itu, sebenarnya itu hanya trik saja supaya almero menurut pada nya

"Al juga ga akan mau pake fasilitas ayah, al kesini buat ketemu seseorang yang selama ini masih Al sayang" almero berucap sambil mengeluarkan rokoknya dari saku jaketnya

Anton tersenyum, tapi almero tidak tau senyum apa yang papahnya ini berikan untuknya. Papahnya seperti rubah pikir almero

"Pasti Nora" tebak papahnya

"Jangan merokok disini al, ini ruangan kerja" peringat Anton saat melihat anaknya sudah mulai menyalakan pematik untuk rokoknya

Almero melihat ayah nya sekilas dan dengan sengaja melempar keras pematik itu di depan meja yang berada di depan nya.

"To the point aja ngapain nyuruh Al dateng ke sini"

Sudah Anton duga, almero pasti tidak mau berlama lama berbicara dengan nya. Anton masih memaklumi sikap almero yang belum menerima bahwa dirinya sudah menikah lagi dengan perempuan pilihannya.

Anton berdehem untuk menetralisir kan suasana "ayah masih mau kamu yang jadi penerus di perusahaan ayah nanti"

Almero tertawa remeh "kenapa harus al? Ayah kan punya anak lain"

Almero berdiri dari sofa sambil mengambil pematik di atas meja yang ia lempar tadi "cuma ini doang kan"

"ALMERO PAPAH MELAKUKAN INI SEMUA JUGA UNTUK KEBAIKAN KAMU" Anton tidak bisa lagi menahan amarahnya jika anaknya sudah bersikap acuh seperti ini.

"Al ga butuh mama baru yah, Al cuma butuh bunda" ucap Almero tanpa melihat ke Anton, ia juga sedang berusaha menahan amarah nya agar tidak meluap

Mendengar anaknya berbicara seperti itu seketika membuat hati kecil Anton sedikit terenyuh, dia juga tidak menginginkan Clarisa untuk pergi selama lamanya. Namun dia juga tidak bisa menghendaki takdir yang sudah tuhan berikan.

Anton sama hal nya dengan almero, justru Anton lah yang sangat terpukul saat itu tapi ia harus berusaha baik baik saja di depan almero.

Dan tiba saat itu, dimana intan datang ke kehidupannya dan intan juga lah yang selalu memberikan semangat untuk Anton, intan sangat baik pada nya dan almero

Tapi anaknya itu sampai sekarang belum bisa menerima intan sebagai mama sambung nya,

Anton menatap almero dengan tatapan yang sangat tulus dan penuh kasih sayang "maafkan ayah karna tidak bisa menjaga bunda kamu dengan baik" almero hanya melihat ayahnya sekilas setelah itu ia keluar dari ruang kerja nya tanpa memberikan sepatah katapun.

"Semoga suatu saat kamu bisa menerima semua ini Al" ucap ayah saat melihat almero keluar dari ruangannya

🦋🦋🦋

Almero mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi, dia menekan tangan kirinya pada stirr mobil. Sungguh saat ini yang sangat ia butuhkan adalah Nora, ya Nora lah yang bisa membuat almero menjadi lebih baik saat emosi nya tidak stabil seperti ini.

Dia harus menjelaskan semuanya pada Nora, juga temannya. Karna pada saat dia pergi mereka sama sekali tidak mengetahui alasan yang sebenarnya.

ALMERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang