Bagian 3 : Mulai Mencari Tahu

1.9K 242 13
                                    

3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. Mulai Mencari Tahu

Suara orang terjatuh itu membuat strategi acak yang ada di otak Elma buyar, gadis itu tersadar dari lamunannya.

Bukan, bukan Maudy yang terjatuh secara mengenaskan itu. Tanpa aba aba gadis itu mendorong Rashkal sekuat tenaga, Rashkal yang tak memiliki ancang ancang akhirnya jatuh terjengkang menabrak meja kursi dibelakangnya.

BRAK!
SRET!
GEDEBRUK!

“ASTAGA MAUDY! Pekik siswa siswi menganga melihat kejadian itu.

“Raskal Rashkal gue nggak—” Maudy mendekat hendak membantu Rashkal berdiri sebelum tubuhnya terdorong berbarengan dengan suara melengking yang terdengar di telinga “KAK RASHKAL HIKS KAK!”

Abel menghampiri Rashkal yang hendak berdiri, membantu kemudian memeluknya. “Lah, yang jatuh siapa yang nangis siapa.” cibir Elma dalam hati.

Elma memandang iba ke arah Maudy yang sekarang tengah berjalan melewatinya dengan wajah memerah, jangan lupakan kalimat kasar yang terus terusan terlontar dari mulut siswa siswi seakan menjadi pengiring langkah gadis itu.

Elma tidak membenarkan perilaku Maudy tapi apa salahnya mereka memandang dari sudut pandang Maudy?

Menghiraukan drama kanjeng ratu Abel, Elma terus memberontak agar bisa keluar dari gerombolan siswa siswi laknat yang sedari tadi mengoceh dan mendesaknya hingga terdorong ke kanan dan ke kiri.

“Gara gara ke dorong kesana kesini sepatu mahal gue jadi kotor diinjek injek, mana sakit lagi.” Gumam Elma menatap pantulan bayangannya di cermin depan wastafel kamar mandi sesekali merapikan tatanan rambutnya. Ya, endingnya Elma bisa keluar dari area kantin dengan sepatu dan rambutnya yang menjadi korban.

Elma berhenti mengoceh saat dirasa dirinya mendengar suara orang menangis. Tangisan itu semakin lama semakin keras, Elma yakin suara itu dari bilik kamar mandi paling pojok. Meskipun Elma bukan anak penakut tapi dia juga bukan anak pemberani. Eh gimana sih?

Gadis itu berjalan gemetar ke arah kamar mandi paling pojok, “buka ngga, buka ngga, buka ngga ya? Kalo ngga dibuka penasaran kalo dibuka takut pingsan.” Sungguh, jantung Elma berdisko hebat sekarang.

Ceklek!

“MAMAAAA SETANNNNNNNNNN .” Elma jongkok menutup mata dan menyatukan kedua tangannya ke depan dada. AHA! Gadis itu teringat suatu mantra.

“Jajaejan jajaeji setan penunggu kamar mandi jangan ganggu Elma, Elma cuma numpang disini. Jajaejan jajaeji setan cantik—”

“HEHH E-ELMA ELO NGAPAIN SIHH!” Teriak orang didepannya.

Elma yang tadinya memejamkan mata perlahan mendongak mendapatkan wajah merah dengan bibir bergetar dan sisa cairan bening di area mata orang dihadapannya. Wuih habis nangis bruntal ini mah! batinnya.

Figuran PalsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang