Bagian 9 : Masa Lalu

399 38 2
                                    

Sambil tergelak terbahak-bahak Elma membantu Razan dari posisi jatuh tersungkurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil tergelak terbahak-bahak Elma membantu Razan dari posisi jatuh tersungkurnya.

"Yaampun sayang kamu ngapain ngintipin kakak segala, mana sampe jatuh gini," mengusap sudut matanya yang berair, Elma kemudian mencoba menghentikan tawanya.

Razan mendengus, "habisnya kakak lama banget, dipanggil juga ngga nyaut, mana ngomong sendiri."

Elma menggeleng-gelengkan kepalanya, membersihkan debu yang menempel pada siku tangan adik laki-lakinya, "kakak kangen sama bunda sama ayah ya? mau ziarah bareng Ajan?"

Netra mereka bertabrakan, saling tatap menatap dengan tatapan sendu.

***

"Ternyata makamnya ada beneran buset dah. Ini ada mayatnya apa cuma gundukan doang ya," batin Elma. Dia mengamati dua gundukan tanah dihadapannya.

Elma menoleh ketika merasakan elusan lembut di lengannya, dia menatap sang pelaku, Razan. Lelaki itu seolah berkata semua akan baik baik saja melalui sentuhan serta tatapan mata yang diberikan. Dia menguatkan saat hatinya juga hancur tak karuan.

Elma tersenyum, mengajak Razan berjongkok disamping batu nisan yang dianggap makam kedua orangtuanya. Elma melotot saat melihat nama yang tertera pada batu nisan itu.
ׄ

Feira Mozila

Aliano Bahroni

"Apa ini miskah?" Gadis itu benar bener dibuat tercengang dengan fakta yang baru diketahuinya.

Elma mencerna nama yang tampak tak asing di hadapannya. "Feira Mozila? kaya pernah tahu tapi dimana ya?"

Setelah otaknya ia paksa berpikir keras, "lah! itumah nama gue ga si?! Feira Mozila mah plesetan dari Feyre Mozeela?!"

Elma mendelik, membaca nama yang terukir di batu nisan sebelah Feira, "Aliano Bahroni? maksudnya ini Alanno Bredley? si Alan pacarku itu kah? Kasian banget Bredley jadi Bahroni."

"Keren ya. Ini bener bener kaya liat fitnah kalo gue dikebumikan padahal aslinya masih hidup, asli deh. Tapi kerennya lagi liat makam Alan disebelah makam gue, kaya definisi cinta sejati."

Afgan - Bawalah Cintaku

▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

Ini bermula saat aku sedang menyelesaikan skripsi yang jelasnya untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) yang sudah dinantikan kedua orangtuaku sedari dulu.

Aku berada di suatu daerah dimana aku akan melakukan observasi beberapa sampel untuk pemenuhan penelitianku. Kebetulan, Alan bertugas disana. Pacarku itu sedang melakukan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat lah intinya, seperti kegiatan penyuluhan masyarakat, pemberdayaan Perpolisian Masyarakat (Polmas), melaksanakan koordinasi, dan banyak lagi. Aku sampai ngga inget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Figuran PalsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang