03. Bertemu, lagi?

662 99 4
                                    

Di depan sana terdapat poster yang menunjukkan bahwa Perusahaan Atmaja Group sedang mencari karyawan. Terlihat dua insan sedang berada di pos satpam setelah menyampaikan niat untuk melamar di perusahaan.

"Silakan masuk, Mbak. Bos sudah menunggu di ruangannya," ucap salah satu satpam setelah memberitahu atasannya tadi.

"Terima kasih, Pak," ucap dua insan itu.

Kaila dan Zanna masuk ke dalam kantor. Mereka bertanya ruangan bos kepada resepsionis yang sedang berjaga.

"Mari ikut saya, Kak," ujar resepsionis tersebut seraya berjalan lebih dulu. Mereka berdua mengikuti dari belakang.

"Kira-kira bosnya galak nggak, ya, Kai," cetus Zanna tiba-tiba.

"Mana aku tahu. Ke sini aja baru sekarang."

"Semoga saja bosnya baik," doa Zanna.

"Aamiin." Kaila turut mengaminkan.

Resepsionis tadi berhenti di depan sebuah ruangan. Ia mengetuk pintu tersebut dan terdengar suara yang menyuruh masuk.

"Permisi, Pak. Saya membawa dua pelamar."

"Suruh mereka masuk."

"Baik, Pak."

Resepsionis itu keluar untuk menyuruh Kaila dan Zanna masuk.

"Kalian bisa masuk," ucap resepsionis tadi sambil tersenyum.

Setelah mengucapkan terima kasih, mereka berdua masuk ke dalam ruangan bos.

"Permisi, Pak. Kita ingin melamar kerja." Zanna yang pertama kali angkat suara.

"Duduk," ucap suara berat itu.

Seolah tak berani membantah, Kaila dan Zanna langsung duduk di kursi depan bos mereka.

"Tunjukkan berkas-berkas kalian," perintah suara itu lagi. Kaila dan Zanna langsung menyerahkan berkas mereka.

Mereka menunggu dengan perasaan gugup dan cemas.

"Apa pekerjaan kalian sehari-hari?" Tanya pemuda itu, ah, tidak, bosnya.

"Kami masih kuliah, Pak," jawab Zanna.

"Kuliah? Semester berapa?"

"Baru semester dua, Pak. Jurusan akuntansi."

"Kalian masih baru. Kenapa tidak fokus kuliah saja?"

"Kami hanya orang yang berasal dari keluarga sederhana. Kuliah saja kami dapat karena beasiswa. Jadi, kami ingin mencari pekerjaan untuk menyambung hidup," jelas Zanna.

"Bagaimana denganmu?" Tanya bos kepada Kaila.

Zanna menyenggol lengan Kaila yang terlihat melamun.

"Apa?" Kaila menengok ke arah Zanna.

"Di tanya bos," bisiknya.

"Hah? Eh, iya, Pak. Ada apa?" Tanya Kaila dengan linglung.

"Apa yang sedang kamu lamunkan?" Tanya bos dengan mata menyorot tajam.

Bersamamu, Aku Bisa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang