Author pov
Jam pulang sekolah tiba,Cakra dan kawan-kawan berjalan santai ke parkiran.Gak lama sesampainya di parkiran datanglah Adel aka Milka dengan muka cemberut dan lelahnya.Milka mendatangi Cakra dan memintanya cepat pulang tanpa melirik sahabat-sahabat Cakra yang lain.Cakra pun pamitan dengan mereka untuk pulang terlebih dahulu.
Ditengah perjalanan Milka mengeluh lapar dan meminta Cakra mencari makan dulu sebelum pulang.Akhirnya setelah berkeliling mencari tempat makan yang cocok mereka berdua menjatuhkan pilihan distan nasi goreng favorit mereka.Dua puluh menit sejak pesanan mereka datang,nasi goreng Cakra sudah habis,dia sudah sangat jengah dengan sikap Milka yang sedari tadi hanya mengaduk-aduk nasi goreng miliknya.
Dengan kesal Cakra menarik piring nasi goreng milik Milka,dan memaksa Milka untuk mulai memakan nasi gorengnya sampai habis tak tersisa sebiji nasipun.Menghela napas berat Cakra berpindah tempat duduk disamping Milka.Untuk beberapa menit Cakra hanya diam memandangi Milka dengan rasa kesal juga khawatir.Sedangkan yang ditatap hanya diam menatap lurus ke jalanan.
Setelah dirasa kekesalannya berkurang,Cakra membalikkan pelan badan Milka untuk menghadap dirinya.Cakra yakin banget Milka lagi dalam mood yang buruk makanya diem terus sejak tadi di parkiran.Kan gak ada sejarahnya Milka pendiem kalau lagi normal kata Cakra.Kini Cakra bisa melihat dengan jelas muka Milka.Milka berusaha memalingkan muka agar tidak bertatapan langsung dengan mata Cakra.
Cakra : "Ada yang mau lo ceritain?"
Milka tetap dengan posisinya memalingkan muka dan menjawab dengan gelengan.
Cakra : "Mil kalau lo mau cerita, kalau ada yang ganggu pikiran lo, ngmong sama gue ya jangan diem terus kayak gini.Gue tunggu sampe lo siap cerita."
Sepuluh menit berlalu Milka tetap kekeh dengan diamnya yang membuat Cakra semakin khawatir.
Cakra : "Mimil.."
"Gue semakin khawatir kalau lo diem
terus kayak gini."
"Kenapa?" dengan suara yang lebih lembut dari sebelumnya.Dapat Cakra lihat dan rasakan pundak Milka sedikit bergetar.Dengan khawatir Cakra membalikkan muka Milka agar menatap dirinya.Cakra tercekat melihat setitik air dipelupuk mata Milka.Cakra menatap dalam mata Milka yang siap menumpahkan air mata kapan saja. Begitupun Milka yang kali ini tidak menolak menatap tepat dimata Cakra seolah menyalurkan apa yang dia rasa.
Milka : "Gue capek Cio, gue capek." Bersamaan jatuhnya cairan bening dari mata indah Milka yang sedari tadi siap ditumpahkan.
Cakra tak berkutik,banyak pertanyaan-pertanyaan memenuhi kepalanya.Yang bisa Cakra lakukan hanya mengusap bahu Milka,bukannya berhenti air mata Milka semakin tumpah dan akhirnya Cakra merengkuh Milka kedalam pelukannya berharap Milka mendapat kenyamanan dan ketenangan,Cakra usap dan tepuk pelan bahu Milka.
Cakra : "Nangis aja gak apa-apa, kali ini gue gak akan marah baju gue basah karena lo.Asal lo tau Mil, lo kalau nangis gini lo jelek."
Cakra mengaduh kesakitan saat terasa cubitan panas diperutnya yang tak lain ulah Milka yang kesal dengan ucapan Cakra.Cakra menyingkap seragam sekolahnya dan berbekaslah cubitan maut oleh oknum bernama Milka.
Cakra : "Gila ya lo Mil, sumpah ini pedes banget,lihat biru kan jadinya perut mulus gue, tanggung jawab lo!!"
Milka : "Baru gitu doang,kayak diapain aja lo dolphin, bodo amat ya." Cakra lega setidaknya Milka sudah kembali rese nya.
Setelah dirasa Milka lebih tenang,Cakra tersenyum tipis kemudian mengusap jejak air mata di pipi Milka,dan Milka membalas senyum Cakra dengan lebar seraya mengajak Cakra pulang karena hari mulai malam langitpun terlihat mendung.Karena khawatir hujan turun Cakra memberikan jaketnya untuk Milka agar tidak terlalu basah ketika hujan mulai turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucio Dan Semestanya
Ficção AdolescenteGa pakek deskripsi-deskripsian langsung aja baca. Jangan lupa follow dulu sebelum baca, coment dan vote juga ya Thank you ❤