▰𝙳𝚞𝚊 𝚙𝚞𝚕𝚞𝚑 𝚍𝚎𝚕𝚊𝚙𝚊𝚗

587 48 0
                                    

════════ ◖◍◗ ════════

Joshua datang tepat waktu untuk menjemputku. Sore pukul tiga lebih lima belas menit, aku sudah sampai di rumah. Sembari menunggunya parkir dengan benar, aku melepaskan sabuk pengaman dan berniat untuk keluar dari dalam mobil. Namun Joshua manahanku dengan kalimatnya.

“Clara, aku mau tanya sesuatu.”

Aku menoleh dan tersenyum menanggapi. Menunggu untuknya melanjutkan kalimatnya. Kulihat Joshua menarik napasnya lebih dulu sebelum berkata, “Apa kamu sungguh suka ke Lia?”

Pertanyaan yang tak pernah aku sangka akan keluar lagi. Pertanyaan yang sempat aku ragu dan berakhir tak ada jawaban. Aku menghindari tatapannya, menelan ludahku gugup. Tidak, aku hanya... tak suka pertanyaan ini. Karena aku sendiri pun tak mengerti.

Apa benar aku sempat menyukai Lia?

“Aku nggak tahu.”

“Lantas apa kata hati kamu? Apa kamu... suka ke Lia sama seperti kamu suka ke aku?”

“Enggak. Beda, Shua. Kamu itu yang aku mau. Bukan Lia.” Ada nada tinggi yang tak kuminta, intonasiku berubah ketika ia seolah berpikir memiliki posisi yang sama dengan Lia. Joshua dan Lia jelas berbeda. Ketika hatiku sendiri mulai yakin, aku mengerti bahwa aku menyukai Joshua lebih dari Lia. Bahkan mungkin, tak akan bisa disaingi olehnya.

Hong Jisoo itu berbeda. Aku tak mungkin menyamakannya dengan yang lain.

Lantas setelahnya ia menyunggingkan senyum manisnya, teramat manis dan sayang untuk dilewatkan. Aku terpana. Joshua mengusap lembut rambutku dan memandangku tanpa kedip. Matanya indah sekali. Aku menyukainya—oh astaga. Sudah seberapa banyak aku mengumpatinya dengan kata-kata baik?

“Itu yang mau aku dengar. Terima kasih. Sekarang ayo masuk, orang tua kamu sudah datang.”

“Hah?! Maksud kamu mereka sudah di dalam?!”

Anggukan pelan darinya beserta senyuman lebar itu membuatku mendecak. Kenapa dia tak bilang dari tadi?! Aku harus membuat protes!

▰Thouchin'▰


Aku puas protes. Aku bukan memaki atau membanting semua barang yang ada, aku hanya sekedar bertanya tentang alasan mereka membuatku terjebak dengan Joshua dan menyembunyikan identitasnya yang asli. Tapi yang kudengar justru lebih dari yang aku harapkan.

Ibu bilang, Kami memang sengaja. Mama sudah berusaha buat kamu sembuh dan lebih bebas seperti sebelum kamu alami musibah itu. Tapi kamu memang keras kepala. Mama mengerti kamu pasti masih trauma. Karena itu, akhirnya mama putuskan untuk hubungi keluarga Hong dan meminta secara khusus untuk anaknya yang datang dan buat kamu ingat dengan masa kecil kamu bareng dia. Sisanya... kamu sudah dengar dari dia sendiri, kan?

Lantas Joshua hanya tersenyum tanpa rasa bersalah di depanku. Aku menghela napas pelan dan mengangguk mengerti. Lagipula, usaha mereka bisa dibilang berhasil. Aku senang karena itu. Aku berakhir berterima kasih setelahnya. Memeluk keduanya dan betapa terkejutnya mereka ketika tahu bahwa sekarang bertambah satu orang lagi yang bisa aku sentuh tanpa resiko.

Ya, Joshua Hong orangnya.

Sampai sini, aku rasa kisah kami akan selesai. Orang tuaku sudah pulang. Aku akan tetap dengan Joshua yang kembali menjadi tetangga rumahku dan kami akan menjalin hubungan yang lebih serius ke depannya. Itu yang aku pikirkan.

Tapi takdirku berkata lain.

















“Pindah?! Papa gila?!”

Yang ini, baru aku memaki. Untuk pertama kalinya aku se-tak-suka ini pada keputusan ayah. Aku tak mungkin bisa terima ini meskipun dengan sebanyak apapun uang yang dia berikan sebagai kompensasi.

“Clara, memang siapa yang menahan kamu? Lia?”

Alisku bertaut. “Kenapa bahas dia?” seruku tak suka.

Aku lihat ayah menghela napasnya. Ia menatapmu tenang. “Kamu suka dia kan? Karena itu papa mau bawa kamu pergi dari jangkauannya.”

“Joe! Bukan begitu caranya.”

Ibu yang protes. Aku sempat terkejut. Tapi berakhir menghela napas lelah karena keduanya yang hanya saling bersitatap tanpa kata. Dari ekspresinya, aku tahu ibu tak setuju akan keputusan ayah. Namun belum sempat aku melerai, ibu kembali melanjutkan.

“Kamu nggak bisa hakimi dia, Joe. Nggak begini caranya. Meskipun Joshua gagal buat Clara jatuh cinta ke dia, bukan berarti keputusan kamu untuk pindah rumah jadi pilihan terbaik. Clara punya haknya untuk bicara.”

Oh, mengesankan. Rahasia apa lagi yang tak kutahu dari mereka?

════════ ◖◍◗ ════════

Sunday, 30 january 2022

Saturday, 26 february 2022

a/n

tinggal sehari lagi cerita ini usai.
sampai senin besok adalah after ending.

𝙏𝙤𝙪𝙘𝙝𝙞𝙣'  ▍𝙃𝙤𝙣𝙜 𝙅𝙞𝙨𝙤𝙤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang