▰𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚊𝚜

605 48 0
                                    

════════ ◖◍◗ ════════

“Pagi!”

Sapaan yang sepertinya akan menjadi hadiah pagiku setiap hari selama seminggu ini. Tidak, tinggal tiga hari lagi hal seperti ini tak akan lagi terjadi. Aku akan bebas dari Joshua dan semua tingkah menyebalkannya. Haha!

“Pagi,” sahutku. Suasana hatiku tengah baik hari ini sebab mengingat itu. Aku lihat Joshua menelengkan kepalanya ke kanan, menatapku heran.

“Kenapa?” tanyaku. Telah siap akan semua masakan lelaki itu untuk masuk ke perutku. Ah, tapi sepertinya aku akan merindukan masakan lezatnya setelah ini. Aku harus menikmatinya sebelum rindu.

“Nggak ada.” Jawaban yang cukup lama. Tapi aku masa bodoh. Lebih memilih memperhatikannya yang mulai menata satu piring terakhir sebagai menu utama kami pagi ini.

“Oh! Ayam teriyaki! Ah, pasti enak.”

Dengkusan beserta kekehan pelan aku dengar kemudian. Joshua meletakkan piring terakhir tepat di tengah kami yang duduk berhadapan. “Kamu suka ya?”

Eyy, ayam teriyaki itu yang terbaik! Tolong nasinya!”

Lagi-lagi, wajah heran itu ia perlihatkan. Oh, memangnya aku kenapa sih? Ada yang salah dengan wajahku atau—

“Aku suka kamu yang ceria Clara. Tersenyum seperti sekarang. Cantik.”

Oh? Jadi selama ini aku tersenyum ya? Aih, menyebalkan. Untuk apa juga dia bilang can—ah, sial. “Ck, nasi. Aku butuh nasi, bukan rayuanmu.”

“Hei, jangan kembali ke sifat pemarah kamu dong! Ayo, senyum!”

“Berisik, Shua!”

Kekehannya sekarang terdengar. Tapi nasi pun juga aku dapatkan. Ia meletakkan piring berisi nasi itu kembali di hadapanku. Ia lantas menatapku yang bingung. Oh, astaga senyumannya itu—

“Aku juga suka panggilan itu.”

Apalagi maksudnya?

“Shua, jangan gila—”

Sialan! Clara... kamu sudah gila rupanya.

Tanpa banyak omong, aku melahap nasi yang kupunya beserta ayam masakannya. Oh, gila ini juga bisa membuat gila. Rasanya enak sekali!

So, what do you think?”

It's good.”

Better than 5 stars right?”

I just said it's good, not better. Just eat your food and let's go.

Dia memang menyebalkan.

▰Thouchin'▰

“Eum... hei, boleh aku jemput temanku sebentar? Rumahnya searah dengan kampusmu kok, dia juga sudah siap jadi akan cepat.”

Joshua melirikku yang ada di kursi belakang. “Terserah,” jawabku dan kembali sibuk akan ponsel di tangan, abai akan lelaki yang kini bisa aku dengar kekehan kecilnya. Dia senang rupanya? Memangnya siapa yang akan ia jemput? Seorang gadis? Wah, sial. Seharusnya aku berpikir panjang tadi.

“Jeonghan, ayo cepat masuk!”

Aku mengalihkan perhatianku mengikuti seorang teman yang Joshua panggil hingga akhirnya duduk di kursi depan. Ponsel di depanku jadi teranggurkan. Laki-laki asing itu tersenyum padaku, menawarkan tangan kanannya untuk kujabat.

“Hai, aku Jeonghan. Seumuran dengan Joshua, salam kenal dan terima kasih ya!” katanya.

Aku mendecih pelan. “Menjauh dariku.”

Aku menoleh ke arah Joshua yang dengan segera mendelik dan paham. Ia menarik kembali tangan temannya agar menjauh dariku. Dengan tawa canggungnya ia membuat Jeonghan itu mengerti dan kami kembali melanjutkan perjalanan.






“Clara, semangat belajar!”

Aku memutar bola mataku malas dan keluar dari dalam mobil, mengembuskan napasku ketika telah berhasil keluar dari situasi yang Joshua dan temannya itu bangun selama perjalanan.

“Berisik sekali. Aku benci mendengar suara tawanya.”

▰Thouchin'▰

“Heh! Kenapa dia jijik begitu, sih? Memang tanganku bau, apa?” omel Jeonghan begitu ia dan Joshua kembali melaju untuk ke kampus mereka.

Joshua mendesah pelan, nampak lega. “Aku lupa bilang, dia punya fobia. Jadi kamu jangan sentuh dia. Selama yang aku dapatkan, dia selalu marah ketika aku sentuh.”

“Lalu kenapa malah jijik padaku?!”

Joshua menoleh sekilas, menampilkan ekspresi sedihnya. “Nasibmu.”

Jeonghan mendecih keras lalu menyandarkan punggungnya pada kursi. “Beruntung aku orang yang baik.”

“Kamu itu licik, bukan baik.”

Jeonghan seketika menoleh. “Mau bertengkar?”

Lantas, tawa Joshua kembali terdengar. Jeonghan memang lucu, Joshua menyukainya.

════════ ◖◍◗ ════════

Friday, 15 october 2021

Wednesday, 9 february 2022

𝑌𝑜𝑜𝑛 𝐽𝑒𝑜𝑛𝑔ℎ𝑎𝑛

𝑌𝑜𝑜𝑛 𝐽𝑒𝑜𝑛𝑔ℎ𝑎𝑛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

As Sub-dominant


p.s. : ntar ada gose 2022 🙂👍🏻

𝙏𝙤𝙪𝙘𝙝𝙞𝙣'  ▍𝙃𝙤𝙣𝙜 𝙅𝙞𝙨𝙤𝙤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang