▰𝙳𝚞𝚊 𝚙𝚞𝚕𝚞𝚑 𝚝𝚞𝚓𝚞𝚑

633 49 0
                                    

════════ ◖◍◗ ════════

“Keberatan untuk apa?” tanya Joshua.

Clara lagi-lagi tersentak, ia menutup matanya sekejap sebelum kembali membukanya dan tersenyum simpul pada lelaki di depannya yang nampak bingung dengan napasnya yang belum stabil.

“Em... maksudnya, kamu nggak keberatan kalau kita tidur berduanya lain kali? Kamu khawatir kalau besok papa dan mama pulang dan temui kita tidur bersama, iya kan?”

Joshua mengangguk patah-patah, rasa malunya seketika meluap ketika gadis di depannya berusaha menjelaskan kembali rasa khawatirnya tadi. Ah, rasa-rasanya seperti deja vu. Jeonghan juga sempat membuatnya malu seperti ini.

“Kalau begitu aku pulang saja. Selamat tidur, Clara.”

Belum sempat Joshua melangkah lebih jauh, Clara menahan tangannya. Lelaki itu menoleh, tubuhnya dibawa kembali untuk berhadapan dan senyum tipis terpatri di bibir yang sempat ia rasakan, dua kali. Ia kembali merona.

Lantas pelukan hangat yang erat membuat ronanya semakin kentara. Joshua mendelik penuh kejut. Clara melingkarkan tangannya pada leher Joshua dengan salah satunya mengusap belakang kepalanya dengan lembut. Joshua ikut tersenyum. Ia merengkuh balik pinggang Clara dan lebih mendekatkan dirinya pada gadis itu.

“Terima kasih. Besok... jangan lupa sarapanku. Aku sayang kamu, Hong Jisoo.”

Sebuah kecupan singkat di pipi kirinya mengakhiri sesi pelukan selamat tidur itu. Clara terkekeh pelan, ia gemas dengan reaksi Joshua yang lucu. Lihat mata bulat dan mulutnya yang menganga itu. Benar-benar lucu!

Sedangkan Joshua sendiri akhirnya tersadar dan memegang bekas kecupan singkat gadis yang telah masuk ke dalam kamarnya. Ia tersenyum manis, sebelum menggeleng pelan dan pulang ke rumahnya sendiri.

“Oh, ya ampun. Dia panggil aku siapa tadi? Hong Jisoo?” Aneh rasanya mendengar nama yang telah lama ia tinggalkan itu terdengar kembali dari mulut orang yang sama, setelah beberapa tahun lamanya. Setelah ia memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Joshua Hong karena Jisoo kecil pikir, Clara yang lama tak pernah ia temui lagi itu akan muncul kembali ketika ia merubah nama lamanya. Entah mitos dari mana yang Jisoo kecil dengar, tapi memang—meskipun membutuhkan waktu yang lama—ia kembali bertemu dengan seseorang itu.

Clara Tacy. Bagaimanapun, Joshua akan menjaga gadis itu sampai kapanpun dan tak akan pernah meninggalkannya hingga tubuhnya tak lagi bisa bergerak.

▰Thouchin'▰

Rupanya, Joshua menuruti perkataan Clara. Lelaki itu datang seperti biasa dan menyiapkan segalanya untuk gadis yang masih terlelap dalam mimpinya pagi ini. Joshua sempat memeriksa keadaan gadisnya yang terbungkus selimut dan pendingin udara yang menyala. Ah, gadisnya... ia bisa menyebutnya begitu, iya kan?

Pagi ini pula, ia mendapat kabar dari orang tua Clara. Bahwa keduanya akan pulang nanti sore. Sebenarnya pula, mereka berdua tak benar-benar pergi ke California. Itu tentu hanya bualan semata agar semua berjalan sesuai rencana. Kedua orang tua Clara, Joe dan Julia, sudah bercerita banyak namun kurang detail padanya. Tapi ia tahu, kedua orang tuanya sudah lebih banyak tahu darinya.

Joshua hanya tahu jika Clara susah sekali di dekati oleh siapapun. Hingga Joe yang meminta pada Joshua untuk merawat anaknya dan membuat Clara jatuh cinta pada Joshua. Memang aneh. Joshua juga tak mengerti awalnya. Namun ayahnya bilang, itu adalah misi khusus baginya sebagai penerus jabatan dari sang ayah dan juga sekalian memperbaiki masa lalu keduanya yang sempat terputus.

Tak ada yang menjelaskan lebih, Joshua hanya tahu perihal itu. Hingga perlahan semua informasi sanggup ia miliki. Dengan bantuan buku pelajaran dan materi yang ia hapal, ia mengerti alasan Clara menjauhi semua orang dan tak ingin disentuh. Lalu ke masa lalu yang menyebabkan fobianya muncul, hingga tiba pada kenyataan bahwa Clara begitu menunggunya sama seperti ia yang menunggu gadis itu.

Joshua tersenyum lembut. Sembari tangannya yang sibuk menata semua masakan, otaknya kembali berpikir. Tentang pernyataan Clara dan alasan sebenarnya Joe memintanya untuk membuat Clara jatuh cinta padanya.

“Apa itu karena dia tahu Clara suka ke... Lia?”



















Chu

“Serius sekali. Kamu berpikir apa?”

Tapi ciuman di pipi tentu mampu menggagalkan segala terkaan yang Joshua punya. Ia membeku. Namun suara tawa renyah itu terdengar beserta pelukan erat yang menyergap tubuhnya.

“Apa aku boleh makan kamu saja?”

“Haduh, lepas! Aku sudah susah payah memasak, tapi kamu malah ingin makan aku?! Cepat duduk sana!”

“Wow. Kamu bisa marah ternyata?”

“Aku nggak marah!”

Namun sekali lagi, Clara malah mempererat pelukannya dan menggoyangkan tubuh keduanya ke kanan dan kiri dengan gemas. Membuat Joshua mau tak mau hanya menghela napas malas karena telinganya pula tak lepas mendengarkan segala seruan ceria dari gadis yang—untuk pertama kalinya—ingin ia usir jauh-jauh.

════════ ◖◍◗ ════════

Sunday, 30 january 2022

Friday, 25 february 2022

a/n

momen manisnya terbilang dikit juga ya, haha!

𝙏𝙤𝙪𝙘𝙝𝙞𝙣'  ▍𝙃𝙤𝙣𝙜 𝙅𝙞𝙨𝙤𝙤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang