#17 SEPATU

296 42 56
                                    

Instagram & TikTok: @urfairyy.byy

***

Suasana di malam hari sangatlah dingin, apalagi saat berada di dalam ruangan yang ber-AC, seperti Tiara dan Ziffany sekarang. Mereka sedang berada di dalam kamar rawat inap Tiara sambil menyantap semangkuk bakso dengan kuahnya yang hangat.

Mereka sangat menikmati makan malamnya sambil membahas sesuatu. Tak lama, Mama mereka - Zhelda - pun datang.

"Hai, sayang. Lagi pada makan, ya" sapanya lembut.

"Iya, Ma. Mama udah makan belum?" tanya Tiara.

"Udah kok"

"Oh ya, Mama punya kejutan loh buat kalian" lanjutnya.

"Apa, Ma?" tanya Tiara dan Ziffany penasaran.

"Tuh," Zhelda menunjuk kearah pintu, kemudian seseorang masuk sambil membawa sebuah koper dan beberapa tas belanja. Tiara dan Ziffany spontan terkejut melihatnya.

"PAPA?!!" teriak mereka kegirangan. Ziffany langsung menaruh mangkok baksonya di atas meja, dan menghampiri Papanya - Anggara - serta memeluk erat beliau. Sedangkan Tiara hanya diam di atas tempat tidurnya, sambil menunggu lelaki itu datang menghampirinya.

"Hai, Ziffa. Kamu apa kabar, nak?" tanya Anggara.

"Baik, Pa. Papa bawa oleh-oleh nggak?" ucap Ziva dengan manjanya.

"Bawa dong!" Ia mengambil satu kantong belanja yang ia bawa tadi dan mengeluarkan isi yang ada di dalamnya. "Nih, Papa beliin cat buat kamu lukis"

"Wah!! Makasih, Pa" Ziffa sangat senang bisa mendapatkan barang tersebut. Sebab, cat yang ia punya sekarang sudah hampir habis, dan ia mendapatkan cat yang baru lagi dengan warna yang lebih banyak.

"Eits, nggak hanya itu" Ia kembali mengeluarkan barang yang ada di dalam kantong belanja tersebut. "Tada!! Ada kuas sama kanvas juga"

"Aaa!! Makasih banyak ya, Pa" Ziffany memeluk barang-barang pemberian dari Papanya.

"Suka nggak?"

"Suka banget!!"

Setelah bertemu dengan Ziffany, Anggara pun menghampiri Tiara yang sedang duduk diatas tempat tidurnya. "Gimana keadaan kamu?" tanyanya.

"Udah lumayan membaik kok, Pa"

"Kenapa bisa gini?"

"Em.. Tiara ditabrak sama orang, Pa, tapi nggak tau siapa"

"Makanya hati-hati kalo jalan" ucapnya dengan nada yang tidak mengenakkan. Berbeda seperti berbicara dengan Ziffany yang lembut tadi.

"Oh ya, Pa, Papa nggak lupa kan buat beliin Tiara sepatu? Waktu itu Papa janji buat beliin Tiara sepatu loh" ucap Tiara mengingatkan.

"Nggak!"

"Kenapa, Pa?"

"Kamu kan lumpuh, ngapain dibeliin sepatu, ujung-ujungnya juga nggak kepake. Buang-buang uang aja" jawabnya.

"Pa, kok ngomong gitu sih" sahut istrinya, Zhelda.

"Emang bener kan, Ma. Lagian sepatu dia juga udah banyak banget"

"Itu kan sepatunya udah lama semua. Tiara pengen sepatu baru juga untuk dance"

"Percuma! Dia udah lumpuh" jawabnya. "Pa!" Zhelda sangat kesal mendengar jawaban dari suaminya itu.

Namun, Tiara hanya diam, tentu saja hatinya sakit mendengar kata-kata itu keluar dari mulut orangtuanya.

"Udahlah, aku laper"

MUTIARA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang