#24 KATA-KATA

242 33 15
                                    

Instagram & TikTok: @urfairyy.byy

***

Saat jam istirahat, Tama, Sammy, dan Ola makan bersama di kantin. Sedangkan Nuca makan berdua bersama Tiara. Jarak antara meja mereka dengan Nuca tidak jauh, sehingga mereka bisa melihat apa yang sedang Nuca dan Tiara lakukan.

"Serasi banget ya mereka" ucap Ola sambil melihat Nuca dan Tiara yang sedang makan bersama.

"Iri ya lo. Makanya cari pacar" sahut Sammy yang mulai memanas-manaskan Ola.

"Nyaut mulu lo!" jawab Ola, dan Sammy hanya tertawa kecil.

"Hai, guys!" Deven tiba-tiba datang dan langsung duduk bersama mereka, sambil membawa beberapa cemilan di dalam kantong plastik, dan ia menaruhnya di atas meja.

"Wih, bawa apa tuh? Bagi dong" Ola mendekatkan tangannya ke plastik tersebut dan ingin mengambil cemilannya.

"Eh, jangan!" Deven memukul pelan tangan temannya itu. Tangan ola pun langsung menjauh.

"Pelit amat sih lu sama temen sendiri"

"Ini buat adik gue" jawab Deven.

"Adik? Emang lo punya adik?" tanya Tama yang dari tadi sangat menikmati makan siangnya.

"Punya"

"Siapa?" tanya Sammy yang ikut penasaran.

"Anneth"

"HAH?! ANNETH?!" mereka terkejut saat Deven menyebut Anneth sebagai saudaranya.

"Kok bisa?" tanya Tama.

"Minggu lalu orangtua kita nikah. Makanya sekarang gue sama Anneth saudaraan deh" jelas Deven.

"Tapi kan, mama lo itu mamanya Anneth, berarti maksud lo, mama papa Anneth rujuk gitu?" tanya Ola.

"Iya. Tapi gue bersyukur banget, mereka mau nerima gue di kehidupan mereka"

"Terus Anneth gimana?" tanya Sammy.

"Ya gitu deh, dia masih aja cuek sama gue. Dan sebenernya, dia nggak mau mama papanya rujuk, tapi mau gimana lagi, itu udah keputusan mereka" jelasnya lagi.

Anneth sedang mengantri minuman, dan meja yang sedang Deven dan teman-temannya tempati tepat di samping tempat minuman tersebut. Anneth pun bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Anneth tampak kesal ketika Deven menceritakan hal tersebut.

---

Pada malam hari, Anneth sedang mengerjakan tugas di kamarnya. Tok! Tok! Tok! Seseorang mengetuk pintu kamar Anneth dan langsung masuk. "Hai, Anneth" sapa Deven. Ia menghampiri Anneth ke meja belajarnya dan membawa kantong plastik yang berisi beberapa cemilan yang telah ia beli tadi di kantin sekolah.

"Ngapain?" tanya Anneth dengan juteknya.

"Nih, aku bawain cemilan buat kamu. Belajar sambil ngemil, kan enak" jawab Deven sambil memberikan kantong plastik tersebut.

Anneth tidak mengambilnya dan langsung berdiri di hadapan Deven.

"Lo ngapain cerita ke temen-temen kalo kita saudara?" tanyanya.

"Ya.. emangnya kenapa? Kita saudara, kan"

"Tapi gue nggak suka!"

"Kenapa?" Deven masih saja bertanya akan hal itu.

"Gue anak satu-satunya dari mama dan papa. Dan lo.. bukan siapa siapa" jawab Anneth. Jawaban tersebut tentu membuat Deven terkejut dan merasa sakit hati.

MUTIARA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang