Kantor 🔞 Yeonbin

14.2K 252 10
                                    

Apa nih! Astaga, Dosa ditanggung kalian y.
Book ini bakal berisi hal2 berbau ginih jadi ingat umur juga kalian ya.
...........................................................

Yeonjun menatap nanar tumpukan lembaran kertas yang ada di hadapannya ini. Hei, gila saja bosnya ini memberikan pekerjaan tambahan disaat dirinya akan pulang.

Ingin rasanya Yeonjun lenyap saja dari kantornya sekarang, tapi kalau mencari pekerjaan di tempat lain belum tentu gajinya akan lebih tinggi dari ini.

"Kita jadi minum gak, nih?" tanya Hyunjin yang sudah rapih untuk kembali pulang dengan Cangbin serta Jeno di belakangnya.
Seandainya yeonjun tidak mendapatkan pekerjaan tambahan pasti sekarang dirinya sudah pukang dengan teman sekantornya untuk minum di tempat langganan mereka.

"Sorry, aku masih ada kerjaan." ujar Yeonjun dengan seulas senyum yang dipaksakan. Cangbin mengerutkan kedua alisnya ketika mendengar hak tersebut karena ketika dirinya masih sibuk membuat copy an tugasnya Yeonjun mengatakan dirinya sudah menyelesaikan pekerjaannya dan kenapa sekarang belum selesai?

"Lah? Bukannya tadi udah selesai?" -Cangbin

"Biasa, Bos Soobin."

"Ah, semangat ya lembur dadakannya, kita hanya bisa bantu dengan doa." ujar Jeno sambil memberikan sebuah ringisan karena merasa kasihan dengan Yeonjun yang sering mendapatkan tugas dadakan dari sang bos.

"Ye! Kenapa gak sekalian aja kalian bantuin nyelesaiin ini tumpukan?"

"Sorry, Bro. Kita juga punya kehidupan sendiri selain kerja." ucapan Hyunjin membuat yang lainnya terkekeh.

"Memang kalian doang, aku juga punya kali!"- Yeonjun

"Tapi sayang, malam ini anda harus lembur lagi." -Jeno

"Hah..." Yeonjun menghela nafasnya lelah mendengar hal tersebut dan membiarkan teman-temannya untuk pulang lebih dahulu meninggalkan dirinya dengan tumpukan kertas itu.

***
Sial! Harus Soobin akui jika dirinya terlalu aneh karena memiliki fetis terhadap bibir seksi. Sekarang dirinya harus merasakan jika di balik celananya mengeras hanya karena melihat bibir beberapa model lip blam yang ia kontrak kemarin.

"Sial! Ukhhh...kenapa harus mengeras sebelum aku pulang?" ujarnya sambil mengusap gundukan kecil tersebut.
Soobin walau dirinya merupakan Ceo muda yang berwajah polos dan imut akan tetapi dirinya begitu lemah ketika sudah terangsang karena fetisnya tersebut. Jadi dirinya harus segera mencari pelampiasan atau dirinya tidak dapat membuat gundukan itu menghilang.

Hanya saja sekarang ini Soobin sedang malas mencari jalang dan juga dirinya hanya ingin pulang ke apartemen untuk tidur, tetapi gundukan di balik celananya itu cukup menyebalkan jika tidak segera dihilangkan. "Ayolah, aku juga malas bermain solo." gumamnya sambil menidurkan kepalanya di atas meja.

Kepalanya sudah pusing, badannya lelah dan ingin segarah tidur, tapi kenapa dirinya bisa terangsang hanya karena melihat foto-foto bibir model yang ada dalam majalah milik perusahannya sendiri. Sial!

Tiba-tiba sebuah ketukan pintu membuat Soobin kembali duduk dengan tegap walau lumayan sakit dan nafasnya yang mulai tidak beraturan. "Apa masih ada pegawai?" gumam Soobin sambil mengingat pegawai mana yang ia beri tugas lembur padahal sekertarisnya saja sudah pulang sejak dua jam yang lalu.

"Masuk!" seru Soobin sebagai keputusan akhirnya. Ya, setidaknya masih ada pegawai yang memang harus ia urus malam ini. Semoga tidak terjadi hal aneh karena nafsunya ini.

Terlihat lelaki berkacamata dengan kemeja putih memasuki ruangan milik Soobin. Kedua bola mata Soobin berkedip beberapa kali karena melihat penampilan pegawainya tersebut. Jika kalian pikir karena ketampanan pegawai itu yang membuat Soobin sedikit tidak fokus, kalian salah besar karena yang membuat Soobin tidak fokus adalah bibir pegawai tersebut.

!¡ Ngarai ¡!  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang