Sssstttt....🔞Yeonbin

4.2K 99 0
                                    

Enjoy
...........................................................

Soobin menatap malas kertas skrip yang ada di tangannya. Tubuhnua bergitu pegal karena mempelajari kertas skrip untuk syuting besok lusa.

"Haruskah aku mandi?" gumam Soobin sambil melihat jam dinding yang menunjukkan pukul tigas sore. Soobin beranjak dari acara duduknya kemudian menghampiri seseorang yang asik memakan cemilan buah di petri dapur.

"Kak, jadwalku sudah tidak ada kan?" seseorang yang lebih tua dan tidak lain adalah manager Soobin sendiri, yaitu Choi Yeonjun. Yeonjun menatap aktor yang ia urus itu sambil menjawab. "Iya."

Soobin mengangguk kecil kemudian pergi menuju kamarnya untuk bersiap mandi. Rasanya ia harus berterimakasih pada sang manager karena manager Soobin itu selalu mengabulkan permintaannya soal hari libur atau ingin jadwal kosong di beberapa waktu.
Dan sayangnya Soobin tahu jika semua kerja keras Yeonjun itu tidaklah murah.

***
Soobin memandang jam dinding yang ada di kamarnya. Sudah malam, tetapi ia merasa aneh karena managernya itu tidak datang untuk mengambil sesuatu.

"Dimana orang itu?" gumam Soobin sambil mengerucutkan bibirnya. Padahal ia sudah menyiapkan semuanya sebelum jam ini tiba, tapi malah orang yang ditunggu belum datang juga. Ah, sudahlah Soobin merasa malas sekarang karena menunggu terlalu lama.

Ketika ia bangkit untuk menganti pakaiannya suara pintu kamar terbuka membuat Soobin menghela nafasnya pelan. "Wow! Apa ini?" seru Yeonjun yang mendekati aktor yang ia jaga dan mulai memeluk lelaki itu dari belakang.

"Menurutmu apa hah?! Bukankah kau sendiri yang pernah bilang jika semua itu tidak murah?" ketus Soobin sambil mengerucutkan bibirnya tanpa usaha untuk melepaskan pelukan sang manager. Yeonjun terkekeh mendengar Soobin yang mengomel masalah dirinya telat dari biasanya. "Maaf, tadi Bang Pdnim memanggilku akan ada banyak tawaran untukmu ke depannya, tapi itu baru rencana karena semua tergantung dengan keputusanmu." jelas Yeonjun sambil meraba tubuh mulus milik Soobin yang ada di balik kemeja tipis yang memperlihatkan kulit indahnya.

Soobin malam ini sangat indah menurut Yeonjun karena ia mengenakan kemeja tipis tanpa bawahan apapun yang menutupi kebanggan lelaki manis itu. "Ahhh...." satu desahan lolos ketika Yeonjun mengurut milik Soobin dan juga menghisap kuat bagian lehernya. Rasanya Soobin tidak mengerti dengan dirinya bagaimana ia bisa berakhir selalu melakukan hal seperti ini setiap beberapa malam dengan managernya, ia tidak ingat bagaimana ini semua terjadi. yang Soobin ingat adalah perasaan ingin selalu dipuaskan oleh Yeonjun ketika ia mendapatkan libur sesuai keinginannya.

"Kau mesum Choi Soobin."

"Ahhh...itu karena kau...uhhh."

Yeonjun terkekeh melihat bagaimana Soobin yang berusaha untuk tidak cepat melakukan pelepasan ketika telinganya di jilat lembut oleh Yeonjun. "Kau seksi sayang." bisik Yeonjun yang kini mulai melepas semua yang dikenakan olehnya dan melemparnya ke sembarang tempat.

Kini Soobin sudah berada di bawah Yeonjun yang mengukungnya dan tentunya sekarang Soobin dalam keadaan tanpa sehelai kain pun. Yeonjun meraup bibir Soobin dengan lembut. Keduanya saling bergulat lidah dan bertukar saliva. Soobin sangat menyukai ciuman managernya itu, ia juga selali terbuai dan akan menjadi penurut ketika Yeonjun sudah mengecup bibirnya.

"Akhhhh...Kak." Soobin meremat seprai kuat ketika jari-jari milik Yeonjun melesat masuk ke dalam krisannya dan memaju mundurkan jari-jari itu. Milik Soobin mencengkram erat jari-jari Yeonjun membuatnya sedikit kesusahan melakukan kegiatannya, tetapi Yeonjun menyukai hal itu karena Soobin terasa masih sempit walau sudah ia bobol berkali-kali. "Hahaha...kau yang terbaik Soobin." Yeonjun menjilati puting pink Soobin yang sudah keras itu dengan lembut dan sesekali mengigitnya tentu hal itu membuat Soobin mendesah nikmat.

Rasanya kepala Soobin sudah berkunang-kunang karena kenikmatan yang diberikan oleh Yeonjun hingga akhirnya ia mengeluarkan pelepasannya ketika dua jari Yeonjun menyentuh titik nikmatnya dengan kasar. "Ahhhhh...Yeonjunhhh!"

Yeonjun mengeluarkan jarinya dan membiarkan Soobin menikmati pelepasannya itu. "Kulum." perintah Yeonjun ketika dua jarinya berada di depan wajah Soobin. Soobin yang sudah ada bernafsu itu menuruti perintahnya. Ia mengulum dua jari Yeonjun dengan semangat tentu sambil mengeluarkan desahannya yang tertahan.

Yeonjun menampilkan smirk di wajahnya sebelum menarik dua jarinya yang sudah basah oleh saliva milim Soobin. "Baiklah ayo kita ke intinya!"

PLAK

"Uhkkhhh!!!" Yeonjun dengan sengaja menampar paha dalam Soobin dengan keras hingga merubah kulit putih itu menjadi merah sebelum akhirnya ia jilat kulit memerah itu.
Rasa perih dan basah dari Yeonjun membuat Soobin semakin tidak sabar untuk dimasuki oleh Yeonjun.

"Kak! Ahhh...sudahhh cepattt..." pinta Soobin yang sudah tidak sabar dengan permainan menggila milik Yeonjun. "Iya, iya dasar tidak sabar!" Yeonjun menekuk kedua kaki Soobin hingga dada Soobin hingga menampilkan krisan Soobin yang memerah seolah meminta untuk di masuki.

Yeonjun menarik nafasnya sebelum memasukkan miliknya dalam sekali hentakan dan itu membuat Soobin berteriak mendesah.

"AKKKKHHHHH....PE..RIHHH!"

"DIAM! KAU YANG MINTA."

PLAK!

PLAK!

PLAK!

Suara tangan Yeonjun yang terus menampar paha Soobin menghiasi genjotannya. Yeonjun benar-benar mendorong miliknya yang besar itu hingga kedalam milik Soobin bahkan Soobin merasakan jika milik Yeonjun bisa melewati titik nikmatnya.

"Ahhhh...Kakk! Uhhh..."

Soobin mendesah sambil meremat erat seprai kasurnya yang sudah tidak berbentuk lagi. Yeonjun terus memaju mundurkan miliknya secara kasar dan dalam membuat Soobin terus tersentak.

"Dahhlam...berhen ah! ti..."

"Ahhh....Soobinn..."

Yeonjun tidak memperdulikan permintaan Soobin, ia terus mendorong miliknya sangat dalam hingga akhirnya keduanya melakukan pelepasan secara bersamaan.

"Cumm!!!"

"Bersama."

Soobin bisa merasakan milik Yeonjun menyembur kedalam dirinya secara penuh hingga ada beberapa tetes yang keluar. Pelepasan milik Soobin mengotori perutnya dan juga Yeonjun.
Suara nafas kasar yang kelelahan terdengar dari Soobin. "Kakak gila! Ini terlalu dalam!"

Yeonjun masih memaju mundurkan miliknya karena miliknya kembali tegang ketika melihat Soobin yang terengah-engah menikmati pelepasan keduanya, namun kini dengan ritme yang pelan dan beraturan. "Ya itu karena aku ingin kau hamil."

"Gilak!"

"Bagaimana kalau kita menikah saja agar bisa membuat bayi sepuasnya."

"Apa?! Tid-uhhhhh....ahhhh!"

Yeonjun sengaja mengubah ritmenya agar tidak mendengar penolakan dari seseorang yang ia cintai itu. "Kuanggap kau setuju." ujar Yeonjun sambil memijat milik Soobin yang sudah menegang dan mengeluarkan sedikit percum.

"Ahhh....Yah...." desah Soobin yang merasakan nikmat karena dipuaskan oleh Yeonjun sekali lagi. Intinya Soobin akan menuruti semua permintaan sang dominannya agar bisa terus dipuaskan seperti ini.

"Ahhh....more!"

"Tentu sampai kau hamil."

Malam itu keduanya melakukan kegiatan panas mereka hingga menjelang pagi.

Yang jelas ini adalah hubungan terselubung keduanya sebagai manager dan juga aktor yang tidak di ketahui oleh agensi maupun publick.

End
........................................................................

!¡ Ngarai ¡!  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang