Mask 🔞 Taegyu

2.9K 72 6
                                    

Enjoy
..........................................................
"Kau benar-benar berpikir bisa mengalahkanku Choi Beomgyu?!" ujar Taehyun penuh dengan penekanan ketika mengangkat tubuh Beomgyu dan menggendongnya bagai sekarung beras.

Tentu saja Beomgyu memberontak dengan kedua tangannya yang beberapa kali memukul punggung Taehyun. "Lepaskan aku! Taehyun!!!" Taehyun yang mendapatkan perlawanan seperti itu tidak mendesis sakit, akan tetapi telinganya merasa penuh mendengar rengekan Beomgyu. "DAM ATAU KUBUNUH KAU DI SINI!!" Teriak Taehyun membuat Beomgyu berhenti memberontak karena ia merasakan aura yang berbeda dari teman sekelasnya tersebut yang membuatnya bergetar takut.

Taehyun membawa Beomgyu ke sebuah kamar yang ada di dekat dapur apartemen lama itu. Ia membanting tubuh kecil Beomgyu ke atas ranjang. "Kau mau apa Taehyun?" tanya Beomgyu dengan perasaan yang sudah tidak bisa dijelaskan lagi. Dalam otak kecil Beomgyu ada kemungkinan dirinya akan dibunuh oleh Taehyun di kamar tersebut.

"Kau tanya 'mau apa?'," Taehyun tertawa sarkas membuat buluk kuduk Beomgyu semakin berdiri ketakutan. Jujur saja saat ini Taehyun yang ada di hadapannya seperti bukan Taehyun yang ada di kampus. Taehyun di kampus begitu ramah dan baik kepada semua orang, tetapi yang ada di hadapan Beomgyu kali ini adalah Taehyun sang iblis yang siap membunuhnya kapan saja.

"Kumohon jangan bunuh aku, Taehyun." pinta Beomgyu dengan suara bergetar ketakutan. Taehyun memiringkan kepalanya sedikit mendengar permintaan Beomgyu.
"Itu pilihan terakhir jika kau terlalu menganggu malam indah ini." Beomgyu yang mendengar hal itu tentu saja menahan suara tangisnya, ia tak menyangka Taehyun kemungkinan akan benar-benar membunuhnya.

"Apa yang tadi itu membuatmu sedih? Maafkan aku, tapi dari awal kau salah bersembunyi di tempat ini Beomgyu," Taehyun mencengkram rahang Beomgyu dengan kuat dan mulai mencium bibir lembut itu dengan kasar membuat Beomgyu sedikit tersedak oleh saliva milik Taehyun.

"Bibirmu manis, bagaimana rasamu ya? Apa akan semanis bibirmu itu perampok kecil?" smirk Taehyun benar-benar membuat Beomgyu ingin dapat kabur dari tempat yang mirip dengan neraka itu, namun tubuhnya masihlah sakit karena tinjuan Taehyun tadi.

"Berhenti...kumohon...hiks..." tangis Beomgyu akhirnya terdengar sedangkan Taehyun sendiri menulikan kedua telingannya, ia justru dengan berigas menghisap dan mengigit ceruk leher Beomgyu.

Sakit

Hanya perasaan itu yang ia rasakan sekarang, tak ada kelembutan di setiap sentuhan yang Taehyun berikan padanya. Tenagan Beomgyu terasa menguap entah kemana membuatnya tidak dapat lagi menahan atau pun mengelak semua sentuhan Taehyun.
Taehyun dengan kasar merobek baju yang dikenakan oleh Beomgyu dan membuangnya dengan asal. Ia mulai mencubit dan menarik kedua benda pink yang sudah terlihat meminta untuk di manja.

"Akkkhhhhh!!!"

Taehyun benar-benar menulikan pendegarannya, ia menjilat dan mengigit benda pink di dada Beomgyu dengan kasar membuat sang empu mendesah kesakitan.
Beomgyu menggelengkan kepalanya dengan resah serta menahan kepala Taehyun agar tidak terus turun menuju area privasinya. Tangan Taehyun bergerak dengan mudahnya dalam melepas semua celana yang di gunakan oleh Beomgyu dan melanjutkan acara memberikan tanda serta jilatan cinta di setiap jengkal kulit bayi itu.

Lidah Taehyun membuat tubuh Beomgyu menjadi sensitif bahkan kejantanannya sudah menegang hingga mengeluarkan sedikit percum.
"Lihat Gyu, tubuhmu saja tidak menolakku." wajah Taehyun saat ini benar-benar sedang merendahkan Beomgyu yang terus menangis, memohon untuk menghentikan kegiatan tidak senonoh ini.

"Tolong...hentikan Tae...hiks...."

"Kalau aku puas, aku akan berhenti Gyu."
Dengan mudahnya Taehyun mengulum milik Beomgyu seperti memakan permen yang nikmat. Kepala Taehyun mulai bergerak maju mundur dan sesekali menyesap kejantanan Beomgyu dengan kuat.

"Ahhhh!!! Hyun!" Beomgyu berteriak keras ketika tanpa sengaja melakukan pelepasan pertamanya dalam mulut Taehyun. Taehyun menjauhkan wajahnya dari milik Beomgyu yang sudah kembali melemaa dengan kedua pipi yang penuh akan cairan putih milik Beomgyu. Ia tak menelan cairan itu, tetapi langsung menyambar mulut Beomgyu dengan kasar dan memaksanya untuk menelan cairannya sendiri yang dioper dari mulut Taehyun.

"Uhuk! Uhuk!" Beomgyu terbatuk ketika Taehyun menyudahi ciuman kasar dan aneh itu. "Bagaimana? Lezat bukan, Gyu?" Beomgyu menatap nanar wajah Taehyun yang begitu menakutkan. Ia bahkan merasa bibirnya begitu kelu hingga tak dapat membalas ucapan Taehyun.

"Sekarang hidangan utamanya." Taehyun dengan cepat melepas semua pakaian yang ada di tubuhnya. Taehyun mengangkat kedua kedua kaki Beomgyu kemudian menekuknya hingga ke dada Beomgyu. Dengan kasarnya Taehyun langsung memasukkan tiga jari besarnya ke dalam hole Beomgyu dan langsung membuat gerakan maju mundur tanpa membiarkan Beomgyu menyesuaikannya.

Perih

Sakit

Itulah yang Beomgyu yang rasakan saat ini bahkan sesekali Taehyun akan mencengkram pahanya kuat hingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Beomgyu tahu, pasti pahanya sudah sedikit membiru dengan cap tangan lelaki kurang ajar itu.

"Bersiaplah." Taehyun langsung mengarahkan miliknya yang besarnya melebihi milik Beomgyu ke dalam hole dan memasukkannya dalam sekali hentakan membuat air mata Beomgyu menggalir semakin deras. Ia hanya bisa mencengkram seprai kasur itu dengan kuat untuk melampiaskan rasa sakit di dalam holenya yang membuatnya sedikit sesak.

"Sa...sakit!"

"Sssttt....sempit."

Dengan kasarnya Taehyun menggerakan pinggulnya tanpa membiarkan Beomgyu menyesuaikan milik Taehyun. Beomgyu hanya bisa menahan tangisnya, ia tidak berani menangis keras takut jika lelaki yang sedang mengagahinya ini membunuhnya begitu saja.

"Akkkhhhh....hiks..."

"Sial!...nikmat sekali ini!"

Hanya ada kenikmatan sepihak dalam kegiatan panas ini. Taehyun benar-benar menggerakan pinggulnya dengan kasar hingga milik Beomgyu kembali menegang dan terus mengeluarkan peecumnya.

"Stop...Hyun! Akhhh...!!!" sekali lagi Beomgyu mencapai titik putihnya membuat Taehyun menatapnya dengan wajah merendahkan yang begitu menyakitkan. Taehyun tak membiarkan Beomgyu untuk istirahat karena pelepasan kedua itu, justru ia semakin brutal dalam bergerak ketika merasakan miliknya yang juga akan mencapai putihnya.

"Ahhhh....hiks..." desahan Beomgyu tercampur dengan beberapa isakan kecil, namun itu tetaplah tidak berguna karena Taehyun seperti tak memiliki hati dalam kegiatan ini.

Beomgyu merasakan milik Taehyun semakin membesar di dalam dirinya membuat ia semakin sesak dan berharap jika ia tidak mati karena kegilaan Taehyun. Taehyun menghentakkan miliknya dengan kasar sembari menggeram nikmat karena miliknya terjepit kuat di dalam hole Beomgyu yang sempit.

Taehyun langsung memeluk Beomgyu dan mengigit pundaknya kuat ketika mencapai putihnya.

"Akkkkhhhh! Hyun!!!" teriak Beomgyu merasakan sakit di pundaknya dan juga ua merasakan cairan hangat tengah mengisi perutnya hingga ia benar-benar merasa penuh. "Ini luar biasa." bisi Taehyun kemudian menjilat telinga kanan Beomgyu.

"Ayo teruskan sedikit lagi, kurasakan tubuhmu akan menjadi favoritku." ujar Taehyun yang kembali menegang di dalam hole Beomgyu. "Kumohon...Taehyun...lepaskan aku." ujar Beomgyu dengan mata sembab akibat menangis serta wajahnya yang memerah membuat birahi Taehyun semakin meningkat dengan tajam.

"Jika aku bosan kau boleh pergi, Gyu, tetapi sepertinya aku tak akan oernah bosan denganmu." hanya mendengar ucapan Taehyun yang seperti itu saja sudah membuat Beomgyu seperti melihat iblis jahat tengah mengekang jiwanya saat ini.

Malam itu menjadi malam yang menyiksa Beomgyu. Ia tak tahu apakah ia bisa keluar dari manusia berhati iblis seperti Taehyun dan jawabanya adalah T.I.D.A.K
.......................................................................

Cerita ini merupakan lanjutan dari cerita yang berjudul sama di book sebelah.
Terima kasih sudah membaca.

!¡ Ngarai ¡!  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang