Suntik? 🔞Yeonbin

4.1K 93 17
                                    

Enjoy
.
.
.
.
.
........................................................................

Soobin menedang tubuh dengan seragam SMA yang berbeda dengan dirinya. "Jangan lagi lo nyentuh wilayah gue, An***g!"

"Maaf...uhuk! Uhuk!" ujar anak yang wajahnya sudah lebam dan ada beberapa luka yang mengeluarkan sedikit darah. "Dah sono pergi lo! Gak sudi gue liat muka lo lagi!"

Anak tersebut mengangguk patuh sambil mencoba untuk berdiri sebelum akhirnya berlari dengan sedikit terseok-seok karena luka yang ia dapat.

"Soobin emang gak ada lawan!" ujar
seorang anak SMA yang berseragam sama dengan Soobin. "Lo aja yang gak guna, Erik." ujar Soobin pada orang yang satu seragam dengannya itu.

"Oucchhh! Sakitnya nyentuh ginjal, anjir." ujar Erick dengan gaya seolah tersakiti di bagian perutnya. Aslinya memang sakit perut sih karena belum makan jadi asam lambung sedikit naik.

"Alay lo biji unta." ujar seseorang yang merangkul pundak Erick sambil menyondorkan sebungkus roti padanya. "Thanks Jeno."

"Nih roti punya lo, Bin." Soobin menerima sebungkus roti yang diberikan oleh Jeno dengan santai.

"Makasih, masukin list utang gue."

"Sans aja, gas pulang yuk! Gak sabar main ps gue ama lo, Bin." ujar Jeno sambil menepuk punggung Soobin, ia tidak bisa merangkul leher Soobin karena perbedaan tinggi badan.

"Kalah traktir es krim." Soobin mengunyah roti miliknya dengan senyum lebar membuat Erik menatapnya malas karena maniac es krim.

"Gak! Mie ayam atau bakso tuh enak, bikin kenyang."

"Serah yang menang aja dah." ujar Jeno melerai pertengkaran kecil antara Erik dan juga Soobin yang sering terjadi.

Di sisi lain gang kecil yang cukup gelap terlihat Yeonjun melonggarkan dasi yang dikenakannya dan memasukan sebuah pistol ke saku jas dalam kantornya. Ia mengambil dan menepuk pelan tas kerjanya untuk membersihkan debu yang mengotori tas itu. "Dasar penganggu." gumam Yeonjun dengan menatap beberapa tubuh yang tumbang dengan banyak darah yang menghiasi jalanan kecil itu.

Choi Yeonjun, merupakan pekerja kantoran biasa di sebuah kantor percetakan majalah dewasa. Orang-orang akan mengenalnya sebagai orang yang ramah, mudah akrab dengan banyak orang sehingga ia memiliki banyak kenalan diberbagai bidang dan cukup rajin dalam pekerjaannya, namun hanya sedikit yang tahu jika ia adalah seorang mafia senjata ilegal yang cukup ditakuti di seluruh penjuru.

***
Soobin mengerutkan alisnya ketika mendapatkan sebuah pesan di saat ia dan si kembar Jeno, Erick asik bermain ps.

"Napa Bin?" tanya Erick yang memperhatikan Soobin tengah menatap ponsel miliknya. "Ada job."

"Bagus! Langsung ambil aja, lumayan duitnya buat jajan kita-kita." sahut Jeno yang fokus bermain game survival thailer. "Tapi ini orang yang sama." Soobin menunjukan sebuah pesan dengan gambar seseorang yang harus mereka targetkan jika mereka menerima tawaran.

"Choi Yeonjun?" ujar Jeno membuat Erick ikut bingung, pasalnya sudah sebulan ini banyak orang yang meminta jasa pukul atau membunuh dari mereka untuk mengatasi orang bernama Choi Yeonjun, namun belum bisa mereka terima karena klien enggak memberikan informasi tentang sosok ini pada mereka.

Ayolah, mereka masih SMA dan tidak ada waktu membuka laptop atau apa pun itu untuk mencari informasi sendiri.

"Tolak ajalah." final Erick yang sudah malas meladeni klien tak jelas ini.
Sebuah pesan muncul lagi kali ini menjelaskan tentang klien yang merupakam pekerja kantoran, tempat tinggal dan jalur yang dilalui saat dia pulang serta berapa nominal uang yang akan didapat jika berhasil melaksanakan job itu dengan baik.

!¡ Ngarai ¡!  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang