Dream🔞Kairen

2.2K 42 0
                                    

Misi kapal hantu lewat...
Mari karamkan couple ini sebelum bisa berlayar.
Wkwkwk....
...........................................................
Huening Kai berjalan dengan santai di lorong sekolahnya. Tujuannya kali ini adalah taman kecil yang berada di belakang sekolah. Ah, rasanya sudah lama sekali dirinya tidak menyendiri di sana.

Kebetulan juga belakang sekolah SMA yang Huening Kai tempati menyambung dengan belakang sekolah milik SMK yang tentu saja masih satu yayasan. "Aishh...pikir apaan sih udah lama gak ke sini padahal cuman sebulan gak ke sini." gumam Huening Kai yang mulai menyamankan dirinya di atas rerumputan bersih taman tersebut. Aneh, padahal taman belakang sekolah termasuk area yang bersih dan asri, tetapi banyak anak-anak SMA/SMK tidak mau berada di tempat tersebut dalam waktu yang lama.

"Emang paling enak tidur pas bolos pelajaran sebelum istirahat, enak juga sendiri tanpa harus jadi obat nyamuk temen." ujarnya lagi sambil menutup kedua kelopak matanya dengan tenang. Kejadian tenang itu tidak bisa berlangsung begitu lama karena suara orang lain mulai mengusik Huening Kai.

"Heh anak SMA ngapain ke sini? Bolos, ya." ujar suara itu dan tentu saja Huening Kai langsung membuka kedua kelopak matanya untuk melihat siapa pemilik suara itu. "HUWAHHH!" Huening Kai berterika kaget karena jarak wajah mereka begitu dekat. Huening Kai langsung menggambil posisi duduk karena masih dalam mode kaget.

"Woi, santailah! Ketahuan ama anak osis mampus loh." ujar lelaki itu lagi yang terlihat dari seragamnya merupakan seragam SMK. Hari ini hari kamis jadi wajar saja jika SMA dan SMK memakai seragam identitas mereka sehingga mudah untuk saling membedakan satu sama lain.

Tapi satu hal lagi, osis SMA dan SMK itu satu kesatuan organisasi katanya agar lebih mudah karena satu yayasan serta anak osis itu memakai sebuah pin khusus di dada sebelah kiri seragam mereka seperti yang digunakan lelaki di hadapan Huening Kai saat ini.
Tunggu pin osis, mampus! Dirinya sudah ketahuan oleh anak osis sekarang.

"Santai saja, aku tidak akan melaporkan hal ini." ujar lelaki itu sambil menampilkan sebuah senyuman yang sangat indah menurut Huening Kai. Lelaki itu melepas pin osis miliknya dan menyimpannya ke dalam saku bajunya. "Oh, iya kenalkan aku Hwang Renjun anak kelas 11 Managemen."

"Huening Kai, kelas 10 Mipa 2."

Keduanya mulai berkenalan dan saling membicarakan beberapa hal kecil hanya untuk mengisi waktu membolos (?) mereka sebelum jam istirahat datang.

***
"Kak Renjun?!" seru Huening Kai kaget ketika dirinya ditarik tiba-tiba untuk masuk ke dalam salah satu bilik toilet di kamar mandi laki-laki.

"Apa yang Kakak lakukan?!" seru Huening Kai yang terlihat kebingungan dengan apa yang terjadi pada sikap Renjun. "Kai," panggil Renjun pelan sebelum mencium bibir milik Huening Kai dengan kasar.
Kedua bola mata Huening Kai melebar karena terkejut dengan aksi gila kakak kelas sekolah sebelahnya ini. Huening Kai mendorong bahu Renjun hingga ciuman tersebut terputus secara sepihak.

"Kakak kenapa tiba-tiba begini?!" tanya Huening Kai dengan nada keterkejutannya. Renjun menatao kedua bola mata Huening Kai dalam sebelum menunduk. "Maaf, tapi aku ingin melakukan ini denganmu, Kai."

"Hah?"

"Kumohon kali ini saja." tatapan memohon Renjun benar-benar membuat jantung Huening Kai merosot entah kemana. Ah, wajah horny kakak kelas sekolah sebelahnya ini memang membuatnya tidak bisa menolak apa yang diminta.

"Baiklah, mari lakukan dengan cepat sebelum bel masuk berbunyi,Kak."

Renjun mengangguk penuh semangat ketika Huening Kai menyetujui keinginannya itu. Huening Kai mulai mencium bibir ranum Renjun dengan kedua tangannya yang mulai meremas bongkahan empuk milik Renjun.
Renjun hanya dapat mendesah disela-sela ciuman panas mereka. Jari-jari Huening Kai mulai membuka kancing atas kemeja milik Renjun agar dapat memperlihatkan dengan jelas bahu mulus milik sang kakak kelas. Kecupan dan jilatan mulai Huening Kai berikan di bahu Renjun.

"Ah...Kaiii...jangan ninggalin bekas."

Huening Kai seolah tidak mendengarkan ucapan Renjun itu mulai membuka celana serta dalaman milik Renjun ketika dirinya memberikan kissmark di leher.

"Bagaimana jika kau yang berusaha sendiri, Kak?" tanya Huening Kai dengan smrik yang jarang diperlihatkan di wajah itu. Huening Kai duduk di atas wc duduk dengan celana yang sudah terbuka dan memperlihatkan kejantannya yang sudah menegang.

"Duduk di atasku, Kak." ujar Huening,Kai ketika Renjun sudah terlihat sedikit ragu karena ukurann kejantanan Huening Kai yang berbeda dengan dirinya. Renjun mulai mencoba untuk duduk tepat di atas kejantanan Huening Kai membiarkan hole miliknya menelan kejantanan itu.

"Ukkkhhhh!!! Terlalu dalam..." ujar Renjun yang mencengkram erat kemeja seragam Huening Kai. "Sem..pit...Kakak oke?" Huening Kai ingat jika dirinya belum melebarkan hole tersebut pasti Renjun merasakan perih yang luar biasa. "Ahhhh....aku baik...santai." ujar Renjun yang masih membiarkan holenya secara perlahan menelan kejantanan Huening Kai.

Karena merasa tidak tega Huening Kai dengan sekali hentakan langsung memasukan semua kejantannya ke dalam Renjun membuat Renjun mendesah dengan suara keras. "AHHHH....!"

"Ssstt...jangan keras-keras, Kak, kita lagi di wc ini."

"Sialan! Menurutmu siapa yang membuatku berteriak tadi?"

"Hehehe...maaf."

Dengan tidak sabaranmya Huening Kai mulai menaik turunkan kejantannya dalan diri Renjun sedangkan Renjun mencengkram bahu Huening Kai sambil menahan desahannya agar tidak keluar terlalu keras.

Huening Kai mengigit tonjolan pink milik Renjun yang masih terbalut oleh seragamnya membuat Renjun tidak kuat menahan desahannya lagi.

"Ahhh....dalam...kai..."
Huening Kai menghujani kenikmatan ketika ia menemukan titik kenikmatam milik Renjun. Keduanya seolah sudah tidak peduli lagi dimana mereka berada sekarang. Yang mereka pikirkan hanya kenikmatan yang akan mereka capai, tidak peduli dengan suara desahan mereka yang terdengar hingga keluar kamar mandi sekolah.

Huening Kai mulai menggeram dihentakan ke empat dan Renjun tahu jika kejantanan Huening Kai sudah membesar. "Ahhh....aku keluar Kai!"

"Bersama!"

Keduanya mendesah lega ketika dapat saling mengeluarkan putihnya, dimana Huening Kai mengeluarkan di dalam Renjun sedangkan milik Renjun sudah mengotori seragam mereka.

"Hah...terimakasih" ujar Renjun yang langsung menabrakan dirinya pada tubuh Huening Kai. "Sama-sama." Huening Kai memeluk tubuh yang lebih kecil dari dirinya itu dengan erat.

Sampai suara yang Huening Kai kenal terdengar di telingannya.

"KAI BANGUN!!! SEKOLAH!!!"

***
Sontak Huening Kai langsung bangun dari tidurnya dan mengambil posisi terduduk. "Hah? Tadi cuman mimpi?!" gumamnya kaget dengan mimpi yang ia alami semalam. "Kai! Mandi sana!" seru Kakak perempuan Huening Kai dari luar kamar yang bernama Lea. " Iya Kak! Kai udah bangun!!!"

"Mandi terus sarapan di bawah!!!"

"Iya!"

Huening Kai dapat mendengar suara langkah kaki Kakaknya sudah menjauh dari kamar. Huening Kai mulai membuka selimutnya untuk memastikam sesuatu yang jelas membuatnya menghela nafas kasar.

"Bisa-bisanya mimpi basahku begituan ama Kak Renjun."

End.
........................................................................
Ini tuh harusnya #Ningjun bukan #Kaijun, ya?

Ah, tahulah intinya Huening Kai ama Hwang Renjun!

!¡ Ngarai ¡!  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang