Mine🔞Yeonbin

5.4K 120 1
                                    

Nulis apaan sih Author tuh.
Astaga...
Aing balik pas maljum nih
Wkwkwk
..........................................................

Yeonjun menatap malas sosok yang tengah asik bertelponan. Ayolah, sekarang sudah saatnya Yeonjun melakukan meet time bersama kekasihnya, tetapi yang didapat ketika memasuki kamar kekasihnya adalah sang kekasih sedang bertelponan.

"Sumpah! Itu anak harus kupites kalau memonopoli Soobin!" kesal Yeonjun yang mengetahui siapa penelpon tersebut.
Kalian tahu siapa? Seseorang yang sangat gabut menelpon malam-malam begini padahal mereka semua satu drom. Siapa lagi kalau bukan Choi sialan Beomgyu! Rasanya Yeonjun ingin mengutuk anak itu menjadi batu dan melemparnya ke dasar palung mariana saja.

"Hahahaha...ada-ada saja kau ini." suara tawa renyah dari Soobin terdengar di telinga Yeonjun membuatnya menghela nafas sebentar. Sebuah ide muncul di dalam otak kepala Yeonjun membuatnya menampilkan sebuah smirk di wajahnya.

Perlahan Yeonjun mendekati Soobin dari belakang dan mulai memeluknya, tentu dengan Soobin yang masih asik bertelepon. Yeonjun mulai meletakkan kepalanya di bahu Soobin dan mulai meniup pelan telinga kiri lelaki kelinci itu.

Soobin yang masih asik mengobrol dengan orang di sebrang sana hanya bisa mencoba untuk melepaskan lengan yang melingkar di pinggang rampingnya. "Hyung, bisa lepas?" bisik Soobin yang jelas tidak nyaman akan perlakuan Yeonjun.

Yeonjun menganggukkan kepalanya membuat Soobin berusaha untuk kembali bertelepon lagi. Tangan Yeonjun mulai meraba perut dan nippel Soobin. "Hyung! Astaga! Berhen-ukhhhh!!!"

Tangan kiri Yeonjun menarik nippel Soobin sedangkan tangan kanan Yeonjun sudah meremas kuat yang ada di sana sehingga membuat Soobin terlonjak dan mengerang kaget.

"Hyung? Kau tak apa?"

"Hah...aku tak apa Beomg-yyuu." Soobin berusaha mati-matian untuk tidak mendesah disaat telepon masih menyambung. "Apa kau sakit? Aku akan ke kamar Hyung untuk memberikanmu obat." ujar Beomgyu dengan nada yang terdengar khawatir. Yeonjun yang sedikit mendengar hal tersebut hanya menampilkan senyum iblisnya dan membatin. 'Datang ke sini dan dengarkan aku bercinta dengan Hyung kesayanganmu, Choi Pabo Beomgyu.'

"Ah..pa?! Jangan! Jang-aannn." Dengan kurang ajarnya Yeonjun memanjakan benda yang ada dibalik celana Soobin menggunakan tangan kosong. "Hyung yakin?" tanya Beomgyu yang masih terlihat ragu. "Iya, kita sudahi dulu, Gyu sampai jumpa besok pagi." cepat-cepat Soobin mematikan telepon itu secara sepihak dan meletakkan benda pipih tersebut sembarang tempat. "Apa kau gila, Hyung?!" kesal Soobin yang langsung menatap wajah Yeonjun di belakangnya. Soobin hanya bisa memutar sedikit kepalanya karena kedua tangan Yeonjun memeluk tubuhnya dengan telapak tangan yang sudah sibuk dengan pekerjaan mesum masing-masing.

"Ya, aku gila karena jatahku tidak cepat-cepat kau berikan." ujar Yeonjun yang langsung melahap bibir sang kelinci kesukaannya.
Saliva keduanya bercampur dan menetes menuruni dagu Soobin dengan lembut.

"Uhhhkkk." Dengan jelas Yeonjun dapat mendengar suara desahan yang tertahan dari bibir Soobin. Beradu lidah dan bertukar saliva benar-benar membuat nafas Soobin terasa menipis sehingga dadanya merasa sesak.
Tangan Soobin mulai memukul pelan dada bidang milik Yeonjun sebagai tanda jika dirinya sudah kehabisan nafas.

"Bagaimana jika kita melakukan hal yang berbeda?"

"Ha....apa?"

Dengan mudahnya Yeonjun membuat sebagian tubuh Soobin menempel dengan tembok kamar. Soobin dapat merasakan pipi dan dadanya dingin akibat menempel dengan dinding. "Bisa kita lepas pakaian ini, Hyung?" tanya Soobin dengan nafas yang tidak beraturan sama sekali. Yeonjun yang berada di belakang Soobin menahan kedua tangan Soobin di belakang punggung kelinci itu. "Sepertinya tidak." bisik Yeonjun di telinga kanan Soobin dan juga menjilatinya dengan sensual.

"Aaaa..hhhh..." Soobin mendesah ketika merasakan jilatan tersebut dan juga tangan lain Yeonjun yang dengan mudah sudah membuat celana Soobin terlepas entah sejak kapan. "Aku suka ini." ujar Yeonjun yang kemudian meremas kuat pantat sintal Soobin.

"Hyung...ah! Hentikan posisi...ini." pinta Soobin yang memang merasa kesusahan dengan posisinya saat ini. Tubuh bagian depannya harus merasakan dinginnya dinding kamar sedangkan bagian belakang tubuhnya merasakan hawa panas milik Yeonjun.

"Kenapa? Aku ingin kita bermain dengan posisi baru." bisik Yeonjun sambil menanamkan kedua jarinya ke dalam krisan milim Soobin yang sudah berkedut sejak tadi.

"Ukkhhh! Sakit...Hyung." Yeonjun seolah menutup kedua telinganya untuk tidak mendengar setiap rintihan dan permintaan Soobin saat ini. Kedua jari besar nan panjang itu mulai melebarkan krisan dengan gaya menggunting tidak lupa juga memaju mundurkannya. Membuat kedua kaki Soobin seolah kehilangan keseimbangan karena hal itu membuat dalam dirinya mengila.

Dengan kasar Yeonjun membuat Soobin menoleh ke arahnya kemudian mengajak untuk berciuman dengan cara bergelut lidah hingga benang-benang saliva keduanya tumpah ke bawah. "Ah..ku tidak kuat Hyung!" ujar Soobin yang merasakan dirinya akan melepaskan putihnya, tetapi dengan jahatnya Yeonjun sengaja menutup lubang itu menggunakan jarinya. "Kita keluar bersama, Binnie."

"No Dady." Soobin menggelengkan kepalanya ribut tidak menginginkan pelepasannya tertunda. Yeonjun dengan kasarnya memasukkan miliknya membuat tubuh Soobin terperanjat kaget serta kedua kaki Soobin yang sudah akan menekuk karena tidak kuat menupang tubuhnya sendiri.

Dengan baiknya Yeonjun menahan Soobin agar tidak merosot sambil menumbuk pusat kelinci manisnya ini. "Ahh...ah...Dady biarkan aku keluar dulu."

"Tidak akan."

Soobin benar-benar tersiksa akan hal ini, dinginnya dinding kamar membuat dirinya merasakan hal baru yang menambah nafsunya ini. "Soobin Hyung kau di dalam?!" teriakan Beomgyu yang berada di luar kamar membuat Soobin membulatkan kedua matanya. Ketika dirinya ingin menjawab Yeonjun dengan sengaja menumbuknya dengan keras dari belakang sehingga membuat desahannya yang terdengar keluar.

"Masuk kemari kau Choi Beomgyu sialan!" batin Yeonjun penuh kemenangan ingin memperlihatkan bagaimana Soobin -Hyung tersayangnya Beomgyu ini- bermain dengannya.
Suara dua kulit yang saling menubruk diiringi dengan desahan-desahan Soobin menambah kenikmatan bercinta seorang Choi Yeonjun. Belum lagi dengan Beomgyu yang ingin dikerjai oleh Yeonjun.

"Kau tak apa? Kalua begitu aku masuk ya." ujar Beomgyu yang bertepatan dengan Yeonjun membisiki Soobin. "Kita keluar." Soobin dapat merasakan milik Yeonjun yang sudah membesar mulai dengan dalam memasuki tubuhnya dan juga jari Yeonjun yang sudah tidak menghalanginya lagi membuatnya dapat mengeluarkan putihnya.

Yeonjun yang keluar di dalam Soobin dan Soobin yang keluar mengotori dinding kamar serta perutnya sendiri itu dilihat semua oleh Beomgyu yang sudah membuka pintu kamar Soobin.

"DASAR PABO! KENAPA TIDAK DIKUNCI?!!!" kesal Beomgyu dengan wajah memerah sambil menutup pintu kamar milik Soobin dengan keras membuat Yeonjun terkekeh sedangkan Soobin sudah tidak memiliki tenaga untuk berkomentar apa pun. "Hyung ganas, aku tidak suka." ujar Soobin sambil terengah-engah.

"Ini yang terjadi kalau kau mengabaikan diriku begitu saja, Soobin." ujar Yeonjun yang menggendong Soobin ala tuan putri dan membaringkannya di atas ranjang. "Lain kali jangan bersikap seperti ini lagi jika kau tidak ingin aku kasar."

"Iya." Soobin mencium bibir tebal Yeonjun tanpa ada nafsu dan hanya ciuman untuk mengungkapkan permintaan maafnya karena sudah mengabaikan kekasihnya ini. Yeonjun terkekeh dan mulai bergabung untuk tidur di sebelah Soobin.

End.
........................................................................

Bye2

!¡ Ngarai ¡!  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang