Pentagram 🔞Kairen

2.1K 51 2
                                    

Enjoy kapal hantu
.........................................................
"Kalau penasaran bisa dicoba deh." ujar Jaemin yang langsung mendapatkan sebuah jitakan dari lelaki manis bertampang galak di hadapannya. "Gilak aja manggil Incubus!"

"Kali aja kan cuman tipuan seperti biasanya." ujar salah seorang lelaki dengan wajah menyebalkan dan asik membaca sebuah artikel dalam ponselnya. "Denger ya Nana dan juga Haechan! Memang kebanyakan itu adalah sebuah tipu-tipu semata, tapi untuk pemanggilan incubus yang kita terima gmailnya dari orang tidak dikenal ini ada perasaan gak baik jika kita melakukan ritual itu." jelas lelaki bertampang galak dengan menahan emosi kepada kedua teman kerjanya. "Renjun, dengar kita di sini kan bekerja sebagai pengulas bagian hal mistis jadi wajar kalau sesekali mencoba." jawab Haechan yang mulai memasukan kembali teleponnya dan berniat menggambil tas ranselnya.

"Gak! Mending kalian aja yang coba." ketus Renjun dengan keputusan yang menyebalkan dari keduanya.

"Aku sibuk dengan kencan." -Jaemin.

"Aku juga sama sedangkan kau kan tidak memiliki kekasih jadi cobalah ritual ini dan rekam apa yang akan terjadi, oke." -Haechan.

"Kami pasti akan menolongmu lagi pula kita sering melakukan hal-hal mistis ginih." ujar Jaemin membuat Renjun menghela nafas tidak bisa menolak apa yang diucapkan lelaki itu. Memang benar sebagai editor artikel mistis di salah satu websait terkenal di dunia maya kadang mereka bertiga harus melakukan hal yang cukup ekstrim demi pekerjaan mereka.

"Telpon kami jika ada sesuatu, aku harus pergi dulu Mark Hyung sudah mencariku, semoga beruntung Renjun!" seru Haechan sambil memberikan semangat kepada Renjun sebelum keluar dari ruangan diikuti oleh Jaemin di belakangnya.

Kini tersisa Renjun sendirian di ruangan kerja itu. Ia menghela nafasnya dengan kasar, ada sedikit merasa menyesal membangun pekerjaan seperti ini bersama kedua temannya itu karena sudah sering ia disuruh melakukan hal mistis sendirian. "Dua anak sialan!" ketus Renjun mulai menutup rapat-rapat pintu ruangan itu dan mulai membereskan barang-barang yang berserakan untuk bisa melakukan ritual yang dikirimkan oleh si anonim aneh tadi subuh.

"Baiklah kapur merah ada, dupa ada, korek, lilin dan juga darah sendiri." ujar Renjun mengecek persiapan ritual. Ia mulai membuat sebuah pentagram dengan kapur merah dan juga lambang Incubus di salah satu ujung pentagram.

Ia menata lilin dan juga dupa yang disiapkan tak lupa menghidupkannya. "Hah...hal yang paling kutak suka adalah ini." gumam Renjun mulai melukai ujung jari telunjuknya dengan sebuah jarum dan membiarkan darahnya menggalir membasahi tengah-tengah pentagram.

Renjun mulai menutup kedua matanya dan merapalkan sebuah mantra yang sudah ia hapalkan untuk ritual ini. Setelah membaca mantra perasaan di sekeliling Renjun begitu panas dan sesak padahal ruangan yang ia tempati begitu luas dilengkapi juga dengan ac, tapi semua itu seolah tidak berguna.

Hawa aneh mulai dirasakan oleh Renjun, ia sudah was-was jika terjadi sesuatu dengan bersiap membuka kontak di teleponnya, tapi hal selanjutnya adalah hampa kembali seperti semula. "Hah? Tunggu? Apa?" Renjun tidak mengerti padahal barusan seperti akan terjadi hal yang mendebarkan, tapi sepertinya itu semua hanya hal kebohongan yang sering ia dapat. "Sialan! Membuang waktuku saja." kesal Renjun mulai membereskan peralatan ritualnya. Ia sudah memikirkan dapat pulang dengan perasaan lega walau masih ada perasaan janggal.

***
Renjun merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya yang empuk. "Akhirnya... Aku bisa istirahat." gumam Renjun senang. "Benarkah?" suara berbisik itu membuat kedua kelopak mata Renjun terbuka lebar dan mendapati sosok lelaki bertubuh lebih besar darinya tengah mengukung tubuhnya.

"HAH?! SIAPA KAU SIALAN! DARI MANA KAU MASUK?!!" teriak Renjun dengan harapan jika tetangga kamar apartemen sebelahnya mendengar teriakan ini. Lelaki itu terkekeh membuat Renjun terkesima sesaat.

!¡ Ngarai ¡!  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang