"Akh.. Ciel kapan ini semua akan berakhir?!"
Dia mengeluh setiap saat, setiap hari karena harus meladeni semua dokumen yang menumpuk tersebut.
.
.
.
.
"Ciel buka portalnya sekarang"
"Baik master"
.
.
.
"Kakakmu ini akan menyelamatkan dirimu...
Ketakutan melanda Tanjiro dan calon pemburu iblis dibelakangnya.
"Hey rubah kecil, era apa sekarang ini? " tanya iblis itu
"Ini... Era Taisho sekarang"
"AHHHH" iblis itu berteriak, menggila.
"Nama eranya!! Walau nama eranya berubah!! Tidak cukup, tidak cukup sama sekali!! Sampai kapan aku akan terkurung disini?! Aku tidak akan pernah memaafkannya!! Urokodoki sialan!! Urokodoki sialan!! Urokodoki sialan!! " ucap iblis itu meracau tidak jelas.
"Kenapa kau begitu membenci Urokodoki-sensei? " tanya Tanjiro
"Kau tau kenapa!! Aku ditangkap oleh Urokodoki!! Aku tidak akan melupakan momen 47 tahun yang lalu, dia dulu masih berburu iblis. Selama periode edo... Selama era Keio" jawab iblis itu, sambil berteriak
"Itu bohong!! " sela si beban tidak maksudnya calon pemburu iblis di belakang Tanjiro
"Disini seharusnya tidak ada iblis yang hidup selama itu, karena... "
"Iblis disini harusnya makan 2 atau 3 orang saja, dan iblis dibunuh selama seleksi, juga Iblis membunuh satu sama lain, ini yang membuat mustahil" lanjutnya
"Tapi aku tetap hidup, didalam penjara wisteria ini, aku sudah makan sejumlah 50 anak kecil" jawab iblis itu
"Lima puluh anak kecil?! " batin Tanjiro, seketika Tanjiro perbincangan dirinya dan Urokodoki
"Ingat baik-baik, pada dasarnya jumlah manusia yang dimakan iblis menunjukkan seberapa kuat mereka"
"Semakin banyak yang dimakan semakin iblis itu menjadi kuat? " tanya Tanjiro
"Benar sekali, iblis meningkatkan kekuatan mereka dengan memakan manusia, beberapa iblis bisa menggunakan sihir untuk membuat perubahan pada daging mereka. Jika, kau bisa meningkatkan sensitifitas hidungmu, kau akan bisa tahu berapa banyak yang mereka makan" jelas Urokodoki
"12.. 13.. Lalu.. Kau yang ke-14" saat asyik mengingat perbincangannya dengan Urokodoki tiba-tiba iblis itu menghitung lalu tertawa.
"Apa yang kau bicarakan?! " tanya Tanjiro tidak mengerti
"Aku sedang menghitung murid Urokodoki yang sudah kutelan, aku sudah memutuskan untuk membunuh semua muridnya, omong-omong yang paling meninggalkan kesan adalah pasangan anak ini. Dari mereka berdua, anak yang punya rambut aneh adalah yang terkuat, kepalanya tertutup rambut merah jambu dan bekas luka di salah satu unung bibirnya. Yang satunya adalah gadia kecil yang memakai baju bermotif bunga, walaupun dia kecil dan tak begitu kuat, tapi dia cepat dan ringan dengan gerakannya" jelas iblis itu
" mereka dibunuh oleh iblis ini? Tapi aku bertemu mereka..."batin Tanjiro tidak percaya
"Topeng rubah itu adalah sebuah tanda. Aku ingat jurus yang dipakai Urokodoki saat memakai topeng itu, topeng tengu yang dia pakai memiliki pahatan yang sama. Itu disebut topeng malapetaka atau semacamnya bukan? Itu karena mereka menggunakannya saat mereka dimakan, mereka semua kini ada didalam perutku, itu sama seperti Urokodoki membunuh mereka sendiri" jawab iblis itu tersenyum
"Khukhu, waktu aku memberi tahu dia, si gadis sangat marah. Dia punya air mata di ujung matanya. Khukhu, setelah itu gerakannya jadi kaku. Jadi, ku patahkan lengan dan kakinya" ucap iblis itu sambil cekikikan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.