NCT DREAM
The End Of A New Beginning With Dream
-----------------------------------
Mark • Renjun • Jeno • Haechan • Jaemin • Chenle • Jisung☆| Selamat Membaca |☆
-
---------------------------------
Waktu masih terlalu pagi untuk melakukan aktivitas, bermalas malasan di kasur, menonton tv atau bermain ponsel yang biasa enak dilakukan setelah bangun tidur. Namun, ini bukan pagi seperti biasanya yang mana mereka bisa bersantai dirumah.
Bahkan langit sedang menangis rintih-rintih tanpa gemuruh. Hanya sebuah titik-titik gerimis kecil. Siapa sangka jika gerimis saja bisa tetap membuat badan kita basah kuyup jika tidak pakai payung atau mantel hujan.
Hari ini menjadi hari paling runtuh dalam sejarah keluarga Andreass, pasalnya mereka harus menghadiri acara pemakaman 2 anggota keluarga.
Tempat peristirahatan terakhir seorang pemilik perusahaan Property terbesar di negara Gingseng, beserta istrinya yang berprofesi sebagai dokter di salahsatu rumah sakit bilateral milik keluarga mereka.
Sebuah tepukan pelan di bahu sang sulung, agar membuatnya sedikit lebih tegar ketika melihat kedua peti yang mulai memasuki liang lahat itu.
Sedangkan si pemilik bahu hanya membenarkan kacamata hitamnya yang bertengger di hidung, alisnya berkerut dengan doa yang selalu ia panjatkan dalam hati selama proses pemakaman.Sudah sesuai tradisi keluarga besar untuk tidak melakukan kremasi jasad jika salahsatu anggota keluarga ada yang meninggal. Mereka lebih percaya untuk menguburnya di tanah.
Sang adik yang memegangi payung untuk dirinya dan sang kakak yang terlihat tidak mengalihkan atensinya sama sekali dari kedua peti yang sudah mulai terkubur oleh tanah itu. Semakin terkubur dan tertutup.
Semua yang mengitari gundukan makam untuk mulai menabur bunga, meletakkan sebuah bucket di masing masing timbunan tanah itu. Hingga dirasa prosesi selesai, satu persatu tamu mulai meninggalkan area pemakaman.
Mark berlutut hingga tempurungnya menyentuh tanah ,dengan kedua lengannya memegang batu nisan yang berbentuk salib dari marmer hitam. Disana tertulis nama kedua orang tuanya di sisi kanan dan kirinya.
"Abang. Kita harus pulang"
Mark menggeleng, tangisnya kembali pecah dari balik kaca mata hitamnya. Ia menunduk dengan isakan yang berusaha disembunyikan dari adik-adiknya yang masih setiasa berdiri di sekitarnya.
Mark benar-benar rapuh saat ini, kejadiannya begitu cepat hingga ia tak mampu berbuat apapun lagi di saat kedua orangtuanya berada di ujung maut.
Sang adik yang bernama jeno. Ia berusaha menguatkan si sulung kebanggaan kedua orangtuanya itu. Ia paham jika mark sangat terpukul seperti ini, bahkan dirinya juga.
Kedua orangtuanya lah yang selama ini mengajarkan mereka banyak hal. Terutama mark, sang ayah sering memberi nasihat padanya karena peran yang ia ambil sebagai sulung dalam keluarga besar mereka.
Jujur, jeno juga sangat amat terpukul jika mengingat kembali peran orangtuanya itu. Tidak ada anak yang tidak sedih saat kehilangan kedua orangtua kandung mereka bukan?
Bahkan mereka selalu punya cara untuk memuji jeno dari setiap aktivitas yang dia lakukan. Tidak pernah sekalipun bertindak tidak adil terhadapnya, abang maupun saudara kembarnya.
Ia mengintrupsi sang kakak agar segera pulang karena ia bisa sakit jika terus diluar dalam keadaan hampir basah kuyup seperti itu. Para sepupunya juga membantu membawa tubuh mark masuk kedalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT DREAM || The End Of A New Beginning With
FanfictionIntinya mereka itu kejebak dalam mimpi gara-gara pake cincin persahabatan. ~~☆~~ "Abang " Yang merasa paling sulung itu menoleh pada sepupu yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Sudah mulai jengah dengan situasi yang terjadi saat ini. Begitu...