5. Di Tempat Yang Berbeda

93 15 0
                                    

Renjun memukul pipinya, kanan dan kiri dari pelan hingga sangat keras, sampai chenle menghentikan tepukan tangan kakaknya itu. Bahkan pipi renjun sudah merah karena saking berkali kalinya ia menepuk. Renjun menurunkan kedua tangganya seraya menatap chenle.

"dari dalam rumah itu gw udah cubit tangan gue sendiri bang, berkali kali tapi ternyata gue nggak bangun-bangun juga" ujar sang adik yang membuat renjun tertegun. Ia menelan ludah susah payah, merasa tidak mungkin ini terjadi sungguhan.

Renjun menggelengkan kepalanya "ini pasti bohong, nggak mungkin cerita itu benar" pernyataannya itu membuat seluruh atensi menatap ke arah renjun penuh tanda tanya.

"maksudnya?"

"bu-buku album itu" renjun setengah ragu untuk menjawab pertanyaan dari jaemin "di.. di dalam buku itu jelas tertulis kalo-.. ada sebuah dunia yang akan muncul dengan sisi yang berhubungan dengan batu kristal"

Spontan chenle menyentuh batu kristal, liontin dari kalung yang masih ia kenakan. "aku rasa.., kita nggak boleh pakai kalung itu dan..."

"dan apa?" renjun menunjukkan cincing yang melingkar di jari telunjuknya.

"dan cincin ini ada hubungannya dengan batu kristal itu" semua ikut menatap cincin yang ditemukan oleh haechan saat diruang rahasia kemarin malam.

Jisung berusaha melepaskan cincin itu, diikuti haechan dan chenle. "nggak bisa di lepas cincinnya" renjun terduduk lemas di hamparan rumput yang bercampur tanah itu. ia masih tidak menyangka dengan semua cerita yang ada di buku album itu menjadi nyata saat ini.

Haechan mengguncang pelan lengan si sulung. " terus kita sekarang gimana bang?" mark tampak berpikir sebentar, sampai ia berjongkok memegang kedua pundak renjun.

"ceritakan pada kami semua yang kamu tau"

.

.

.

.

Jaemin terlihat bingung ketika membuka sebuah lemari baju yang sudah sangat tua. Bahkan pintunya sudah sangat rapuh dan keropos. Apa yang ia lakukan saat ini adalah sesuai dengan perintah si sulung, kalau ia menyuruh para adik-adiknya itu untuk menggeledah seluruh bagian isi rumah termasuk dirinya juga ikut menggeledah.

Mencari pakaian, senjata atau bahkan buku sebagai sumber informasi mereka. Lalu bagaimana dengan ponsel mereka? . tentu saja tidak ada satupun yang berhasil mereka bawa atau kantongi.

Lagipula, siapa yang akan mengantongi ponsel ketika tidur?

"kenapa semua bajunya kayak prajurit kerajaan? " aneh jaemin bicara pada dirinya sendiri. ia langsung membawa beberapa baju itu ke ruang tengah, dimana para saudaranya berada.

Semuanya serentak semakin dibuat bingung bersamaan ketika chenle membuka sebuah peti besar yang berisi beberapa pedang platina. Tidak hanya itu, disana juga ada sebuah anak panah dan beberapa pisau kecil. Situasi ini tampak tidak nyata, bagaimana mereka bisa percaya hal-hal diluar logika seperti ini.

Si sulung menyuruh para saudaranya untuk berkumpul, duduk mengitar di atas keramik yang tampak retak di beberapa bagian. Ia mulai menerima kalau ini bukanlah mimpi. Jarinya tergores sebuah serpihan kayu barusan, namun ia tidak bangun sama sekali.

Di atas rak juga terdapat jam dinding yang sudah sangat tua. Meskipun keadaannya kusam dan mati, namun ia bisa melihat jelas kalau itu jam dinding.

Bukankah sudah akurat jika bisa melihat jam itu bukanlah mimpi, apa kalian baru tau fakta tentang jam dan mimpi?

Bahwasannya jika kalian sedang bermimpi saat tidur, ada yang bilang kalo disana tidak akan pernah ditemukan jam jenis apapun. Jikapun kalian berhasil melihat jam, maka mimpi itu akan terputus seketika. Dan kalian akan langsung bangun dari tidur.

NCT DREAM || The End Of A New Beginning WithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang