6. Siapa Kita?

108 14 0
                                    

Yeri membawa sebuah buku tebal dan meletakkannya di atas meja, tepat di hadapan para dream boy yang atensi mereka malah mengarah ke sebuah lukisan yang terpapang di dinding.

Lukisan setengah badan dimana mereka bertujuh memakai mahkota yang coraknya berbeda di setiap kepala, dengan jubah yang juga berbeda warna. Di belakang ketujuhnya terdapat sepasang suami istri yang kepalanya memakai tiara lebih mewah dan indah seperti bentukan kristal rancangan khusus menghiasi surai keduanya.

"itu.. kita? " tanya jeno yang tidak jelas bertanya pada siapa. " bersama papa dan mama, kita bertujuh?" membuat yeri mengangguk untuk menanggapi pertanyaan itu setelah ia ikut melihat sekilas apa yang dimaksud jeno.

"iya, itu kalian bertujuh bersama raja dan ratu negeri ini" membuat semua menoleh ke arah yeri yang duduk di tumpuan kakinya, tertutup oleh gaun panjang yang berlapis-lapis itu.

Karina membawa sebuah keranjang rotan yang berukuran sedang, bagian dalamnya di lapis sebuah kertas agar kue-kue pie yang ada didalam keranjang itu tidak kotor. Sedangkan giselle membawa sebuah nampan untuk membawa tujuh cangkir teh yang ukirannya sangat memikat renjun si pecinta seni.

Dan winter membawa teko yang motifnya sama dengan cangkir-cangkir itu. ia menuangkan air putih di setiap cangkir. Serta ningning, dia membawa keranjang berukuran sedang berisi buah jeruk yang hendak dibawanya keluar.

"dek, kamu mau kemana?" yang tidak merasa jadi adek pun tidak menoleh. "ningning, kamu mau kemana, haechan bertanya padamu" ucap yeri.

"ohh maksud kak haechan dek itu aku? " haechan jadi mengangguk canggung, ia lupa kalau ningning sebelumnya sudah bilang kalau mereka bukan kakak beradik.

" aku mau kasih makan peliharaannya kak renjun" tepat membuat si pemilik nama renjun itu mendelik terkejut.

Para dream boy juga melihat ke arah renjun seolah bertanya, sejak kapan renjun memelihara hewan?. Yang ditatap dengan penuh tanya itu juga hanya bisa menggeleng, melebarkan kedua telapak tangannya seraya mengedikkan bahu sebagai tanda tidak mengetahui apapun.

"hewan besar putih yang mirip serigala itu peliharaannya renjun. Namanya Verlin"

Renjun jadi berpikir kalau pantas saja hewan putih berbulu itu ikut memeluk dirinya saat mereka pertama kali bertemu. "apa kamu juga tidak ingat tentang hewan itu?" renjun langsung menggeleng polos.

"kami semua juga tidak tau mengenai hal itu" ujar haechan.

"bahkan semua yang ada disini juga termasuk kalian " kalimat haechan menjeda " kecuali nama, kami tau siapa nama kalian. Sedangkan sisanya kami masih tidak mengerti" semua anggota dream boy mengangguk setuju dengan ucapan haechan.

"awalnya aku pikir, kamu adalah yeri yang sebagaimana aku kenal selama ini. Tapi setelah melihat caramu bersikap dan berpenampilan dengan gaun biru muda dan tiara silver yang ada di keningmu itu. aku jadi mengerti kalau kamu bukanlah yeri yang aku maksud" apa yang mark katakan juga sudah mewakili isi pikiran para saudaranya yang lain.

"kami bukan seperti kalian" membuat yeri menatap si prianya itu dengan raut wajah khawatir. Begitu pun karina, winter dan giselle yang sedang menarik bangku dari meja makan untuk bergabung bersama yang lain di ruang tengah.

Pintu terbuka menampilkan ningning yang membawa keranjang kosong dengan raut wajah sedih. Karena ia sempat mendengar semuanya sebelum kembali memasuki rumah.

"setelah 5 tahun kami menunggu kalian untuk kembali. Kalian justru melupakan kami semua" ujarnya pelan dengan netra yang berkaca kaca menahan tangis.

Giselle meraih keranjang rotan ningning, meletakannya disembarang tempat. Kemudian ia mengelus pundak adik tak sedarah itu, lalu mengajaknya untuk duduk bersama di salahsatu kursi kosong yang ia tarik untuk si paling muda diantara mereka berlima.

NCT DREAM || The End Of A New Beginning WithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang